1.
Kamu bisa menerjemahkan cinta dengan ribuan kata, aku cukup menerjemahkannya dengan satu nama.
2.
Kita selalu berhenti di sini. Saling menyakiti dengan sama-sama berpura-pura seolah tidak saling peduli.
3.
Matamu itu, pasti Tuhan mengutipnya dari fajar atau senja.
4.
Kamu bisa mengatakan rindu berulang kali, aku bisa melipatkannya ribuan kali.
5.
Pada suatu ketika nanti, aku akan terbangun di pagi hari, dan menganggapmu sebagai mimpi.
6.
Selalu ada waktu luang kapanpun kamu membutuhkan telingaku untuk mendengar ceritamu.
Selalu ada waktu luang kapanpun kamu membutuhkan dadaku untuk menyembunyikan airmatamu.
7.
Aku tidak ingin dia tahu lebih banyak tentangmu daripada aku.
8.
Kamu bisa menangis di bahuku kapanpun kamu mau, meski aku tidak menyukai pemandangan itu.
9.
Tidak ada salahnya sesekali kamu membayangkan menjadi mataku. Jadi bisa mengerti apa yang dirasakannya ketika melihatmu bersama seseorangmu.
___
diambil dari blog namarappuccino bersama puisi, fiksi, dan tulisan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H