1.
Sebentar saja, aku pinjamkan hatiku. Agar kamu merasakan apa yang terjadi di sana setelah ada kamu.
Lukanya, rindunya, cintanya.
2.
Saat-saat paling melelahkan adalah ketika aku menarik napas panjang, berusaha mengumpulkan kekuatanku untuk menyapamu.
Lalu gagal.
3.
Setiap orang punya sesuatu yang disembunyikan. Yang kusembunyikan adalah mencintaimu.
Kalau kamu?
4.
Teras, kopi, musik, dan hujan. Adakah yang lebih nyaman dari itu?
Oh ada. Senyummu.
5.
Ada satu titik yang terdengar 'lemah', berat di awal tapi di kemudian hari melegakan.
Namanya, 'berhenti'.
6.
Maaf, aku sedang tidak berselera menemukanmu dalam ingatan. Kembalilah kapan-kapan.
7.
Pada suatu ketika nanti, berhenti mencintaimu mungkin sudah bukan merupakan sebuah pilihan lagi.
8.
Kabari aku kalau dia tidak mencintaimu lagi.
9.
Aku rasa aku akan berhenti sebentar, menarik napas, dan kemudian mencintaimu.
10.
Aku masih sering tertawa.
Lihat kan, setelah pergimu, aku mulai sangat mahir berpura-pura.
______
diambil dari namarappuccino bersama puisi dan fiksi lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H