Mohon tunggu...
yuliana mokhtar
yuliana mokhtar Mohon Tunggu... -

menggambarkan diri sendiri, seperti melukis di atas kanvas putih dengan tinta putih, hanya bisa dimengerti oleh orang yang melihatnya melukis...

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Egg Lips

23 Desember 2010   03:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:28 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Masak Mi'?
Ummi  mengaduk2 kulkas.

Kamu aja yg masak ya.
Ummi mau solat dl.
Oke.
Hmm. Cooking 4 mom.
Its a Big, Hah! Oke.
Dadar pesanan mom.
Peace a cake!
Kecil!

Hmm. Pertama.
Wajan yg mana ya.
Eh ini lucu. Kecil. Mungil. Pas untuk 2 butir telur.
Pakai roiko ingat mom. Umm. Sesendok kecil? No no. Tambahin.
Kan ga pake garam dan petsin.
Emm apix segimana ya. Kecil aja. Oke.
Mentega coming. Sepencet dua pencet...
Cokocokcok.
Dadar mode: in! Jessh..
Tambahin dikit apix ah..
Diaduk2.

Nah lo koq lengket.
Aduh bukan teplon nih.
Gmana dunk. Balik2.
Sial, sendokx lg yg lengket.
Pingiran matang. Tengahx gak.
Ga bisa dibanting lagi. Ah ada ide..
Diancurin aja tengahx skalian biar kayak orak arik!
Supaya matang! Nah lo jadi amburadul gini ya.?!@*

Perasaan bikin telur dadar pekerjaan paling mudah di dunia setelah masak air?!

Koq jadi ribet gini seeh. Waduh.
Makax non jangan sok!

Wah sudah ampir subuh.
Gmana dunk masa' bikin ulang.
Membatin. Mikir. Hmm.
Kelamaan berpikir..

Haaa.Hangus.!?! Huwaa.
Gara2 panci nih kekecilan. Bukan.
Mentega kedikitan. Lg pake sendok.
Sude mana lg.. Nyalahin diri kiri kanan.
Duhh. Panik. Mom is coming.
Ah bungkus! Taro di piring kasi kecap!
Well setidakx menyamarkan kehancuranx dan kehangusanx.
Rapihin dikit.

Ready mom!
Kayak koki profesional. Yg ini pake nyengir. He he.
Agak hangus. Miris. Pas sy nyobain plus 'agak' asin.
Huff. H2c. Harap2 cemas.
Mom dah menyendokkan suapan pertama ke mulutx.
Dag dig dug. . . . Hhh. Diam sejenak. Udara dingin.
Bumi berhenti berputar. Gimana telurx Mi'? Deg. .
Dengan entengx., mom says . . 'Enak!!'. Huuff. Legaa.
Meski pastix gak se enak semestinya. Mom still appreciate it.

Kami pun makan dgn diam.
Mom diam mungkin karna berusaha mencerna telur itu biar masuk akal dan leherx.
Saya diam karna kerongkongan tercekat. Pengen nangis. Terharuw. Ummi. U are great... Padahal sy dah mikir ini itu, bakal diomelin nih.
Duh, kamu kan bukan anak kecil lg.. Gmana jadi wanita. . .!
Masak telur aja amburadul! Apa kata dunia? Hu hu.

Ternyata tak satupun prasangkaku terjadi. Ia hanya diam dan mencerna. Ummi..
Hanya kau yang bisa menerima anakmu apa adanya. Tak ada cela. Lov u mom.
And to every mom in this world.

(Epilog. Piring dah terkumpul. 'Yul. Telur tadi diaduk kan?' Duhh. Lidah tak pernah bohong. Pasti asin bgt. Hiii hi. Still u are the best mom. Hanya kau yang bisa jujur apa adanya. . .)
I like monday. 090209

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun