Mohon tunggu...
yuliana mokhtar
yuliana mokhtar Mohon Tunggu... -

menggambarkan diri sendiri, seperti melukis di atas kanvas putih dengan tinta putih, hanya bisa dimengerti oleh orang yang melihatnya melukis...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Psst....Rahasia Yaa...?

17 Mei 2010   12:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:09 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan bilang2 ya, ini rahasia..
Cuma kamu yang tahu.. Okay adikku sayang.....
Sip.

Si adik punya sahabat. Sejak TK, semua rahasia mereka terbagi rata..... Jangan bilang2 ya, ga ada yang tahu selain kamu, sy dilarang kasih tau orang, kamu kan sahabatku.. Jadi ga apa2 kan...

Sahabat pulang ke rumah.. Menatap istri dan ingin berbagi cerita. Sy td dberi tahu, tapi ini masih rahasia sih... Ia sempat ragu. "Masa suami istri main rahasia, kata istrinya." Maka sang sahabatpun memberi tahu istrinya.

Sang istri.. Gelisah. Ia menelepon ibunya. Bu, tau gak siiih,.. Ini rahasia kita aja yaa... Suamiku yang kasi tahu. Ibu jangan bilang siapa2 ya........ Emmmm.....

Ibu... Ia sangat ingin bercerita...berbagi.. Sudah lama kawan2nya tak berkunjung.. Sahabatnya satu persatu dipanggilNya... Ia punya kucing piaraan... Iapun bercerita pada kucingnya... Sayangnya sang pembantu menguping....

Hari minggu sang pembantu berkumpul di arisan kompleks...

Para pembantu itu pulang ke rumah dengan rahasia masing2 yang siap dilontarkan pada nyonya nya...

Salah satu nyonya adalah si obyek penderita....
Eh.. Rahasia ini....!? Namun ia cukup menelepon si adik, karena rahasia itu hanya diberitahu pada sang adik.
Tak ada yang tahu.
Bahkan suaminya.

Untung hanya rahasia bahwa ia hamil muda setelah 25 tahun tak punya anak.
Semua orang berbahagia atas "rahasia" itu.
Namun ia tak mau diketahui sampai benar2 nyata. Ia ingin memberi kejutan...
Kejutan yang terhenti.....
Ia marah...
End.

Contoh kasus. Mungkin kebetulan terlacak. Sang adik beruntung "ditegur" secara cepat berputar.
Iapun sadar dan tak mengulang kesalahanx. Ia pikir tak apa2.. Namun "apa2" bagi pemilik rahasia.. Ia merusak misi, menghentikan visi, menghianati janji, dan menyepelekan apa yang dianggap berarti.

Beruntung hanya berita gembira...

Namun bagaimana kalu rahasia itu berupa berita yang terus mengembang, berubah bermutasi berbumbu dan menjadi aib..tanpa diketahui sang pemilik rahasia...!?!?

Kesalahan berantai...

Well.. Okay, setiap orang punya ruang pribadi untuk bercerita... Berbagi... Minimal sahabat atau orang terdekat...namun ruang itu juga punya ruang pribadi lain ... Dan seterusnya... Adik, ibu, sahabat...istri, suami...
Hingga rahasia menjadi tak lagi rahasia...
Kayak Rumah Sakit. Umum!

Namun, rahasia tetaplah rahasia...!
Ia tak mengenal predikat "orang istimewa"...
Ia berhenti ketika kita berikrar iya...
Selebihnya khianat...
Sedekat apapun...
Walau kucing piaraan....
Walau rumput yang bergoyang.
Walau berita sepele.
Walau rahasia tak penting.
Rahasia adalah rahasia......

*well maybe... Kecuali yang membahayakan makhluk secara umum* Bom!?
Rahasia yang terungkap setelah meledak! .....
Duarr!
Lebay...

Kadang gak enak menyimpan rahasia sendiri...
Namun itulah Amanah.

Wish can keep the secret......
Forgive me if I were kelepasan...
Remind me if my mouth can't...
Insya Allah...

Can u keep a secret...?!

Sent from namakuyuli

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun