Mohon tunggu...
NALYA PUSPA
NALYA PUSPA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengaruh Penggunaan ChatGPT di Kalangan Mahasiswa

25 September 2023   07:15 Diperbarui: 25 September 2023   07:38 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Chat GPT adalah salah satu teknologi AI yang viral dan sedang ramai diperbincangkan oleh banyak kalangan khususnya di kalangan mahasiswa. Chat GPT itu sendiri adalah sebuah robot dalam bentuk chat bot yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence untuk melakukan sebuah interaksi berupa teks yang dapat membantu manusia dalam mengerjakan berbagai tugas.

 Di dunia pendidikan, Chat GPT memberikan banyak sekali perubahan metode belajar dan mendapatkan informasi. Bukan sekedar mesin chat biasa, Chat GPT juga dapat menjadi lawan bicara dan berinteraksi dengan penggunanya untuk memberikan berbagai informasi yang diminta melalui chatting. Teknologi yang dirilis oleh Perusahaan Amerika yaitu Open AI pada tanggal 30 November 2022, ini juga dapat memahami juga memproses lebih baik dan cepat dibandingkan chatbot dengan model yang serupa.

Pengenalan tentang penggunaan Chat GPT di kalangan mahasiswa adalah suatu hal yang penting di dalam konteks Pendidikan dan teknologi modern. Pasalnya dalam beberapa tahun terakhir, Chat GPT menjadi alat yang sering digunakan bahkan relevan dalam kehidupan mahasiswa.

Terlihat bahwa saat ini di lingkungan pendidikan, penggunaan ChatGPT dapat membantu mahasiswa lebih mudah menyelesaikan tugas-tugas dalam mata kuliahnya, misalnya seperti karya ilmiah atau penulisan esai. Pemanfaatan GPT Chat dalam dunia pendidikan merupakan alat yang memudahkan pelaksanaan tugas dalam proses pendidikan dan mendorong perkembangan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pemanfaatan ChatGPT secara positif dalam dunia pendidikan dapat memberikan pengalaman belajar yang personal dan interaktif. Selain itu, seiring pesatnya perkembangan teknologi, layanan ChatGPT pun semakin lengkap. Teknologi AI atau kecerdasan buatan berkembang pesat dan penerapannya dalam pendidikan diperkirakan akan meningkat dalam waktu dekat. Teknologi kecerdasan buatan mempunyai potensi yang besar dalam dunia pendidikan. OpenAI dan ChatGPT dapat digunakan secara optimal untuk meningkatkan pengalaman belajar dan metode pembelajaran  interaktif.

Namun, ChatGPT tidak memiliki penalaran bijaksana seperti manusia. Artinya  ChatGPT terkadang membuat kesalahan dalam menyampaikan atau menjawab pertanyaan yang disampaikan melalui  ChatGPT. Dengan munculnya ChatGPT, risiko kecurangan serius di sektor pendidikan semakin meningkat, sehingga perlu adanya tindakan pemantauan terhadap pelanggaran tersebut. Kecurangan ini dapat berupa plagiarisme, yaitu tindakan menampilkan karya orang lain tanpa  atribusi yang semestinya.

Dampak Positif adanya ChatGPT di antaranya :

1. ChatGPT membantu meningkatkan efisiensi dan produktifitas belajar

ChatGPT dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktifitas belajar mahasiswa, dosen maupun lembaga pendidikan dalam menjalankan tugas-tugas mereka karena dapat memenuhi berbagai permintaan berbasis teks, seperti pertanyaan, menyelesaikan tugas yang kompleks, dan bahkan memberikan umpan balik dalam konteks pendidikan.

2. ChatGPT dapat Menghasilkan Konten

ChatGPT memungkinkan mahasiswa bisa belajar dan menghasilkan konten, karena ChatGPT ini didasarkan pada teknologi terkini seperti Deep Learning, NLP, dan Machine Learning. ChatGPT ini bisa mengoptimalkan penilaian, menyesuaikan pembelajaran, sehingga bisa menciptakan konten dan sumber daya pendidikan yang dapat di sesuaikan dengan minat dan keterampilan mahasiswa sehingga mahasiswa bisa bebas mengexplore dan menggali potensi nya masing-masing.

3. ChatGPT sebagai Alat Kerja Sama Tim

ChatGPT ini mampu membantu mahasiswa untuk berdiskusi dan melakukan kerja sama tim yang dapat mendorong perkembangan pemikiran kritis dan kreativitas, dengan memanfaatkan kecerdasan buatan bisa memberikan kontribusi dalam meningkatkan efisiensi, efektivitas pengajaran, dan mampu untuk mempersiapkan peserta didik agar bisa menghadapi teknologi yang makin berkembang.

4. ChatGPT sebagai Mentor

ChatGPT bisa menjadi mentor bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan lebih terkait mata kuliah yang kurang bisa di pahami ketika di kelas, karena bisa di akses dan di gunakan kapan dan di mana saja, tidak perlu menunggu adanya jadwal untuk pembelajaran di kelas.

Tapi pasti yang namanya sistem buatan manusia tidak selalu memberikan dampak positif saja, selalu ada dampak lain yang di rasakan dalam mengakses ChatGPT ini.

Dampak negative adanya ChatGPT diantaranya :

1. Penyebaran konten yang tidak etis atau berbahaya

ChatGPT  jika digunakan dengan tidak semestinya bisa berdampak negative karena  adanya konten yang tidak etis atau membahayakan, contohnya seperti pemalsuan dokumen, konten pornografi, dan lain  sebagainya.

2. Meningkatnya kesenjangan digital

Teknologi yang canggih semakin hari semakin berkembang membuat adanya kesenjangan digital dimana antara mereka yang ahli atau melek teknologi dengan mereka yang tidak bisa berdampak salah satunya pada ketidaksetaraan lapangan pekerjaan dan kesempatan ekonomi.

3. Meningkatnya kekhawatiran tentang ancaman AI yang cerdas

Semakin  melesatnya sebuah teknologi pasti akan menimbulkan kekhawatiran beberapa orang, karena bisa jadi kedepannya mengancam pekerjaan manusia karena teknologi AI ini sudah bisa meniru dan merespon seperti layaknya manusia pada umumnya.

4. Penyebaran informasi palsu dan hoaks

Seperti pada pernyataan pertama, teknologi ini bisa di jadikan alat untuk membuat sebuah hal menjadi negative, salah satunya yaitu penyebaran informasi palsu atau hoaks, apalagi sekarang teknologi AI atau ChatGPT ini mudah dan bisa di akses oleh siapa saja, memudahkan berita hoaks menyebar dan masuk begitu saja tanpa ada nya penyaringan terlebih dahulu.

5. Pelanggaran privasi

Penggunaan ChatGPT bisa mengancam privasi dan informasi pribadi seseorang. Contonya, ChatGPT bisa digunakan untuk mengumpulkan informasi pribadi atau bahkan bisa meretas akun.

6. Ketergantungan pada teknologi

Ketergantungan pada teknologi bisa menjadi hal negative, karena bisa membuat penggunanya sulit mengerjakan tugas atau mengambil sebuah keputusan tanpa ada nya teknologi.

Terlihat bahwa saat ini di lingkungan pendidikan, penggunaan ChatGPT dapat membantu mahasiswa lebih mudah menyelesaikan tugas-tugas dalam mata kuliahnya, misalnya seperti karya ilmiah atau penulisan esai. Namun yang namanya sistem buatan manusia tidak selalu memberikan dampak positif saja. 

Ketergantungan pada teknologi Penggunaan ChatGPT dan teknologi kecerdasan buatan lainnya dapat memicu ketergantungan pada teknologi, sehingga membuat orang semakin sulit untuk melaksanakan tugas atau mengambil keputusan tanpa bantuan teknologi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan dan regulasi yang ketat untuk memastikan bahwa ChatGPT tidak disalahgunakan untuk tujuan yang merugikan.

Daftar Pustaka

Amalia, Y., Thohir, M., Eva, V. R., & Sari, N. I. (2023). Refleksi Manusia dalam Berkeadaban Digital melalui ChatGPT. jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, XIII, 109-128.

Dr. Mampuono, M. K. (2023, April 16). ChatGPT Dampak Negatif dan Solusinya. Retrieved from Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah: https://bbpmpjateng.kemdikbud.go.id/dampak-negatif-chatgpt-dan-solusinya/

Priowirjanto, E. S., Israwan, A. R., Joska, M. P., Abdallah, R., Kevin, N., Ardhiyansyah, C., . . . Munaff, C. R. (2023). Sosialisasi Mengenai Aspek Hukum dari Penggunaan ChatGPT dalam Dunia Pendidikan di SMK Al Wafa Kabupaten Bandung. Kajian Ilmu Sosial dan Humaniora Berbasis Kearifan Lokal, II, 92-99.

Wahid, R., Hikamudin, E., & Hendriani, A. (2023). Analisis Penggunaan Chat-GPT Oleh Mahasiswa Terhadap Proses Pendidikan di Perguruan Tinggi. Jurnal Pedagogik Indonesia, I, 112-117.

Stokel-Walker, C. AI bot ChatGPT writes smart essays-should academics worry?. Nature. 10.1038/d41586-022-04397-7. (2022)

Daulay, H., & Pasa, N. (2015). PERANAN ETIKA AKADEMIK DI PERGURUAN TINGGI DALAM MEMBENTUK SIKAP ILMIAH. JURNAL AL - IRSYAD, V(1).

Mbakwe, A. B., Lourentzou, I., Celi, L. A., Mechanic, O. J., & Dagan, A. (2023). ChatGPT passing USMLE shines a spotlight on the flaws of medical education. PLOS Digital Health, 2(2), e0000205. https://doi.org/10.1371/journal.pdig.0000205

Zhai, X. (n.d.). ChatGPT: Artificial Intelligence for Education. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.35971.37920

Zhang, K., & Aslan, A. B. (2021). AI technologies for education: Recent research & future directions. In Computers and Education: Artificial Intelligence (Vol. 2). https://doi.org/10.1016/j.caeai.2021.100025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun