Tidak hanya tempat wisata saja yang indah seperti pulau derawan atau maratua tetapi kalimantan juga memiliki sekitar 14 tarian khas suku dayak. Tetapi sekarang seiring berjalannya waktu, tari tradisional dayak tersebut sudah berkurang. Jadi hanya beberapa jenis tarian yang sering di jumpai oleh masyarakat luar.
Salah satunya ialah tari gong, tari ini ialah tari yang menggambarkan kelembutan seorang wanita suku dayak, dengan menari lemah gemulai dan penuh keseimbangan di atas gong. Tarian ini sangat sederhana dan dapat dilihat dari gerakan dan musiknya. Gerakan pada tariang gong hanya beberapa bagian tubuh saja yang bergerak serta gerakan yang diulang-ulang. Gerakan yang mudah, sederhana dan lemah gemulai ini melambangkan hubungan antara manusia dan burung enggang. Gerakan pelan pada tangan mengibaratkan kepakan sayap burung enggang.
Keunikan dari tari gong ini ialah penari yang memainkannya dengan menginjak gong sebagai tempat ia menari. Musik pengiringnya ialah sapeq musik ini di petik (semacam kecapi), musik untuk mengiringi tarian ini cenderung datar dan sama dari awal hingga akhir. Tetapi keindahan tarian yang dimainkan oleh penari sangatnya indah dan enak dipandang.
Diharapkan bagi anak muda masa kini untuk melestarikan tarian gong ini. Karena anak muda masa kini lebih suka mengikuti budaya barat seperti dance atau musik rock. Anak muda lebih suka bermain dengan telephone seluler atau gadgetnya. Walaupun sudah banyak “sanggar tari” yang terdapat di sana tidak hanya terdapat dipampang tetapi terdapat sanggar tari di Balikpapan (Ranu Merah) sebagi kota yang maju
Sangat disayangkan jika anak muda masa kini tidak dapat meneruskan tarian tradisional yang di miliki kalimantan ini. Merosotnya kejadian ini sebenarnya bukan keseluruhan kesalahan para anak muda, tetapi pemeritahan yang tidak mendukung kegiatan ini secara umum. Tidak ada tempat yang memadai untuk menunjukkan bakat yang di miliki anak muda ini. Tempat para penari juga biasanya terdapat di pinggir kota, tidak seperti band atau tarian barat yang berada di tengah-tengah kota dan megah. hal tersebut memungkinkan bagi anak muda lebih memilih tarian barat karena terlihat keren dan modis. Beberapa dari mereka membayangkan jika mereka dapat tampil di tengah kota dan di keal oleh banyak orang. Situasi ini berbeda jika mereka melihat tari tradisional yang berada di pinggir kota atau di tengah desa. Sedikit dari mereka yang berusaha agar bisa berada di panggung tersebut.
Acara televisi juga banyak menampilkan budaya barat, hanya beberapa saluran televisi yang menampilkan tari tradisional. Hal tersebut membuat anak-anak lebih menganggap budaya barat daripada budaya indonesia. Padahal orang barat jauh-jauh pergi ke indonesia hanya untuk melihat budayanya, tarian tradisional yang indah dan unik tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI