Fandi Ahmad menuturkan, “Kami memutuskan untuk mengubah nama perpustakaan menjadi Rumah Baca agar terkesan tidak terlalu formal, terlebih bagi anak-anak. Syukurlah, pihak Desa Ngrayudan memberi dukungan penuh atas ide kami.” Tak hanya anak-anak, masyarakat Desa Ngrayudan juga antusias dengan adanya Rumah Baca ini mengingat kegiatan rutin kemasyarakatan seperti Karang Taruna, PKK, dan KWT (Kelompok Wanita Tani) juga dilaksanakan disana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H