Mohon tunggu...
Riki Kurniawan
Riki Kurniawan Mohon Tunggu... -

Saya adalah mahasiswa Fakultas Filsafat UGM Bermimpi diabadikan lewat Nobel sastra dan ingin melepaskan Tuhan dari penjara prasangka. Eh, ndak... kebalik, Saya yang ingin bebas, Tuhan tak pernah terpenjara...! Oke, cukup! Terima Kasih

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjadi Cahaya

24 April 2016   23:10 Diperbarui: 24 April 2016   23:23 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lama aku tak menyapamu melalui aksara, melalui ejaan kata, dan sekuntum bunga.

Derajatmu dan derajatku adalah sama, tak perlu berunding siapa nomor satu siapa nomor dua.

Dari apimu aku menjadi bara, dari akarmu aku menjadi batang, dari gemuruhmu aku menjadi kilat, dari busurmu aku menjadi panah, dan dari doa-doamu aku tak mudah sirna.

Kekasih, hari ini izinkan aku merayumu lagi lewat kata, bahwa meski kau wanita yang sederhana, dirimu telah mewujud menjadi cahaya.

[caption caption="pixabay"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun