Mohon tunggu...
Nala Nandana Undiana
Nala Nandana Undiana Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen film dengan pendekatan media baru dan budaya popular di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung - Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Bandung ke Poznan, Hamburg dan Berlin

19 Oktober 2022   16:00 Diperbarui: 19 Oktober 2022   16:08 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program pemutaran yang dilakukan di Jerman dan Polandia ini merupakan bagian dari program kegiatan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bekerja sama dengan Uniwersytet Artystyczny im. Magdaleny Abakanowicz w Poznaniu (UAP) Universitat Hamburg dan Haus der Indonesiscehn Kulturen (HdIK) di Berlin. Kegiatan ini di isi oleh aktifitas pemutaran film hasil karya mahasiswa, diskusi film dan kuliah umum yang diisi oleh dosen dari Program studi FIlm dan Televisi FPSD UPI. Dosen yang terlibat dalam program ini diantaranya; Dipl. Kunst. Erik Muhammad Pauhrizi, M.Sch., dan Nala Nandana Undiana, S.Pd., M.A.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Dok. pribadi
Dok. pribadi

Kegiatan pertama dilakukan di UAP Poznan, program ini difasilitasi langsung oleh kantor hubungan internasional kampus UAP. setelah berkeliling melihat studio dan kelas yang di miliki UAP, tim dari FPSD juga disambut dengan sangat hangat oleh Rektor UAP yang selama 2 tahun terakhir memberikan surat rekomendasi untuk kerjasama yang dilakukan dengan Prodi Film dan Televisi FPSD UPI.

Kelas dimulai pada sore hari, kuliah umum yang dilaksanakan di Poznan membahas estetika hasil program musim panas yang emmang sudang berlangsung selama 2 tahun di Indonesia. Program musim panas ini melibatkan lebih dari 10 mahasiswa yang berasal dari Departemen Intermedia UAP Poznan dan Prodi Film dan Televsi FPSD UPI. Program ini merupakan bagian dari program World Class University yang diselenggarakan oleh Direktorat International Office (DIA) UPI.

Kuliah Umum di Poznan dilanjutkan dengan pemutaran film eksperimental hasil karya mahasiswa Film dan Televisi FPSD UPI. Mahasiswa di Poznan memperoleh perspektif yang baru tentang budaya estetika gambar bergerak di Indonesia. Konteks sinema di Indenesia saat ini sudah dapat dikatakan dapat bersain dengan sinema di Eropa bahkan di Amerika. Proses pembelajaran di UPI juga dapat dikatakan sudah dapat mengikuti tren sinema yang dipelajari di Eropa saat ini. Hal tersebut ditunjukan dengan antusiasme mahasisw ayang mengikuti kuliah umum serta pemutaran di Poznan.

Program kedua dilaksanakan di Hamburg, pertemuan di lakukan di Asien Afrika Institut, Universitat Hamburg. Kegiatan diawali dengan presentasi terkait program kegiatan dan kurikulum program studi Film dan Televisi di FPSD UPI. Kuliah umum yang dilaksanakan  memberikan sedikit gambaran terkait suasana belajar di kota Bandung yang memang memiliki banyak kampus seni dan desain. UPI merupakan kampus yang memberikan fasilitas untuk kegiatan mahasiswa asing, sehingga UPI dapat memfasilitasi program Ausbildung (program kuliah bagi mahasiswa yang mengharuskan mereka berangkat ke negara lain) yang memang secara rutin dilakukan oleh mahasiswa Universitat Hamburg setiap tahunnya.

Hari kedua di Hamburg tim dari Prodi FIlm dan Televisi FPSD UPI memutarkan 6 film hasil karya mahasiswa. Film-film tersebut di pilih sesuai dengan minat yang muncul di kelas sebelumnya. Diantaranya adalah film-film yang memang secara tema menceritakan tentang budaya nusantara di Indonesia.

Dalam kesempatan ini, tim dari FPSD UPI bertemu secara langsung dengan Prof. Jean van der Putten yang merupakan profesor khusus kajian manuscript asia tenggara dari Universitat Hamburg. Beliau menyambut dengan sangat baik kedatangan FPSD UPI dan memberikan banyak peluang kerjasama, diantaranya pertukaran pelajar, pertukaran dosen hinggan penawaran studi lanjut bagi alumni dan dosen di Universitat Hamburg.

Program terakhir dilakukan di HdIK Berlin, kegiatan ini dihadiri 20 peserta yang berasal dari beragam latar belakang. Diantaranya ada profesor film dari kampus HBK Brunswick, Kurator FIlm dan beberapa mahasiswa seni dari beberapa kampus di Berlin. Kegiatan di berlin sedikit berbeda dengan kegiatn di Hamburg,  tim FPSD UPI langsung memutar film karya mahasiswa dan dilanjutkan dengan diskusi hangat dengan para peserta yang hadir. Kami memutar 6 film eksperimental, 1 film dokumenter dan 1 film fiksi. Semua film yang diputar merupakan karya mahasiswa program studi FIlm dan Televisi FPSD UPI.

Hubugan baik ini akan dilanjutkan di tahun-tahun yang akan datang, program kegiatan mahasiswa di FPSD UPI pada dasarnya mendukung penuh semua aktivitas yang akan berlangsung di kemudian hari. Hal ini tentu saja akan dikaitkan dengan program kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK) di Republik Indonesia. Sehingga program pertukaran kebudayaan ini dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun yang akan datang. (Nala Nandana - Berlin, 08 Oktober 2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun