Tepat pukul 22.30 wib,setelah kuterbangun dari tidur lelahku,aku langsung membuka media social. Salah satunya yaitu facebook. Kulihat salah satu nama yang terpampang diberanda facebookku yang sedang mengomentari seseorang yang dicintainya. Bayangan ku melesat pada 9 tahun silam,saat masa pubertas, saat masa cinta monyet dimulai. Ya…..dialah cinta terpendam, cinta yang tak diketahui banyak orang,cinta yang memberikan masa pencerahan, kebahagiaan, sungguh indah rasa itu. zeda fatih ,,nama yang begitu indah yang dulu pernah menjelma menjadi pangeran impianku.
Dulu aku tetap berharap, menjadi wanita yang akan mendampinginya, menjadi pelipur bagi laranya, tapi tuhan tak mengizinkan, bahkan berkali2 ia menjadi kekasih teman2 terdekatku. sakit memang...Aku sadar allah telah menjagaku, Allah telah menyelamatkan jiwa ragaku, namun rasa itu menyakitkan, hingga aku dulu tak mampu berprestasi karena malu saat berhadapan dengannya. Setelah lulus SMP barulah aku menyadari betapa banyaknya waktu terbuang karena memikirkannya, yang tak kunjung memandangku. Kalau ditanya mengapa rasa itu muncul disela2 kesibukanku belajar??karena jadwalku yang begitu padat yang tak sempat memikirkan cinta,inilah jawabanku…saat pertama kali aku bertemu, hatiku tertaut bahkan ingin memilikinya,dia adalah laki2 yang penuh kedewasaan, penyayang, sangat dewasa dan multi talenta,menarik perhatian publik, dsb. Mungkin atas keserakahan ku tuhan tak menghendaki. Bahkan rasa itu hanya mampu aku tulis dalam hatiku dan buku diary ku. Setelah 3 tahun tak kunjung datang, akhirnya kuputuskan untuk melupakannya dan tak pernah mengingat kembali rasa itu. Rasa yang terpendam, rasa yang tak tersampaikan, rasa yang tak pernah tersambut cinta.
Tak terasa waktu telah berjalan dengan sempurna, memory tentangnya mulai terkubur rapi, dan tinggal klise2 yang tersisa, semua telah terkikis oleh waktu. Hingga aku dipertemukan dengan orang2 yang lebih menyayangiku,dan aku menuai bahagia yang tak pernah kurasa. Terima kasih cinta, kau telah mengajarkan arti rasa yang sempurnaJ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H