Mohon tunggu...
Nawa Nurmalytasari
Nawa Nurmalytasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - environment health stud˚◞♡

🍪 ៸៸ ꒰check this out guys!꒱ ‎♡‧₊˚ ·˚

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Giat Literasi Kampus dengan Peran Nyata Duta Baca sebagai Information and Communication Bridge

4 November 2022   12:04 Diperbarui: 4 November 2022   12:09 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tujuan keempat dari SDGs atau Sustainable Development Goals yang merupakan suatu program kerangka kerja UNESCO dengan mencakup Quality Education atau Pendidikan Berkualitas yang mempunyai target membangun literasi pada tahun 2030 agar seluruh masyarakat memiliki kemampuan literasi dan numerasi tanpa memandang gender baik perempuan maupun laki-laki[1].

Pentingnya kegiatan literasi dapat dilihat dari perkembangan banyak aspek seperti kemampuan dan kemauan individu untuk mempunyai jiwa kreatif maupun inovatif, berkembangnya wawasan di banyak bidang, melatih kemampuan critical thinking, dan berproses menjadi problem solver yang produktif di setiap hal yang dihadapi. 

Aspek penting di dalam pendidikan salah satunya merupakan kegiatan literasi pula, dengan pemahaman menelaah informasi dengan tebang pilih dan kritis minat baca akan semakin bertambah seakan berjalannya waktu. 

Tujuan dari UNESCO yang telah dipaparkan di awal perlu adanya peran penting dan andil yang besar dari keberadaan perpustakaan dalam penyediaan sarana dan media baca baik oleh pemerintah maupun pihak penunjang untuk mewujudkan masyarakat yang tidak hanya akrab dengan literasi tetapi cinta literasi.

Menurut penelitian yang dilakukan World's Most Literate Nations, Central Connecticut State University (Joko, 2019; Kiasati & Heriyanto, 2022) menunjukkan kondisi literasi di Indonesia yang mana sangat memprihatinkan yaitu berada pada peringkat terbawah kedua dari 61 negara yang diteliti yaitu berada di posisi ke-60. 

Hal ini diperkuat dengan kajian yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional di tahun 2019, yang menyatakan bahwa tingkat literasi menunjukkan besaran angka 25,1 yang termasuk rendah dengan objek kajian 12 provinsi dan 28 kabupaten/kota di Indonesia. Terlebih lagi, menuntut dan meraih ilmu di Kota Yogyakarta dengan branding sebagai kota pelajar memberikan pandangan kepada masyarakat luas akan terbuka dan ramahnya budaya literasi.

Literasi merupakan integrasi keterampilan menyimak, berbicara, menulis, membaca, dan berpikir kritis[2]. Membangun generasi yang cinta akan literasi tentunya tidak mudah. Semakin banyak generasi muda yang mencintai budaya literasi, maka akan semakin menjamin pendidikan yang berkarakter di negeri ini. Dewasa ini Duta Baca merupakan langkah yang sering ditempuh banyak pihak dalam memotivasi angka melek baca di berbagai daerah.

Duta Baca berperan sebagai role model yang berperan aktif untuk membantu meningkatkan indeks literasi masyarakat yang dapat diawali dari lingkungan kampus dengan kampanye gerakan literasi sebagai ambassador of library yang memberikan kontribusi penuh dalam peningkatan literasi bagi mahasiswa. 

Tak hanya tentang baca dan tulis, dewasa ini literasi terlibat dalam setiap aspek kehidupan manusia. Individu literat adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk mengelola, memilah, dan menggunakan informasi yang diterima dari berbagai sumber guna mensejahterakan serta meningkatkan kualitas hidup sekitarnya. 

Tentu sasaran yang menjadi prioritas dan dikedepankan adalah mahasiswa sendiri, minat baca yang dikembangkan melalui internal kampus dan dengan strategi yang sesuai selanjutnya dapat dijadikan landasan bagi berkembangnya budaya baca[3].  

Implementasi peran dari Duta Baca secara umum adalah sebagai information and communication bridge, walau informasi di era digitalisasi sangatlah mudah untuk ditemukan tetapi masih diperlukan bantuan dan peran dari berbagai pihak khususnya Duta Baca sebagai informan yang turut andil besar dalam pertukaran informasi dari sumber-sumber faktual dan aktual mengenai literasi dan kegiatan literasi yang dibutuhkan baik antar mahasiswa maupun pengelola sehingga kegiatan dalam rangka menunjang budaya literasi kampus menjadi semakin baik dan terbarui. 

Dengan hadirnya pemanfaatan informasi oleh para mahasiswa, mereka lebih andal dalam menyelesaikan tugas akademik dan tugas sosial dibandingkan mahasiswa lain yang tidak memanfaatkan informasi[4].

Beberapa tahapan dalam memulai proses peningkatan baca mahasiswa yang dapat dilakukan Duta Baca adalah dengan menghimpun para mahasiswa melalui forum diskusi interaktif yang memanfaatkan baik platform sosial media maupun on site yang selanjutnya dapat dibentuk komunitas gemar membaca. 

Komunitas tersebut beranggotakan mahasiswa dengan minat baca yang tinggi dapat segera bergabung dan menjadikan komunitas ini untuk mengembangkan diri dan menebar manfaat untuk mahasiswa lainnya. Sejalan dengan data yang didapat dari akun sosial media instagram Duta Baca bahwa di tahun 2022 pendaftar Duta Baca mencapai 58 peserta.

Selanjutnya kampanye budaya baca dilakukan oleh Duta Baca bersama dengan komunitas tersebut dapat dengan berbentuk sharing session mengenai fasilitas-fasilitas dari perpustakan maupun topik lain dan dapat pula diadakan talk show secara menyeluruh di tiap-tiap jurusannya. 

Pembuatan program bina perpustakaan dapat dijadikan opsi yang tepat untuk menindak lanjuti tahap sebelumnya, kegiatan dapat berupa penerimaan kotak saran dari para mahasiswa oleh pengelola perpustakaan seperti dari pengadaan dan penyediaan bukunya dan lain sebagainya juga aktivitas pengumpulan poin yang dilakukan dengan sistem reward.

Menurut Nugroho, reward merupakan ganjaran, hadiah, penghargaan, maupun imbalan yang bertujuan agar seseorang menjadi lebih giat dalam berusaha untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja yang telah dicapai[5]. 

Metode pemberian reward dapat dijalankan pula di program bina perpustakaan ini dengan aksi nyata praktik mahasiswa membaca buku, membuat resume dari bacaan tersebut, serta dapat dilakukan highlight bagian yang menarik dengan sistem pengumpulan online melalui google form yang akan masuk surat elektronik (surel) Duta Baca dan akan dibuat rekapitulasi pengumpulannya.

Setiap bulannya akan diadakan pekan literasi yang mana lima mahasiswa dengan bacaan buku dan resume terbanyak akan mendapatkan reward berupa Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa (SKKM) maupun voucher yang dapat ditukarkan di kantin. 

Pemberian hadiah ini bertujuan untuk memberikan reinforcement yang berarti penguatan terhadap para mahasiswa untuk selalu giat dan termotivasi dalam literasi dengan harapan program ini dapat merubah perilaku dan sikap semakin aware dalam menambah wawasan dan merasakan banyak manfaat dalam berproses untuk menjadi mahasiswa sekaligus generasi pemuda muda yang akan membawa negeri ini kepada zaman yang semakin melek literasi.

Optimalisasi dengan peran nyata dari Duta Baca sebagai information and communication bridge melalui berbagai program seperti komunitas gemar membaca, sharing session maupun talk show, dan kegiatan bina perpustakaan baik kotak saran dan metode reward akan mampu terlaksana dengan dukungan dan keikutsertaan dari berbagai pihak. 

Urgensi dari penggiatan literasi ini sebagai generasi muda khususnya mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang nantinya sebagai tenaga kesehatan merupakan penunjang pemahaman dalam penguasaan pengambilan tindakan saat di dunia kerja kelak dan dengan memiliki wawasan luas nantinya ilmu yang diterapkan dapat bermanfaat untuk seluruh masyarakat yang ada.

Apabila hal-hal tersebut telah dapat diterapkan terhadap mahasiswa maka diharapkan giat literasi terjalin dengan baik dan menjadi behaviour yang nantinya semakin banyak mahasiswa literat semakin sejahtera pula Indonesia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun