Saat kita masih duduk di bangku sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas, kita sering sekali menjumpai mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial.
Mata pelajaran ini sering kali mempelajari tentang perkembangan indonesia dari jaman dahulu saat masa penjajahan hingga sampai saat ini. Jika kalian masih ingat, mungkin pada mata pelajaran ini kita pernah mempelajari tentang masa penjajahan belanda yang didalamnya terdapat masa-masa raden adjeng kartini atau yang sering kita sapa dengan R.A Kartini saat memperjuangkan derajat dan martabat kedudukan perempuan pada masa itu.Â
Pada masa penjajahan, pendidikan di indonesia belum semudah saat ini. Dulu, pendidikan di indonesia sangat terbatas dan bahkan kaum perempuan pada masa itu tidak diperbolehkan untuk menginjakkan dan merasakan pendidikan di bangku sekolah.Â
Pada masa penjajahan belanda, dengan diterapkannya politik etis di hindia belanda (nama indonesia saat masa penjajahan belanda) saat itu memang sudah dibangun beberapa sekolah dengan sistem pendidikan modern di indonesia. Tetapi sangat disayangkan sekali sekolah-sekolah yang dibangun pada saat itu belum bisa dirasakan oleh semua kalangan dari bawah hingga atas, karena ternyata sekolah tersebut kebanyakan hanya ditempati oleh kalangan-kalangan bangsawan.Â
Misalnya saja, seperti hollandsch-inlandsche (HIS), tweede inlandsche school (TIS), schakelschool, meer uitgebraid lager onderwijs (MULO), algement middelbare school (AMS), dan hogere burgerschool (HBS).
Membicarakan tentang pendidikan, pendidikan merupakan kunci paling utama dalam kehidupan saat ini. Tanpa pendidikan pun hidup kita bisa dibilang akan seperti kehilangan arah, bahkan tanpa pendidikan kita bisa sampai terjerumus dalam lubang hitam yang menyesatkan. Pendidikan merupakan sebuah proses penting dalam kehidupan manusia.Â
Pendidikan memiliki peranan dalam menentukan keterampilan dan pandangan hidup setiap manusia yang dimulai dari lingkungan keluarga. Keluarga menjadi suatu lembaga pendidikan non formal pertama dan terpenting guna mendidik seorang anak agar bisa menjadi seorang pribadi yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitarnya.Â
Keluarga juga merupakan penanggung jawab dalam menentukan pendidikan pertama seorang anak. Pendidik pertama yang paling utama di dalam keluarga yaitu seorang ibu yang merupakan seorang perempuan. Karena perempuan sejatinya mempunyai tanggung jawab besar untuk membentuk generasi berkualitas dan memiliki budi pekerti yang baik.Â
Jika kita mendapatkan pendidikan yang baik sejak kecil, maka kita akan menjadi seorang yang baik pula, dan itu membutuhkan bimbingan dari seorang perempuan yang berkualitas dibalik itu semua.Â
Setiap perempuan seharusnya bisa mendapat pendidikan, yang mana pendidikan itu penting untuk peningkatan derajat bagi perempuan. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari pun jika perempuan tidak memiliki pendidikan, ia tidak akan tau caranya menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, misalnya saja soal kebutuhan makan, kesehatan, mengatur ekonomi keluarga, dan cara mendidik anak yang baik.Â
Dan kesejahteraan masyarakatpun tidak bisa berjalan dengan baik jika tanpa adanya orang-orang yang berpendidikan. Maka dari itu perempuan menjadi salah satu faktor yang nyata dan penting dalam perkembangan suatu bangsa.
Namun pada masa dulu, dalam masyarakat khususnya masyarakat jawa mereka menganggap bahwa perempuan tidak memiliki kebebasan untuk tampil di depan umum dan terbatas dalam mendapatkan pendidikan.Â
Perempuan dianggap lebih lemah daripada laki-laki, sehingga menurut mereka tugas perempuan cukup hanya di dapur dan sekadar mengurus rumah. Dan karena pada jaman dulu perempuan tidak memiliki bekal pengetahuan yang cukup, maka perempuan sering menjadi terlantar akibat kesewenangan laki-laki. Kebanyakan dari masyarakat tidak paham betul apa makna, tugas, sifat dan kodrat dari seorang perempuan. Yang mereka tahu hanyalah seorang perempuan didalam setiap hal dan urusan harus patuh dengan perintah seorang laki-laki. Nah, dari situasi inilah para tokoh perempuan indonesia bertekad untuk melakukan revolusi terhadap pendidikan wanita di indonesia. Tokoh perempuan ini sudah sangat terkenal dalam sejarah indonesia, tokoh tersebut yaitu, Raden Ajeng Kartini di Jawa Tengah, Raden Dewi Sartika di Jawa Barat, Maria Walanda Maramis dari Sulawesi Utara, dan Hajjah Rangkayo Rasuna Said dari Sumatra Barat.
Disini kita akan lebih mengenali sosok kartini. Kartini merupakan tokoh perempuan sebagai pelopor kemajuan pendidikan wanita di Indonesia. Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di kota Jepara, yang sampai saat ini pada tanggal 21 april diperingati sebagai "hari kartini".Â
Ia adalah seorang anak perempuan dari seorang suami istri yang bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dengan Ngasirah. Sosok kartini ini berhasil mencerahkan dan mengilhami pemikiran kalangan masyarakat dengan lebih luas.Â
Menurut Kartini, pendidikan bagi wanita adalah kunci utama untuk menuju jalan kemerdekaan wanita dari belenggu adat istiadat dan kebudayaan feodal. Kartini pun sempat meminta kepada pemerintah hindia belanda untuk memperhatikan masalah pendidikan dengan serius, terutama pada tenaga pelajar.
Kegigihan kartini ini menjadi kunci kesuksesannya dalam membangkitkan dan menyamaratakan hak dan kedudukan antara perempuan dan laki-laki. Saat ini tidak ada lagi perbedaan kedudukan yang menimbulkan sebab seorang lelaki dapat seenaknya menindas derajat perempuan.Â
Maka dari itu, pada zaman sekarang, perempuan harus bisa mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya, agar nantinya perempuan dapat meneruskan kegigihan dan perjuangan kartini dalam meningkatkan derajat perempuan di dalam masyarakat.Â
Selain itu, jika kita sebagai perempuan masa kini yang berprestasi dan mempunyai cita-cita yang tinggi, kita dapat membantu dan melanjutkan usaha kartini dalam mengharumkan nama bangsa dan menjadi seorang yang inspiratif bagi rakyat indonesia, khususnya perempuan.Â
Maka dari itu, kita tidak boleh berhenti disini untuk tidak menggapai pendidikan yang tinggi, dan membiarkan derajat perempuan menjadi tidak ada harganya sama sekali. So, semangat dalam mencapai semua cita-citamu ladies! Kita hebat, kalian semua hebat! Kita adalah penerus kartini yang harus selalu mengharumkan nama bangsa dan meneruskan perjuangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H