Dan kesejahteraan masyarakatpun tidak bisa berjalan dengan baik jika tanpa adanya orang-orang yang berpendidikan. Maka dari itu perempuan menjadi salah satu faktor yang nyata dan penting dalam perkembangan suatu bangsa.
Namun pada masa dulu, dalam masyarakat khususnya masyarakat jawa mereka menganggap bahwa perempuan tidak memiliki kebebasan untuk tampil di depan umum dan terbatas dalam mendapatkan pendidikan.Â
Perempuan dianggap lebih lemah daripada laki-laki, sehingga menurut mereka tugas perempuan cukup hanya di dapur dan sekadar mengurus rumah. Dan karena pada jaman dulu perempuan tidak memiliki bekal pengetahuan yang cukup, maka perempuan sering menjadi terlantar akibat kesewenangan laki-laki. Kebanyakan dari masyarakat tidak paham betul apa makna, tugas, sifat dan kodrat dari seorang perempuan. Yang mereka tahu hanyalah seorang perempuan didalam setiap hal dan urusan harus patuh dengan perintah seorang laki-laki. Nah, dari situasi inilah para tokoh perempuan indonesia bertekad untuk melakukan revolusi terhadap pendidikan wanita di indonesia. Tokoh perempuan ini sudah sangat terkenal dalam sejarah indonesia, tokoh tersebut yaitu, Raden Ajeng Kartini di Jawa Tengah, Raden Dewi Sartika di Jawa Barat, Maria Walanda Maramis dari Sulawesi Utara, dan Hajjah Rangkayo Rasuna Said dari Sumatra Barat.
Disini kita akan lebih mengenali sosok kartini. Kartini merupakan tokoh perempuan sebagai pelopor kemajuan pendidikan wanita di Indonesia. Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di kota Jepara, yang sampai saat ini pada tanggal 21 april diperingati sebagai "hari kartini".Â
Ia adalah seorang anak perempuan dari seorang suami istri yang bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dengan Ngasirah. Sosok kartini ini berhasil mencerahkan dan mengilhami pemikiran kalangan masyarakat dengan lebih luas.Â
Menurut Kartini, pendidikan bagi wanita adalah kunci utama untuk menuju jalan kemerdekaan wanita dari belenggu adat istiadat dan kebudayaan feodal. Kartini pun sempat meminta kepada pemerintah hindia belanda untuk memperhatikan masalah pendidikan dengan serius, terutama pada tenaga pelajar.
Kegigihan kartini ini menjadi kunci kesuksesannya dalam membangkitkan dan menyamaratakan hak dan kedudukan antara perempuan dan laki-laki. Saat ini tidak ada lagi perbedaan kedudukan yang menimbulkan sebab seorang lelaki dapat seenaknya menindas derajat perempuan.Â
Maka dari itu, pada zaman sekarang, perempuan harus bisa mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya, agar nantinya perempuan dapat meneruskan kegigihan dan perjuangan kartini dalam meningkatkan derajat perempuan di dalam masyarakat.Â
Selain itu, jika kita sebagai perempuan masa kini yang berprestasi dan mempunyai cita-cita yang tinggi, kita dapat membantu dan melanjutkan usaha kartini dalam mengharumkan nama bangsa dan menjadi seorang yang inspiratif bagi rakyat indonesia, khususnya perempuan.Â
Maka dari itu, kita tidak boleh berhenti disini untuk tidak menggapai pendidikan yang tinggi, dan membiarkan derajat perempuan menjadi tidak ada harganya sama sekali. So, semangat dalam mencapai semua cita-citamu ladies! Kita hebat, kalian semua hebat! Kita adalah penerus kartini yang harus selalu mengharumkan nama bangsa dan meneruskan perjuangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H