Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan orang lain untuk bertahan hidup. Sebagai makhluk sosial, manusia akan melakukan hubungan timbal-balik dengan manusia lain untuk mencukupi kebutuhannya. Kolaborasi merupakan salah satu aspek yang saat ini menjadi kunci dalam kehidupan sosial. Kolaborasi tidak hanya dilakukan di dalam organisasi, tetapi juga perlu dilakukan di dalam masyarakat. Melalui kolaborasi, pekerjaan yang tadinya sulit akan lebih ringan karena dikerjakan bersama-sama. Selain itu kita juga bisa lebih mudah mendapatkan solusi untuk suatu permasalahan dengan saling bertukar ilmu atau informasi. Berdasarkan hal tersebut, tim KKN-T IPB merancang sebuah program kolaborasi yang melibatkan masyarakat di Desa Jono.
Jono Kolaboratif merupakan salah satu program yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi antara mahasiswa dengan masyarakat sekitar. Terdapat tiga kegiatan yang dilakukan dalam program ini, yakni sosialisasi stunting, kegiatan sinergisitas PKK, dan pelatihan teknik ecoprint. Setiap kegiatan memiliki target sasaran yang berbeda karena diharapkan melalui program ini, mahasiswa bisa lebih dekat dengan masyarakat desa di semua kalangan.
Tim KKN-T IPB berkolaborasi dengan pihak puskesmas dan kader posyandu untuk mengadakan kegiatan sosialisasi stunting. Kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi secara langsung dan pembuatan poster mengenai stunting. Sosialisasi ini ditujukan kepada para ibu hamil serta ibu yang memiliki balita di Desa Jono dan dilakukan bersamaan dengan jadwal rutin posyandu balita. Tim KKN-T IPB yang diwakili oleh Rizka dan Nakhwah menyampaikan bahwa stunting merupakan suatu kelainan tumbuh kembang yang biasanya disebabkan karena kurangnya asupan gizi. Anak-anak yang menderita stunting umumnya akan mengalami penurunan tumbuh kembang yang dapat dilihat dari berat badan dan tinggi badan, juga penurunan kemampuan berpikir, motorik, dan fokus. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting, di antaranya pola asupan anak dan kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, orang tua diharapkan bisa lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya stunting pada anak.
Sinergisitas PKK merupakan kegiatan kolaborasi antara tim KKN-T IPB dengan anggota PKK di Desa Jono. Terdapat berbagai macam kegiatan yang dilakukan di antaranya, pengajian rutin, kunjungan UMKM, dan pembuatan tabulampot. Pembuatan tabulampot (tanam buah dalam pot) dilakukan bersama perangkat Desa Jono dan ibu-ibu PKK pokja 3 (bidang sosial). Tabulampot dipilih untuk memanfaatkan lahan sisa yang luasnya cukup terbatas, selain itu penggunaan pot dari galon bekas juga diharapkan dapat mengurangi limbah plastik yang ada di lingkungan sekitar. Tumbuhan yang ditanam cukup beragam, di antaranya tanaman obat keluarga (TOGA) seperti kunyit, jahe, dan sereh, lalu sawi pakcoy, cabai, dan terong. Tanaman tersebut dipilih karena selain menyesuaikan dengan iklim di wilayah Jono, juga karena dapat menambah nilai estetika dari lahan yang ada. Usai bibit ditanam di dalam pot, pot kemudian diatur sedemikian rupa sehingga lahan terlihat lebih rapi. Kegiatan ini diadakan bersamaan dengan Jumat bersih dimana seluruh peserta bersama-sama membersihkan lingkungan balai desa dan sekitarnya. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kembali kesadaran hidup bersih di masyarakat.
Kegiatan Jono Kolaboratif selanjutnya ialah pelatihan teknik ecoprint. Pada kegiatan ini, tim KKN-T IPB berkolaborasi dengan siswa-siswi Sekolah Dasar untuk melakukan percobaan teknik ecoprint pada media pouch kain. Teknik ecoprint sendiri merupakan salah satu teknik pewarnaan kain yang dilakukan dengan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, atau bagian tumbuhan lain yang memiliki pigmen warna. Pelatihan ini dilakukan dengan harapan bisa membantu meningkatkan keterampilan anak-anak dengan memanfaatkan bahan alam yang ada di sekitar. Percobaan ini diawali dengan mencari daun dan bunga yang memiliki pola menarik dan kemudian diletakkan di atas pouch berbahan dasar kain. Lalu pouch ditutup dengan plastik transparan dan diketok-ketok secara perlahan menggunakan batu. Pouch selanjutnya direndam di dalam air tawas untuk mencegah warna kain luntur. Saat melakukan percobaan teknik ecoprint seluruh siswa-siswi SD terlihat sangat antusias, bahkan tidak sedikit dari mereka yang ingin mencoba menghias kain dengan teknik tersebut di rumah masing-masing.
Dengan diadakannya program Jono kolaboratif ini, mahasiswa maupun masyarakat Jono sama-sama saling belajar dan bertukar wawasan satu sama lain baik dari bidang pertanian, kesehatan, kerohanian, perekonomian, hingga pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H