Mohon tunggu...
Dana khoiril huda
Dana khoiril huda Mohon Tunggu... -

mahasiswa yg hobi pengajian dan suka diskusi politik

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Alasan Klasik Pemerintah Menaikkan Harga BBM

18 November 2014   03:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. "Subsidi BBM itu tidak efektif, hanya pemborosan semata. Subsidi harus dialihkan dari sektor konsumtif menuju ke sektor produktif."

Jawab :

Selama ini kan BBM digunakan rakyat untuk mobilisasi berbagai kegiatan mereka, seperti : pergi bekerja, pergi sekolah, pergi ke pasar, mengirim barang, nelayan pergi melaut, petani untuk menjalankan traktor dll

Apa hal-hal diatas menurut pemerintah adalah Hal-hal yg KONSUMTIF ??

Kalo menurut saya sih malah justru Hal-hal diatas menunjukkan bahwa rakyat itu PRODUKTIF, Pak...!

Dengan BBM, jutaan rakyat pergi bekerja, dengan BBM jutaan pelajar dan mahasiswa pergi menuntut ilmu, dengan BBM jutaaan petani menggarap sawahnya menggunakan traktor, dengan BBM jutaan nelayan melaut menggunakan solar..Semua menggunakan BBM untuk menunjang berbagai kegiatan mereka. dan kegiatan2 mereka bs berjalan ya hasil dari pembakaran BBM tsb.

Kalo orang normal, tentu saja akan menyebut kegiatan rakyat diatas sebagai kegiatan yg PRODUKTIF.

2. "Pemerintah : Selama ini kita mensubsidi ratusan triliun untuk BBM hanya untuk dibakar saja."

Jawab :

Logika berpikir pemerintah yg aneh, BBM itu ibarat makanan, kita butuh makanan untuk melakukan berbagai aktivitas.

Selama ini sudah berapa ribu triliun rupiah yg rakyat habiskan untuk makan, apa pemerintah mau mengatakan bahwa "Selama ini kita habiskan ribuan triliun hanya untuk makan dan akhirnya jadi kotoran saja ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun