Mohon tunggu...
Najwa Nursyabillah
Najwa Nursyabillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bidan dalam Penerimaan Ibu Hamil

27 November 2022   19:49 Diperbarui: 27 November 2022   20:08 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah perempuan yang meninggal selama masa kehamilan, persalinan dan masa nifas (42 hari setelah melahirkan) karena komplikasi kehamilan atau kematian yang berhubungan dengan pengobatannya (tidak termasuk kecelakaan, bunuh diri atau kecelakaan). tidak termasuk usia kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

AKI Indonesia masih tinggi pada 2019, yakni 305 per 100.000 kelahiran hidup, menurut Meiwita Budhiharsana, Ketua Komite Ilmiah Konferensi Internasional Indonesia tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (ICIFPRH). Padahal, target AKI Indonesia tahun 2015 adalah 102.100.000 per kelahiran hidup. Hal itu disampaikan Direktur Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, dalam KTT Nairobi pada ICPD ke-25 (Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan ke-25) pada 12-14 November 2019. MMR tinggi itu salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memenuhi salah satu komitmen prioritas nasional untuk mengakhiri kematian ibu selama kehamilan dan persalinan.

Peran bidan dalam pelayanan kesehatan sama pentingnya dengan tenaga kesehatan lainnya, karena kesehatan ibu harus dipantau dan dikelola secara memadai dan hati-hati selama kehamilan, persalinan dan menyusui. Selain memberikan dukungan kesehatan fisik, peran bidan sebagai konselor juga memberikan dukungan emosional untuk membantu ibu tetap tenang dan bahagia selama masa kehamilannya dan menyusui bayinya secara eksklusif.

Momen kehamilan adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh semua calon ibu. Ketakutan dan kekhawatiran tentu saja bisa datang kapan saja, dan bidan harus bisa memberikan saran disini. Kecemasan pada ibu hamil biasanya berkisar dari takut mengalami pendarahan, takut cacat lahir, takut komplikasi kehamilan, nyeri saat melahirkan, takut tidak bisa mengontrol diri saat melahirkan, dan takut di antara persalinan normal. atau udara kering

Dalam menjalin hubungan konseling dengan pasien, bidan dapat melibatkan dan berbicara dengan pasien. Setelah hubungan terjalin, konselor dapat membantu mengklarifikasi masalah pasien. Mengevaluasi cara alternatif untuk memecahkan masalah. Konselor dan pasien menarik kesimpulan dari hasil proses konseling dan membuat rencana tindakan yang akan dilaksanakan berdasarkan masalah pasien dan menilai perubahan sikap dan perilaku yang cukup.

Salah satu cara untuk mengatasi kecemasan ibu hamil adalah dengan mengubah cara berpikirnya. Bidan sebagai konselor menyarankan bahwa pemikiran irasional tentang peristiwa atau perasaan pada pasien hamil menempatkan diri dan janin dalam bahaya, jadi mulailah berpikir rasional. Melalui pemikiran rasional, seseorang dapat terlibat dalam aktivitas lain dan berhenti memikirkan masalahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun