Mohon tunggu...
Najwa Fitrati Laila sodiq
Najwa Fitrati Laila sodiq Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi sastra Indonesia

Study now or stupid forever

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unsur-unsur yang mendukung dalam Pementasan Drama serta Cara Mengekspresikan Perilaku Dialog Tokoh

20 Oktober 2022   15:30 Diperbarui: 20 Oktober 2022   15:34 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah drama yaitu: nilai keagamaan, nilai sosial dan juga nilai kemanusiaan. Naskah drama bisa juga digolongkan sebagai karangan prosa yang berbentuk narasi. Dalam suatu pementasan drama tentu ada unsur-unsur yang dapat mendukung suatu pementasan.

Unsur-Unsur Pendukung dalam pementasan drama yaitu:

Tata Rias

Dalam tata rias tentunya bisa memberikan bantuan terhadap para pemain agar wajah para pemain dapat berubah sesuai dengan karakter yang akan diperankannya. Contohnya mengubah pemain yang masih mudah menjadi kakek tua.

Kostum atau Pakaian

Kostum atau pakaian juga sangat penting dan berpengaruh karena bisa mendukung para pemain untuk memainkan peranannya sesuai dengan karakter yang diperankan. Contohnya, para pemain menggunakan tongkat dan kacamata untuk merankan tokohnya sebagai orang yang buta atau tidak bisa melihat 

Tata Panggung

Dalam tata panggung dapat menggambarkan latar yang terdapat dalam suatu cerita. Contohnya, dipanggung terdapat lemari dan kasur berarti cerita drama yang dipentaskan memiliki latar tempat di kamar tidur.

Tata Bunyi

Dalam suatu pementasan drama, tata bunyi dapat membantu menggambarkan situasi yang sedang terjadi. Contohnya, pada saat pementasan terdengar bunyi lonceng jam dinding berarti suasana pada saat pementasan drama sedang sunyi oleh karena itu, hanya bunyi lonceng jam dinding yang terdengar.

Selain hal-hal yang berkaitan dengan pementasan drama, ada juga hal-hal yang dapat dinilai oleh Kita yaitu:

1. Volume suara yang digunakan oleh para pemain

2. Gerak gerik para pemain

3. Ekspresi atau raut wajah yang diperankan oleh pemain

4. intonasi dan pelafalan yang digunakan oleh para pemain 

5. serta bagaimana para pemain menjiwai karakter yang dimainkan olehnya.

Cara Mengekspresikan Perilaku Dan Dialog Tokoh

Seorang aktor tentunya membutuhkan alat ekspresi, supaya watak tokoh yang diperankan dapat di ekspresika. Alat eskpresi lain selain dialog juga yang bisa digunakan yaitu nada/tekanan, intonasi, lafal, mimik/gerak-gerik.

Lafal

Lafal yaitu suatu cara untuk mengucapkan bunyi pada bahasa, baik itu berupa kalimat, kata maupun kelompok kata. Dalam dialog pementasan suatu drama, lafal tentu memiliki peran yang sangat penting. Karena dengan adanya lafal para pemain drama bisa menyampaikan kelompok kata, pesan kata atau juga Kalimat yang di ucapkannya. Maka dari itu, seorang yang bermain drama mestinya dapat menjaga pelafalannya supaya tetap benar dan juga jelas. Jika pengucapan bunyi bahasanya tidak tepat maka penonton akan sulit untuk mengindentifikasi isi yang terdapat dalam, jalan cerita, Warak tokoh, dan dialog.

Intonasi

Intonasi merupakan musik kalimat, artinya ketetapan penyajian rendah dan tingginya nada suara. Ekspresi kejiwaan dapat diungkapkan melalui intonasi, contohnya: untuk mengekspresikan manja, rindu, terharu, dan lainnya dieskpresikan dengan nada rendah sedangkan untuk mengekspresikan marah dapat dieskpresikan dengan nada yang tinggi.

Nada/Tekanan

Nada/Tekanan ini tidak berbeda jauh dengan intonasi, untuk mengekspresikan kejiwaan ataupun watak tokoh juga dapat menggunakan melalui nada/tekanan. Untuk menggunakannya yaitu dilakukan secara bersama-sama sebagai satu komposisi. Nada/tekanan yaitu lemah kerasnya pengucapan kalimat ataupun kata. Maksud dari pemberian tekanan yaitu untuk mementingkan bagian yang terdapat pada tekanan. Untuk menggunakan tekanan nada, yaitu:

1. Untuk pemberian tekanan keras yaitu pada bagian yang dipentingkan saja, yaitu dengan diucapkan lebih keras, dan juga lebih pelan. 

2. Pada bagian yang tidak dipentingkan yaitu tekanan lemah dipentingkan, yaitu cara pengucapannya biasa atau bisa juga lebih lemah dan kecepatannya pun biasa.

Mimik/Gerak-gerik

Dalam sebuah pementasan drama, untuk mengekspresikan watak tokoh selain didukung oleh faktor-faktor kebahasaan, dalam drama juga didukung oleh faktor nonkebahasaan, salah satunya yaitu pantomim, pantomimik dan mimik. Pantomim yaitu gerak-gerik tubuh tanpa bicara hanya tubuhnya saja yang bergerak, pamtomimik yaitu gabungan dari pantomim dan mimik, dan mimik yaitu gerak-gerik raut muka atau wajah. Ketiga hal itu menunjang pengeskpresian dalam watak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun