Drama yaitu salah satu karya sastra yang paling tua dan masih bertahan hingga saat ini. Drama juga masih banyak dipentaskan di berbagai dunia disaat karya sastra yang lain mulai punah. Dari berbagai macam pengertian, drama yaitu bagian dari bentuk karya sastra yang menggambarkan, mengisahkan atau menceritakan kehidupan manusia dalam kesehariannya.
Seiring berkembangnya zaman, drama mengalami banyak perkembangan dan semakin populer. Jika dahulu, kisahnya hanya sebatas untuk memuja terhadap dewa, akan tetapi saat ini kisah-kisah yang dipentaskan pun semakin beragam.
Struktur Drama
Dalam sebuah pertunjukan, struktur drama merupakan bagian yang sangat penting. Struktur drama meliputi 3 bagian yaitu: prolog, dialog dan epilog
1. Prolog
Prolog yaitu bagian pertama yang terdapat dalam struktur teks drama. Dapat dipahami bahwa prolog sebagai pendahuluan yang mempunyai peran sebagai kata pengantar. Biasanya prolog menggambarkan mengenai tokoh, latar, konflik atau berbagai hal lainnya yang terjadi dalam sebuah drama.
Dalam pementasan sebuah drama, prolog sering kali disampaikan oleh narator atau bisa juga disebut sebagai dalang, prolog juga terkadang secara khusus disampaikan oleh tokoh tertentu dalam sebuah drama.
2. Dialog
Bagian dari struktur teks drama yang kedua yaitu dialog. Dalam sebuah drama tidak akan menjadi drama apabila tidak memiliki dialog, dalam sebuah pertunjukan, bisa dibilang bahwa dialog merupakan segalanya. Dialog merupakan pembicaraan atau percakapan antara dua orang atau bisa juga lebih. Dalam percakapan itu terjadi antar tokoh yang bertujuan untuk menggambarkan kehidupan, permasalahan, solusi dan juga watak dalam suatu drama.Â
Di dalam dialog terdapat beberapa bagian yang pertama yaitu orientasi Atau pengenalan yang memperkenalkan tokoh, peristiwa, dan situasi yang sedang terjadi pada saat itu. Yang kedua yaitu Komplikasi, dalam sebuah drama komplikasi menceritakan mengenai konflik yang muncul di antara para tokoh. Terakhir yaitu resolusi, merupakan bagian akhir yang berisi penyelesaian konflik yang dialami oleh para tokoh dalam sebuah drama
3. Epilog
Bagian dari struktur teks drama yang ketiga yaitu eplilog. Pada dasarnya, epilog yaitu kata penutup dalam sebuah teks drama, yang mana Epilog ini memiliki fungsi yaitu sebagai penutup untuk mengakhiri sebuah pementasan pada drama.Â
Biasanya, dalam pementasan drama epilog, memuat amanat dan juga simpulan atau isi pokok dari sebuah teks drama. Sama hal nya seperti prolog, umumnya epilog disampaikan oleh dalang atau narator. Akan tetapi, bisa jadi juga karena kebutuhan pementasan eplilog yang disampaikan oleh tokoh yang terdapat dalam drama tersebut.
Ciri-Ciri Drama
Drama mempunyai 4 ciri-ciri yaitu:
1. Menghadirkan Konflik
Tidak hanya memberikan pesan moral, sebuah drama yang baik juga mesti mempunyai konflik. Konflik merupakan bagian yang sangat penting, Agar dalam sebuah drama tidak terlihat membosankan dan juga jadi terlihat menarik. Semakin rumit konflik yang muncul, maka akan semakin bagus juga drama yang ditampilkan. Selain itu, konflik dalam dramanya pun harus jelas.
Para pemain juga mempunyai tugas yang penting selain penulis drama untuk membuat konflik yang tersampaikan kepada para penonton. Untuk melakukan hal tersebut, selain harus pandai berakting, para pemain juga harus memahami sebuah naskah agar bisa menguasai peran yang dipercayakan kepadanya.
2. Gaya Bahasa
Yang terakhir yaitu ada gaya bahasa yang tentunya tidak kalah penting dari ciri-ciri lainnya. Gaya bahasa dapat menjadi cara untuk menunjukkan sebuah masa, kondisi hingga kelas sosial dalam peran. Contohnya sebuah drama mengenai kerajaan pada masa lalu. Para pemainnya juga tentu mempunyai gaya bahasa yang berbeda-beda. Pemain yang berperan sebagai raja pastinya mempunyai gaya bahasa yang berbeda dengan rakyat biasa
3. Mempunyai Dialog
Dari awal kemunculannya, drama merupakan lantunan syair yang dilantunkan untuk memuja para dewa bangsa Yunani Kuno. Seiring berkembangnya zaman, orang-orang mulai saling balas membalas syair, oleh karena itu, pada akhirnya berubah menjadi pengisahan yang lengkap dengan lakon dan berbagai watak yang berbeda. Kemudian, pengisahan ini tidak sedikit menarik peminat, dan pada akhirnya dipertontonkan ke hadapan khalayak umum.
Pada masa lalu, orang orang berkumpul untuk menonton pertunjukan suatu drama ke teater. Pada saat ini, pertunjukan drama tidak hanya bisa disaksikan dipanggung teater saja, akan tetapi pertunjukan drama juga bisa ditonton di layar televisi dan dapat meraih jutaaan penonton dari berbagai penjuru negara.
4. Mempunyai Sebuah Pesan Moral yang Disampaikan
Ciri utama dalam sebuah drama yaitu terdapat dialog antar pemainnya. Kemudian, dialog tersebut membentuk sebuah kisah. Selain harus membuat kisah yang layak untuk dipentaskan dan menarik, seorang penulis dialog juga harus mempunyai pesan moral yang akan disampaikan kepada ribuan orang yang menontonnya.
Biasanya, dalam pesan moral disisipkan diantara dialog atau menjadi sebuah kesimpulan yang dapat diambil oleh para penonton. Selain penulis dialog, para pemain drama harus bisa menyampaikan pesan moral yang akan disampaikan kepada penonton melalui akting yang ditampilkan. Kisah drama hanya akan menarik tetapi tidak mempunyai pelajaran yang dapat diambil oleh para penontonnya jika hanya akting.
Selama ini, tidak sedikit dari kita yang mengetahui bahwa dalam sebuah drama hanya bergenre romance. Memang, jika dibandingkan dengan gender atau jenis tertentu, drama romance memang sangat menarik, apalagi bagi para remaja. Akan tetapi selain itu, dalam sebuah drama terdapat beberapa jenis yaitu:
1. Tragedi
Tragedi yaitu satu di antara jenis drama yang menyampaikan kisah-kisab atau menceritakan tentang kesedihan. Tema yang diangkat dalam drama jenis ini biasanya berunsur gelap misalnya tentang bencana, penderitaan serta kematian.
2. Farce
Farce yaitu jenis drama yang lucu dan juga ringan. Biasanya, dalam drama ini adegannya dibuat berlebihan dengan komedi yang melibatkan fisik. Biasanya, drama jenis ini dikenal dengan sebutan komedi picisan
3. Komedi
Komedi yaitu salah satu dari jenis-jenis Drama yang yang mempunyai sifat menghibur. Hal tersebut karena pada drama jenis ini di dalamnya menggunakan unsur jenaka. Begitu juga, tokoh yang memainkan dalam drama komedi mempunyai sifat yang bijaksana, lucu dan jenaka. Dibuatnya jenis drama komedi ini bertujuan untuk menghibur para penonton.
4. Melodrama
Melodrama yaitu jenis drama pengucapan dialognya diiringi dengan musik atau iringan melodi. Jenis drama ini berasal dari drama opera, lalu dikembangkan menjadi aliran tersendiri dengan iringan peralatan musik. Jadi, biasanya para tokoh dalam pementasan ini ikut menari dan juga bernyanyi mengikuti irama musik.
5. Opera
Opera yaitu sebuah drama yang dialognya diiringi dengan iringan musik. Biasanya, lagu yang dinyanyikan oleh pemain satu dengan pemain yang lainnya itu berbeda. Pada bentuk drama jenis ini, lebih mementingkan nyanyian dan musik. Sementara itu, para tokoh yang terlibat hanya sebagai sarana untuk menggambarkan suasana dalam suatu cerita.
6.Kolosal
Pada jenis drama kolosal ini yaitu kisah-kisah yang diangkat mengenai perjuangan, ataupun latar belakang pada zaman kerajaan. Jenis drama kolosal ini misalnya Mahabharata dan Angling Drama.
7. Sendratari
Sendratari yaitu jenis drama yang menggabungkan antara seni tari dan seni drama. Dalam sendatri yang diutamakan yaitu gerak-gerak penguat dalam berekspresi sebagai pengganti dialog. Di negara Indonesia, tidak sedikit sendatri digunakan untuk mengisahkan cerita tentang Ramayana yang telah menyelamatkan Dewi Sinta.
8. Tablo
Tablo yaitu suatu jenis drama yang lebih mengutamakan penampilan pada aspek tarian atau gerak. Sepanjang pementasan, pemain akan melakukan gerakan tanpa mengucapkan dialog sama sekali. Jadi pemain menyampaikan cerita kepada para penonton melalui gerakan yang mempunyai banyak arti.
8. Sendratari
Sendratari yaitu jenis drama yang menggabungkan antara seni tari dan seni drama. Dalam sendatri yang diutamakan yaitu gerak-gerak penguat dalam berekspresi sebagai pengganti dialog. Di negara Indonesia, tidak sedikit sendatri digunakan untuk mengisahkan cerita tentang Ramayana yang telah menyelamatkan Dewi Sinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H