Â
Nama : Najwa Shahab
NIM : 23010400189
Prodi : Ilmu KomunikasiÂ
Dosen Pengampu : Istisari Bulan Lageni, S.Sos, M.I.KomÂ
Mata Kuliah : Psikologi Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Museum Nasional Indonesia yang kerap dikenal dengan istilah "Museum Gajah" merupakan salah satu museum yang lahir dari pengaruh semangat abad pencerahan (Renaissance) di Eropa. Berdirinya Museum Nasional diawali dengan terbentuknya himpunan yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) yang didirikan oleh Pemerintah Belanda pada 24 April 1778. Dikenal dengan sebutan "Museum Gajah" dikarenakan di halaman depan museum terdapat sebuah patung gajah perunggu hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada tahun 1871. Museum ini merupakan museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi. Museum gajah mengoleksi benda-benda kuno dan bersejarah dari seluruh Nusantara. Museum Nasional Indonesia menjadi museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Museum Nasional Indonesia menampilkan Indonesia sebagai bangsa yang ditempa oleh kesadaran identitas.Â
Pada tanggal 19 November 2024, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta mengunjungi Museum Gajah dalam rangka memenuhi tugas UTS Psikologi Komunikasi. Perjalanan ditempuh sekitar 1 jam. Sebelum memasuki museum, pengunjung membayar tiket terlebih dahulu sebesar Rp. 25.000 ribu. Memulai perjalanan menelusuri museum ini membuat fungsi edukatif dan rekreatif dari museum ini terasa bagi Saya.Â
Terdapat beberapa peninggalan Arca Ganesha dari Jawa yang memiliki ciri khas, yaitu berbadan anak-anak berkepala gajah. Lalu, ada Arca Brahma, yaitu dengan ciri khas dewa berkepala empat, melambangkan empat kitab Weda, empat Yuga, dan empat warna. Terdapat pula Arca Bhairawa dengan ciri khas berwajah menakutkan duduk di atas seekor serigala di atas tumpukan tengkorak dalam keadaan tidak berpakaian.Â
Tak hanya itu, pengunjung juga dapat hal menyenangkan lainnya, yaitu dengan mencoba pemindai wajah lukisan RM Pirngadie. Jadi, para pengunjung dapat mendeteksi suku yang cocok dengan wajah setiap individu. Di Museum Nasional Indonesia juga terdapat koleksi peninggalan topeng-topeng, seperti Topeng Barong Landung dan Topeng Sidhakarya Selem dan terdapat bingkai peta suku bangsa di Indonesia. Lalu, terdapat lukisan yang menggambarkan sepasang penari, penari pria mengenakan hiasan kepala dan busana tari baris yang khas. Sedangkan penari wanita mengenakan kostum arja. Baik penari pria maupun wanita menari mengikuti alunan musik yang dimainkan oleh orkes gamelan di belakang mereka. Penggambaran yang rumit ini memperlihatkan bahwa peristiwa ini adalah ritual yang besar.
Terkadang kita yang lahir sebagai orang Indonesia sesekali pasti mempertanyakan dari mana asal orang Indonesia dan dari mana asal DNA mereka. Di Museum Nasional Indonesia ini terdapat  pajangan berupa penjelasan Asal Usul Orang Indonesia. Tak hanya menikmati peninggalan barang-barang nya saja, tetapi kita juga diajak untuk lebih mengenal dan mempertanyakan segala hal yang berkaitan dengan Indonesia.Â
Selanjutnya, bagi para anak-anak kecil hingga orang dewasa yang ingin mengenal sejarah, aksara jawa, dan rekonstruksi arca itu bagaimana, kita dapat mengetahui nya dengan Ipad yang di dalamnya terdapat games yang harus dipecahkan. Namun, bukan sembarang games karena kita harus menyusun pola lukisan, menelusuri aksara Jawa, rekonstuksi arca, dan mengenal lebih dalam terkait sejarah.
Transformasi Museum Nasional terlihat dari strategi untuk membaca kembali, merestorasi koleksi, dan merevitalisasi pengelolaan di bawah naungan Indonesian Heritage Agency. Konsep Reimajinasi pada Museum Nasional Indonesia ini merupakan salah satu bentuk pendekatan dan upaya inovatif untuk memastikan bahwa warisan budaya dihormati, dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, dan dinikmati dengan bijak oleh generasi sekarang maupun generasi mendatang.
Penelusuran Saya di Museum Nasional Indonesia menambah pengetahuan berharga terhadap sejarah. Tak hanya dibuat untuk menghafal sejarah, tetapi kita juga dapat mengenal sejarah, memperdalam ilmu kita, mengenal peninggalan barang-barang kuno, pengetahuan mendalam terkait budaya Indonesia yang dibalut dengan konsep modern dan menyenangkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI