Mohon tunggu...
Najwa Almira Salsabila
Najwa Almira Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

TMYFIICTRWIEGTMYA?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinderella

16 Februari 2024   17:03 Diperbarui: 17 Februari 2024   13:20 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinderella

Seisi puisi ini tidak akan bisa menjelaskan seberapa besarnya aku mengagumimu

Dengan kesabaran yang sangat besar

Dengan parasmu yang sangatlah memukau

              Datanglah berita dari kerajaan tentang adanya pesta

              Pangeran ingin mencari separuh hatinya

              Semua wanita pun datang

              Untuk memperebutkan separuh hati pangeran

Ibumu tidak memperbolehkanmu

Kau sedih dan berlari ke halaman belakang

Kau bertemu dengan peri yang akan mengabulkan permintaanmu

              Muncullah kereta kencana yang akan mengantarmu

              Kencana itu melaju menuju kerajaan

              Dengan supir yang adalah hewan-hewan peliharaanmu

              Hatimu sungguh senang akan bertemu pangeran

Kau ragu untuk turun dari kencana itu

Tapi hewan-hewan dan peri itu mendukungmu

Kau pun turun dengan anggun

Menegakkan kepalamu ke arah depan karena kau mau

              Dengan sepatu kaca menghiasi kakimu

              Dan gaun yang sangat menawan

              Kau dapat membuat semua mata tertuju padamu

              Semua orang terpana akan parasmu yang mempesona

Kau berhasil membuat sang pangeran jatuh cinta padamu

Kau berdansa dengannya hingga waktu menunjukkan tepat jam 12 malam

Larilah Cinderella! Lari! Jangan permalukan dirimu!

Jangan sampai orang-orang melihat wajah aslimu dan gaunmu yang koyak!

              Cinderella pun lari, lari, dan lari

              Cinderella hampir terjatuh karena sepatu kacanya yang terlepas

              Oh tidak! Biarkan saja apa yang sudah terjadi! Tetaplah lari!

              Cinderella pun kembali berlari secepatnya

Cinderella pun kembali ke rumah

Semuanya kembali ke semula

Yang tersisa hanyalah satu pasang sepatu kacanya

Yang menjadi oleh-oleh untuknya

              'Siapa namamu?' tanya sang pangeran

              'Cinderella'

              'Cobalah sepatu itu' perintah sang pangeran

Sepatu kaca itu dengan sengaja dihancurkan oleh mereka

Tapi kau ingat kau mempunyai pasangannya yang lain

'Tunggu dulu! Aku mempunyai pasangan lain sepatunya!'

Ucapmu tanpa rasa ragu lagi

              Kau berikan kepada mereka sepatu itu

              Yang kemudian dicobakan kepada kakimu

              Apakah sepatu ini akan pas?

              Sang pengawal terkejut 'Sepatu ini pas!'

'Jadi kau lah pasangan berdansaku kemarin malam' ucap sang pangeran

Kau pun mengangguk pelan

Pangeran pun mengeluarkan cincin dari sakunya 'Bersedialah untuk menjadi istriku'

Dan jawabanmu tetaplah mengangguk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun