Mohon tunggu...
Najwa Almira Salsabila
Najwa Almira Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

TMYFIICTRWIEGTMYA?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Bersedih Awan

16 Februari 2024   08:07 Diperbarui: 16 Februari 2024   08:19 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan, akankah aku tetap merasa sedih untuk selamanya?

Akankah aku terbebas dari rasa bingung ini?

Akankah aku tetap berada di dalam selimut kegelapan?

Berapa lamakah kau akan mengguyur bumi ini?

Bisakah kau menemaniku untuk selamanya?

              Aku menyukai musim panas

              Namun aku lebih menyukai musim hujan

              Akankah musim hujan selalu menemaniku?

              Jawabannya sudah pasti belum tentu

Pikirku hujan adalah tangisan dari awan-awan di atas sana

Membasahiku dan seisi bumi dengan rintik-rintik tangisannya

Kenapa kau menangis, awan?

Apakah ada yang melukaimu di atas sana?

              Janganlah bersedih awan

              Karena pasti kau memiliki kawan

              Bila kau bersedih, menangislah

              Tapi jangan selalu bersedih dan menyerah

Awan, aku ingin menghabiskan waktu bersamamu

Melihat-lihat seisi bumi ini dari atas sana

Tapi aku tidak akan pernah bisa melakukan itu

Karena aku takut kau akan menjatuhkanku ke bawah sana

              Awan, apakah kau tidak takut berada di ketinggian?

              Tidakkah kau khawatir sewaktu-waktu kau akan jatuh?

              Bagaimana kau tidak ketakutan?

              Apakah kau tetap akan selamat bila terjatuh?

Awan, kenapa aku tidak bisa memandangimu tanpa merasa sakit mata?

Kau begitu cantik bahkan kau bisa membuatku termenung dalam waktu yang lama

Apakah karena musim panas ini?

Atau memang tidak tepat aku melihatimu di siang hari?

              Tapi awan, aku tidak bisa melihatmu dengan jelas di malam hari

              Tidak bisakah kau menangis lagi untuk menghiburku?

              Atau apakah aku anak yang egois?

              Apakah aku adalah anak yang rakus?

Awan, aku tidak ingin kau sedih

Tapi aku ingin melihat tangisanmu

Aku tidak ingin menyerah setelah semua ini

Tapi aku juga tak mau tersesat di jalan hidupku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun