Beberapa hari kemudian...
      "Hoammm, ini jam berapa dah?"Â
      Ucapku yang sudah terlelap selama berjam-jam. Kedua kelopak mataku yang baru saja terbuka ini kembali merasa berat meskipun baru saja terlelap selama berjam-jam. Aku pun mengecek jam dari handphone ku yang kuletakkan di meja samping kasur.
      "Hmm.. masih jam 4 sore.."Â
      Ucapku dengan suara yang masih mengantuk. Aku pun bersiap-siap untuk kembali tidur lagi.
      "EH BENTAR. JAM 4???"Â
      Ucapku sedikit berteriak dan Aku pun terburu-buru untuk mengambil handuk dan segera mandi.
      Beberapa jam kemudian...
      "Maaf saya telat Bu.."Â
      Ucapku kepada seorang wanita yang duduk di hadapanku ini.
      "Iya nak.. gapapa.. Ibu gapapa kok kalau memang harus nunggu nak Alvis seharian" ucap wanita tersebut.
      Lalu wanita itu mempersilahkanku untuk duduk di bangku depannya.
      Kini Aku dan wanita yang jauh lebih tua dariku ini bertemu di sebuah kafe dikarenakan suatu hal yang sangat-sangat penting bagiku, tapi entah apakah hal itu sangatlah penting juga bagi wanita di depanku ini. Tapi yang pasti kita berdua sudah memiliki perjanjian untuk bertemu di kafe ini.
      "Jadi.. nama kamu Alvis Kusuma ya nak..?" ucap wanita itu
      "Iya bu.. nama saya Alvis.. apakah nama Ibu sesuai dengan nama yang Ibu ucapkan di chat?"Â
      Tanyaku kembali ke wanita itu.
      "Iya Nak.. nama saya adalah... Dewi Amalia Kusuma"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H