Apa-apaan sih, ini udah berapa jam Aku nyari “Dewi Kusuma” di gulu-gulu orangnya gaada yang mirip sama Aku.
Apa jangan-jangan Aku mirip sama Ayahku?
Tapi Kakek pernah cerita mirip sama Bundaku!
Aku mengusap-usap rambutku hingga semuanya berantakan. Aku sungguh kesal dikarenakan hasil dari pencarianku ini nihil. Tapi entah kenapa ada sesuatu yang mendorongku untuk tetap mencari.
“Dewi Amalia Kusuma”
Hah? Dia kok mirip…
Aku pun membuka salah satu fotoku yang formal dan membandingkannya dengan foto formal dari Ibu-Ibu ini. Dan… kedua muka kami terlihat mirip, tapi tak seiras.
Lah..?
Aku pun menelusuri riwayat hidup Ibu-Ibu tersebut, dan.. ternyata Ibu tersebut memanglah Ibu Dewi guruku semasa SMP sekaligus wali kelas ku. Aku pun meneruskan menelusuri asal-usul dari Ibu Dewi. Aku pun mulai membuka sosial media milik Ibu Dewi yang berada dalam fb. Dimana banyak foto-foto ketika Beliau masih muda. Aku terus melihat-lihat isi dari fb milik Beliau.
… anak itu… adalah Aku?
Aku melihat sebuah postingan dari Beliau dengan caption “Aku rindu keluarga kecil lamaku.”
Apa-apaan ini? Kenapa ada fotoku ketika Aku masih kecil?
Apakah Bu Dewi benar-benar Ibu kandungku?
Apakah pria di foto itu adalah ayahku?
Apa yang terjadi setelah foto yang Bahagia ini?
Apa yang terjadi pada Ayah kandungku?
Kenapa Ibu tidak pernah menjengukku?
Kenapa Aku tinggal bersama Kakek Nenek?
Banyak sekali pertanyaan dalam fikiranku. Aku bingung. Sangat bingung. Sebenarnya kenapa mereka menyembunyikan semuanya dari diriku? Apakah karena Aku terlalu alay? Apakah Aku tidak berguna dalam masalah ini dan membuatku tidak diperlukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
