Mohon tunggu...
Najwa Rahmatunnissa XII MIPA 2
Najwa Rahmatunnissa XII MIPA 2 Mohon Tunggu... Lainnya - SISWA

Hi, aku Najwa !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru: Cahaya yang Menuntun Ke Pintu Harapan (Nadia Febriana- XII MIPA 2)

2 Februari 2025   18:27 Diperbarui: 2 Februari 2025   18:27 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam alur kehidupan , guru bagaikan sebuah cahaya yang tak pernah redup. Mereka adalah insan yang hadir memberikan penerangan pada jiwa-jiwa yang tersesat, membekali hati serta pikiran mereka yang kosong dengan ilmu pengetahuan dan wawasan . Dalam setiap tutur katanya terselip sebuah harapan dan juga doa untuk masa depan yang layak bagi murid yang ia ajar. Menjadi seorang guru bukan sebuah pekerjaan yang mudah, ini merupakan tugas yang amat besar. Dimana ia harus memberikan pengetahuan, nilai-nilai kehidupan, keterampilan, dan motivasi untuk terus berkembang baik secara akademis maupun non akademis.  Namanya ibu Dewi Kulsum atau lebih akrabnya sering disapa budew. Beliau adalah salah satu guru senior di SMAN 1 Cikarang Utara. Bu Dewi sudah mengabdi menjadi guru di SMAN 1 Cikarang Utara lebih dari 30 tahun, terhitung ketika pertama kali mengajar pada tahun 1987 sampai dengan saat ini. Karena sudah mengabdi selama puluhan tahun, sudah banyak generasi yang beliau ajar. Contohnya adalah bu Dusria atau disapa nya dengan nama Budus, beliau merupakan salah satu anak murid yang pernah di ajar oleh budew sendiri.  Beliau kelahiran tahun 1985 yang berasal dari kota Garut. Budew mengambil program D3 pada tahun 1983 dan lulus di tahun 1986 di IKIP Bandung atau sekarang lebih dikenal dengan nama UPI (Universitas Pendidikan Indonesia). Lalu Budew melanjutkan S1 nya di Universitas Terbuka (UT) dengan mengambil jurusan yang sama, yaitu kimia. Setelah lulus di tahun 1986 setahun kemudian beliau di angkat menjadi pegawai negeri di SMAN 1 Cikarang Utara, yang dulunya bernama SMACikarang.
  Budew sendiri memilih menjadi guru mata pelajaran kimia, karena pada saat duduk di bangku sekolah menengah atas guru kimia di mata budew itu menarik. Dan dari situ beliau termotivasi untuk mengambil jurusan kimia di UPI. Budew berkata bahwa ia sangat bahagia melihat murid yang telah ia didik berhasil di perguruan tinggi atau di masyarakat. Dan banyak yang mengikuti jejak nya menjadi guru kimia. Budew juga berpesan kepada guru muda agar mencintai dan menyenangi  profesi, jadi apapun keadaan nya itu adalah pilihan dan dengan ikhlas menjalani InsyaAllah semua akan baik-baik saja.
  Dibalik profesi yang hebat ada seorang guru tak kenal lelah di balik proses menjadi profesi itu. Mereka terus membantu kita untuk terus melangkah ke arah yang lebih baik lagi. Guru seperti cahaya pelita yang menerangi kegelapan. Mereka terus menuntun kita secara perlahan, perlahan tapi pasti. Dan tiap kita melangkah terdapat doa tanpa suara yang selalu menyertai kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun