Apa itu catcalling?
Catcalling merupakan salah satu bentuk pelecehan seksual di ruang publik biasanya di jalanan kampus saat berangkat ke kampus atau pulang dari kampus, di halte bus, dan terminal. Pelecehan tersebut berupa siulan, klakson mobil atau motor dan komentar seksual yang tidak diinginkan seperti "Hai, cantik mau kemana nih? Mau abang temenin ngga?".
Meskipun tindakan ini sering dinormalisasikan oleh pelaku tetapi menyebabkan rasa tidak nyaman yang besar bagi para korban, yang sebagian besar adalah perempuan. Pada umumnya penampilan fisik perempuan yang menjadi sasaran objek pelaku catcalling dan seringkali pelaku berkeinginan untuk menarik perempuan tersebut dan merendahkannya.
Ada dua jenis catcalling, yaitu:
- Catcalling Verbal : Bentuk pelecehan seksual dilakukan dengan memberikan siulan atau komentar mengenai penampilan korban.
- Catcalling Non Verbal : Bentuk pelecehan seksual dilakukan dengan penggunaan gestur fisik untuk memberikan penilaian penampilan korban.
Dampak dari perilaku catcalling, yaitu :
- Tidak merasa aman dan nyaman.
- Merasa pergerakannya di ruang publik terbatas.
- Merasa malu dan tidak percaya diri.
- Mengganggu kesehatan mental.
Cara melawan pelaku catcalling, yaitu:
- Tegur dengan tenang tetapi dengan intonasi yang tegas.
- Berikan tatapan  marah kepada mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H