Mohon tunggu...
Najwa PermatasariNabilah
Najwa PermatasariNabilah Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Ilmu Komunikasi di UPN "Veteran" Jakarta

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Bahasa Cinta: Cinta Punya Bahasa?

12 Desember 2023   12:44 Diperbarui: 12 Desember 2023   12:46 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Cinta memiliki bahasa yang unik dan berbeda untuk setiap individu, yang dikenal sebagai love language. kita akan menjelajahi konsep love language dan bagaimana perbedaan dalam bahasa cinta dapat mempengaruhi hubungan. Ditemukan ada lima bahasa cinta yang umum, yaitu Words of Affirmation, Acts of Services, Receiving Gifts, Quality Time, dan Physical Touch. Perbedaan love language dapat menimbulkan konflik dalam hubungan, namun komunikasi terbuka dan saling menghargai dapat membantu pasangan untuk memahami satu sama lain. Persamaan love language tidak menjamin hubungan yang baik-baik saja, begitu juga dengan perbedaan love language tidak selalu menjadi penyebab pertengkaran. Beberapa orang percaya bahwa perbedaan love language dapat membuat hubungan semakin berwarna dan saling melengkapi. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana komunikasi yang baik dapat memperkuat ikatan cinta Anda dan pandangan bahwa perbedaan love language dapat membuat hubungan semakin berwarna dan saling melengkapi. 

Cinta adalah sebuah istilah yang terdengar sederhana jika diucapkan, namun memiliki makna yang mendalam di setiap momennya. Cinta mungkin membawa air mata kesedihan sekaligus kegembiraan. Tapi justru itulah yang membuatnya luar biasa. Cinta seperti perjalanan penuh semangat yang tidak dapat diprediksi, karena setiap langkah terasa seperti pengalaman baru. Setiap jenis cinta itu istimewa dan indah dengan caranya sendiri dan love language akan semakin melengkapi setiap momen bersama orang tersayang. 

Hubungan antara 2 orang yang melibatkan love language tidak hanya meliputi hubungan sepasang kekasih, melainkan hubungan interpersonal dengan teman, sahabat, dan keluarga juga merupakan realisasi dari bahasa cinta yang dimiliki oleh setiap orang, sehingga memahami bahasa cinta orang-orang terkasih dan terdekat kita merupakan salah satu cara kita untuk mengerti bagaimana mereka ingin dicintai.

Di dalam cinta, terdapat bahasa-bahasa yang merepresentasikan bagaimana seseorang menyampaikan dan menginginkan sebuah cinta. Bahasa cinta atau yang kerap dikenal sebagai love language adalah sebuah cara untuk seseorang dapat menyatakan dan menerima cinta dengan cara yang khas dan unik. Menurut buku Dr. Gary Chapman yang berjudul "The Five Love Languages" (1992), menyebutkan ada 5 bahasa cinta yang paling umum. Words of Affirmation, bahasa cinta yang berkaitan dengan penggunaan kata-kata yang penuh dukungan, pujian, dan ungkapan positif untuk membangun kepercayaan dan rasa dihargai dalam hubungan. Acts of Services, bahasa cinta melalui tindakan nyata dengan membantu orang terkasih atau melakukan hal-hal yang membuat hidup mereka lebih mudah atau nyaman. Receiving Gifts, ketika menerima hadiah dari orang terkasih sebagai bentuk bahasa cinta. Mereka yang memiliki bahasa cinta Receiving Gifts bukan melihat dari nilai materi dari hadiah yang diberikan, tetapi lebih kepada arti simbolis dan perhatian yang diberikan saat memberikan hadiah. Quality Time, bahasa cinta yang berkaitan dengan waktu ketika memberikan perhatian sepenuhnya kepada pasangan. Physical Touch, Bahasa cinta melalui sentuhan, seperti pelukan atau kontak fisik lainnya

Setiap individu memiliki love language yang berbeda, maka tidak dapat dipungkiri bahwa sepasang kekasih yang memiliki love language sejenis akan sangat sulit untuk ditemukan. Mungkin akan muncul pertanyaan seperti: 

"apakah pasangan yang memiliki perbedaan love language akan sering bertengkar karena perbedaan cara menunjukkan rasa kasih sayang?"

pertanyaan diatas tidak dapat sepenuhnya dijawab dengan jawaban "iya, pasti akan sering bertengkar" atau "tidak, sepasang kekasih seharusnya saling memahami", maka dari itu jawaban yang tepat akan dikembalikan kepada masing masing individu. 

Terdapat banyak pasangan yang berakhir kandas karena gagal memahami bahasa cinta satu sama lain, bahkan tidak luput kepada mereka yang sudah menikah berakhir dengan perceraian. Perbedaan love language dapat membuat pasangan berada pada situasi saling tidak memahami satu sama lain dalam keadaan yang tidak direncanakan, maksudnya adalah ketika kita memiliki love language word of affirmation yang lebih senang untuk mendapatkan apresiasi, pujian, dan mengatakan "i love you" secara langsung mendapatkan pasangan yang memiliki love language acts of service yang justru lebih senang untuk menunjukan aksinya secara langsung dibandingkan dengan mengungkapkan lewat kata-kata. Jika keduanya tidak dapat memahami satu sama lain, maka salah satu akan merasa tidak dicintai dengan semestinya, merasa diabaikan, dan menimbulkan perdebatan yang tidak berujung.

Banyak pasangan yang tentu saja berhasil dengan hubungan yang berbeda love language, terdapat banyak cara agar satu sama lain dapat tetap merasa dicintai dan dihargai walaupun dengan bahasa cinta yang berbeda. Komunikasi terbuka merupakan salah satu cara agar pasangan dapat memahami perlakuan seperti apa yang disukai satu sama lain, selain itu berdiskusi mengenai date idea yang dapat menggabungkan kedua love language terdengar menyenangkan, contohnya seperti pergi piknik bersama untuk pasangan yang memiliki love language quality time dan act of service. lalu cara lainnya agar dapat lebih memahami bahasa cinta pasangan adalah dengan saling menghargai berbagai upaya-upaya kecil yang dilakukan pasangan untuk memenuhi love language satu sama lain, katakan terima kasih saat pasangan mulai belajar untuk mencintai kita dengan love language yang kita miliki.

Hal yang perlu digaris bawahi adalah persamaan love language tidak menjamin hubungan yang akan selalu baik-baik saja tanpa adanya konflik, begitu juga dengan pasangan yang memiliki perbedaan love language, belum tentu perbedaan mereka dalam menunjukkan kasih sayang selalu menjadi penyebab terjadinya pertengkaran di tengah hubungan. Beberapa orang justru setuju bahwa perbedaan love language akan membuat hubungan semakin berwarna dan saling melengkapi, tetapi kembali lagi kepada masing-masing pasangan serta bagaimana mereka berkompromi dan berkomunikasi terkait dengan masing-masing love language.

Memahami dan menggunakan bahasa cinta dalam hubungan dapat sangat terbantu dengan penerapan teori komunikasi interpersonal. Bahasa cinta sendiri menggambarkan bagaimana seseorang menunjukkan dan menerima cinta serta bagaimana mereka mengkomunikasikan kasih sayang satu sama lain dalam suatu hubungan romantis. Pengertian komunikasi interpersonal memberikan penekanan yang signifikan pada pemahaman dan respon timbal balik dalam interaksi interpersonal. Pengirim, pesan, saluran, penerima, umpan balik, dan konteks, semuanya termasuk dalam paradigma komunikasi interpersonal. Bahasa cinta adalah bahasa yang penting untuk dipahami dan dikomunikasikan dalam hubungan romantis. Teori komunikasi interpersonal sangat menekankan pada komunikasi nonverbal. Bahasa cinta dapat diungkapkan melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerak tubuh. Makna mendalam dapat ditemukan dalam suatu hubungan melalui sentuhan, pandangan sekilas, dan ekspresi kasih sayang nonverbal. 

Teori komunikasi interpersonal menekankan betapa pentingnya memahami empati dan persepsi. Ini mengacu pada konsep bahasa cinta dan bagaimana seseorang dapat memahami bagaimana pasangannya, memahami perilaku atau pernyataan tertentu sebagai bentuk kasih sayang. Memahami bahasa cinta pasangan membutuhkan kesadaran dan empati terhadap keinginan dan kesukaannya. Kejujuran adalah landasan komunikasi interpersonal. Sangat penting untuk melakukan percakapan jujur tentang keinginan, harapan, dan perasaan dalam bahasa cinta. Kedalaman hubungan dan kepercayaan dapat dikembangkan melalui percakapan terbuka.

Love Language atau Bahasa cinta mengacu pada cara individu menyampaikan perasaan romantis atau kasih sayang kepada pasangan atau orang yang mereka cintai. Bahasa cinta tidak selalu harus dalam bentuk kata-kata, tetapi bisa diungkapkan melalui komunikasi nonverbal seperti sentuhan, pandangan mata, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh yang penuh perhatian dan kasih sayang. Banyak dari komunikasi nonverbal dalam konteks bahasa cinta mencerminkan kedalaman emosi dan ikatan antara individu. Sentuhan lembut, pandangan mata yang penuh kasih, pelukan, atau bahkan senyum yang tulus dapat memiliki makna yang sangat mendalam bagi pasangan.

Kombinasi teori komunikasi interpersonal yang menekankan pada komunikasi nonverbal dan bahasa cinta yang mengekspresikan perasaan melalui berbagai cara nonverbal tersebut menciptakan fondasi yang kuat dalam memahami dan membangun hubungan yang intim dan penuh kasih sayang. Meskipun pesan verbal penting, komunikasi nonverbal juga memiliki dampak yang besar dalam mengungkapkan emosi, maksud, dan rasa saling mengerti antara individu. Gestur tubuh, ekspresi wajah, postur, kontak mata, dan bahasa tubuh lainnya bisa memiliki arti yang kuat dalam interaksi interpersonal. Kedalaman makna dalam komunikasi nonverbal memungkinkan individu untuk merasakan dan memahami perasaan yang tersembunyi di balik kata-kata atau tindakan kasih sayang.

Setiap individu memiliki "love language" atau bahasa cinta yang berbeda, yang mencerminkan cara mereka menyampaikan dan menerima kasih sayang dalam hubungan romantis. Perbedaan dalam love language dapat menjadi tantangan bagi pasangan, dan pertanyaan mengenai apakah perbedaan ini dapat menyebabkan konflik seringkali bergantung pada kemampuan individu untuk saling memahami.

Kegagalan memahami bahasa cinta satu sama lain dapat menjadi penyebab berakhirnya hubungan, bahkan berujung pada perceraian. Pengaruh love language yang berbeda dapat menciptakan situasi di mana pasangan merasa tidak dicintai atau diabaikan, memicu pertengkaran yang sulit diatasi. Namun, banyak pasangan berhasil mengelola perbedaan love language mereka dengan komunikasi terbuka dan saling menghargai. Strategi seperti berdiskusi mengenai ide-ide kencan yang menggabungkan kedua love language, serta saling menghargai upaya kecil pasangan, dapat membantu membangun hubungan yang kuat.

Pemahaman empati dan persepsi terhadap bahasa cinta pasangan sangat penting. Kejujuran dalam berkomunikasi mengenai keinginan, harapan, dan perasaan dalam konteks bahasa cinta menjadi landasan yang kuat untuk mengembangkan kedalaman hubungan dan kepercayaan. Teori komunikasi interpersonal yang menekankan pada komunikasi nonverbal dan pemahaman terhadap bahasa cinta yang mengekspresikan perasaan melalui berbagai cara nonverbal memberikan dasar yang kuat dalam membangun hubungan yang intim dan penuh kasih sayang. Komunikasi nonverbal, seperti sentuhan lembut, pandangan mata yang penuh kasih, dan gestur tubuh lainnya, memiliki dampak besar dalam mengungkapkan emosi, maksud, dan rasa saling mengerti antara individu. Dengan demikian, dalam hubungan, tidak hanya pesan verbal yang penting, tetapi juga ekspresi nonverbal yang mendalam memiliki peran besar dalam menciptakan kedalaman makna dan keintiman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun