"Manajemen keluarga mewujudkan kehangatan dalam keluarga, jadikan rumah selayaknya rumah untuk berpulang dan waktu luang menjadi hadiah paling berharga untuk kita rayakan bersama-sama." —QUOTES
Kesejahteraan merupakan titik ukur bagi suatu   masyarakat bahwa telah berada pada kondisi sejahtera. Dapat dilihat dari kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan, dan kualitas hidup. Menurut Mongid (1995:10), kesejahteraan keluarga adalah suatu kondisi dinamis keluarga dimana terpenuhi semua kebutuhan fisik material, mental, spiritual, sosial, dan ekonomi yang memungkinkan keluarga dapat hidup wajar sesuai dengan lingkungannya. Tentunya memungkinkan bagi anak-anak untuk tumbuh kembang dan memperoleh perlindungan yang diperlukan untuk membentuk sikap mental dan kepribadian yang matang sebagai sumber daya manusia yang berkualitas.
Kesejahteraan keluarga tidak hanya tergantung pada faktor-faktor fisik dan ekonomi, tetapi juga melibatkan aspek lingkungan. Pengelolaan sampah yang buruk dapat mengancam kesehatan dan kualitas hidup sebuah keluarga yang mana memiliki peran penting dalam mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan. Pentingnya ilmu edukasi mengenai pengolahan sampah perlu dicermati lebih dalam. Proses populer terkait hal ini yaitu kegiatan memilah, mendaur ulang, dan mengurangi penggunaan plastik adalah langkah-langkah yang dapat diambil oleh setiap keluarga.
Untuk membangun sistem pengolahan sampah yang efisien dan terintegrasi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu meningkatkan pengelolaan sampah, meningkatkan efisiensi pengolahan sampah, membangun infrastruktur yang efisien, dan membangun kemampuan dan pengetahuan masyarakat. Dukungan infrastruktur publik juga tidak kalah penting dari sumber daya lingkungan lainnya. Pemerintah membangun infrastruktur publik bertujuan agar memudahkan dan memberikan fasilitas untuk lebih memudahkan bagi Masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-harinya.
Selain efektivitas pengelolaan sampah, ada pula manajemen mengenai sumber air bersih yang perlu perhatian lebih. Air bersih merupakan kebutuhan vital yang diperlukan oleh masyarakat, termasuk anggota keluarga, untuk menjaga kesehatan, kebersihan, dan produktivitas. Ketersediaan air bersih yang cukup dan terjamin adalah upaya menjaga kesejahteraan keluarga, termasuk kesehatan, pendidikan, dan aktivitas harian.
Ketersediaan air bersih yang baik  dapat membantu mencegah penyakit menular dan menjaga tingkat kebersihan yang baik di rumah. Dengan ketersediaan air bersih yang memadai, anggota keluarga dapat fokus pada pendidikan dan aktivitas produktif lainnya, tanpa harus menghabiskan waktu mencari atau memproses air.
Pada periode tertentu, musim kemarau masih kerap terjadi setiap tahunnya ketika frekuensi hujan mulai menurun. Segala antisipasi dan mitigasi perlu dirancang untuk mengurangi dampak buruknya terhadap kehidupan. Â Selama penghematan air bersih dilakukan maka kebutuhan air dengan keterbatasan supply tetap dapat diatasi. Pembangunan infrastruktur seperti sumur bor, sumur bersama, dan penampungan air hujan juga dapat menjadi alternatif penyelesaian masalah. Dimulai dari lingkup keluarga, anggota keluarga dapat terbiasa memanfaatkan sumber daya tanpa harus mengorbankan penurunan kualitasnya.
Masyarakat pedesaan yang dikenal sebagai masyarakat yang masih kental terhadap nilai-nilai lokal budaya, tetapi seiring dengan perubahan zaman, maka paradigma tersebut telah mengalami perubahan. Kajian dari penelitian ini menggunakan kajian literatur dengan mengumpulkan literatur yang terkait dengan penelitian dan dilakukan analisis untuk mencari temuan dalam penelitian. Hasil temuan dari penelitian ini melihat kondisi masyarakat pedesaan ketika hadirnya teknologi internet, telah menghilangkan batas-batas antara perbedaan masyarakat kota dan pedesaan.
  Karakteristik keluarga yang hidup di perdesaan juga menjadi faktor penyebab mengapa masih terjadi ketimpangan ilmu pengetahun dan teknologi, sehingga akses terhadap sumber daya alam dan lingkungan masih belum merata. Salah satunya adalah sikap masyarakat desa yang masih teramat nyaman dengan gaya hidup sederhana yang minimalisir usaha berlebih. Didapati pula faktor non ekonomis yang mendominasi ekonomi masyarakat, seperti harga diri sosial, takhayul, dan lain sebagainya.
Dapat disimpulkan bahwa keluarga memegang peran sangat penting dalam manajemen sumberdaya lingkungan dan kebermanfaatan sumber daya manusia. Melalui pengembangan karakter dan penanaman moral sedari kecil di keluarga sangat berdampak pada kehidupan seorang anak di kemudian hari. Kebutuhan sehari-hari yang mampu terpenuhi menjadi pengukuran standar kesejahteraan sebuah keluarga.
   Tanggung jawab yang besar untuk keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat dalam memastikan sumber daya manusia masa depan bermutu dan mampu berdaya saing. Keefektifan komunikasi dalam keluarga juga mengambil bagian yang utama dalam terciptanya hubungan saling memiliki dalam keluarga. Dari komunikasi yang baik dapat menyelesaikan konflik internal secara segera, keterlibatan aktif anggota keluarga menjadi kunci terciptanya keseimbangan dalam kehangatan keluarga.