pengertian Iklim
Iklim adalah kebiasaan dan karakter cuaca yang terjadi di suatu tempat atau daerah.Iklim didefinisikan sebagai ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan dari variabel tertentu, seperti temperatur, curah hujan, atau angin pada periode waktu tertentu yang umumnya merentang dari bulanan hingga tahunan atau bahkan jutaan tahun.
Iklim berbeda dengan cuaca. Contoh cuaca, yakni hujan, angin, banjir, berawan, dan sebagainya. Sementara, iklim berhubungan dengan kondisi suhu, kelembaban udara, atau pola hujan rata-rata pada tiap musim dalam jangka tahunan atau bahkan puluhan tahun.
Berdasarkan UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
Penyebab Perubahan Iklim
Apa sih yang menyebabkan perubahan iklim?
1. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca merupakan proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat menipisnya lapisan atmosfer bumi yang juga bisa berdampak pada kebocoran. Hal itu mengakibatkan cuaca di bumi semakin panas lantaran sinar matahari tidak lagi dilindungi oleh lapisan atmosfer.
2. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah peningkatan rata-rata temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi dan di troposfer yang dapat berkontribusi pada perubahan pola iklim global. Pemanasan global terjadi akibat meningkatnya jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Naiknya intensitas efek rumah kaca karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas, yaitu sinar inframerah yang dipancarkan oleh bumi.
3.Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon berfungsi melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet, sehingga suhu di permukaan bumi tidak terlalu panas.
Secara alami, sinar matahari dapat membentuk ozon dan kemudian ozon melindungi bumi dari dampak buruk radiasi matahari.Namun, banyak faktor yang telah menyebabkan kondisi ozon di stratosfer berubah sehingga terjadi dampak negatif itu. Hal-hal yang menyebabkan perubahan kondisi lapisan ozon adalah Pembakaran bahan bakar fosil,Buangan knalpot kendaraan bermotor,Semburan debu gunung berapi ke stratosfer,Pesawat terbang supersonik, dan masih banyak lagi.
4. Penebangan Hutan
Hutan berperan besar dalam penyerapan gas karbon dioksida hasil emisi respirasi makhluk hidup dan juga pembakaran bahan bakar fosil. Emisi gas rumah kaca juga timbul akibat penebangan hutan. Pohon yang ditebang akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya. Karena hutan menyerap karbon dioksida, penebangannya juga mengakibatkan berkurangnya penyerapan emisi gas rumah kaca.
5. Gaya Hidup
Penggunaan barang elektronik, bepergian, dan jumlah makanan yang dikonsumsi juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Gaya hidup pada akhirnya berpengaruh besar terhadap perubahan iklim. Berdasarkan riset, satu persen dari orang terkaya di dunia bertanggung jawab atas polusi karbon dua kali lipat lebih banyak dari populasi dunia
6. Kegiatan Manufaktur
Kegiatan manufaktur dan industri menghasilkan emisi gas rumah kaca. Industri manufaktur merupakan salah satu kontributor emisi gas rumah kaca terbesar di dunia. Emisi gas rumah kaca per kapita tertinggi ada di Amerika Serikat dan Rusia
Perubahan iklim saat ini menjadi isu yang harus diperhatikan karena ini memiliki dampak dan resiko yang besar terlebih pada keberlangsungan makhluk hidup dan generasi di masa mendatang. Karenanya, perlu aksi pengendalian perubahan iklim yang konkret dari seluruh lapisan masyarakat.
Dampak Perubahan Iklim
Lantas apa saja dampak dari perubahan iklim saat ini?
1.Berpengaruh Terhadap Kualitas dan Kuantitas Air
Curah hujan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air. Selain itu, kenaikan suhu juga mengakibatkan kadar klorin pada air bersih.
Pemanasan global membuat jumlah air pada atmosfer meningkat yang kemudian meningkatkan curah hujan. Meski kenaikkan curah hujan dapat meningkatkan jumlah sumber air bersih, curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut. Jadi, air tak akan sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia.
2. Berpengaruh Terhadap Habitat dan Kepunahan Spesies
Pemanasan suhu bumi, kenaikan batasan air laut, terjadinya banjir dan juga badai karena perubahan iklim akan membawa perubahan besar pada habitat sebagai rumah alami bagi berbagai spesies binatang, tanaman, dan berbagai organisme lain.
Selain itu, hal ini juga akan menyebabkan punahnya berbagai spesies, baik binatang maupun tanaman, seperti pohon-pohon besar di hutan yang menjadi penyerap utama karbondioksida. Hal ini disebabkan karena mereka tidak sempat beradaptasi terhadap perubahan suhu dan perubahan alam yang terjadi terlalu cepat. Punahnya berbagai spesies ini, akan berdampak lebih besar lagi pada ekosistem dan rantai makanan.
3.Lahan Pertanian Berkurang dan Tidak Produktif
Perubahan iklim juga bisa menyebabkan lahan pertanian berkurang. Suhu yang terlalu panas, berkurangnya ketersediaan air, dan bencana alam yang disebabkan perubahan iklim dapat merusak lahan pertanian. Selain merusak lahan pertanian, perubahan iklim juga bakal menyebabkan perubahan masa tanam dan panen. Ini berpotensi juga menyebabkan munculnya hama dan wabah penyakit pada tanaman yang sebelumnya tidak ada.
4.Meningkatkan Kemungkinan Cuaca Ekstrem
Perubahan iklim telah mengacaukan keseimbangan suhu bumi dan memiliki efek luas pada manusia dan lingkungan. Selama pemanasan global, keseimbangan energi dan suhu bumi berubah karena meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang memiliki dampak signifikan pada manusia dan lingkungan.
Dapat dibuktikan secara statistik bahwa pemanasan global akan meningkatkan kemungkinan kejadian cuaca ekstrem. Konsekuensi langsung dari perubahan iklim buatan manusia meliputi:
- Meningkatnya suhu maksimum
- Naiknya suhu minimum
- Naiknya permukaan laut
- Suhu laut yang lebih tinggi
- Peningkatan curah hujan lebat (hujan lebat dan hujan es)
- Gletser menyusut
- Mencairkan lapisan es
5.Wabah Penyakit Meningkat
Kenaikan suhu dan curah hujan bisa meningkatkan penyebaran wabah penyakit yang mematikan, seperti malaria, kolera, dan demam berdarah. Ini disebabkan karena nyamuk pembawa virus-virus tersebut hidup dan berkembang biak pada cuaca yang panas dan lembab, dimana kondisi demikian akan secara umum disebabkan oleh perubahan iklim.
perubahan iklim yang terjadi di Indonesia berkisar pada penggundulan hutan secara besar-besaran, kebakaran hutan, kerusakan lahan rawa dan hilangnya serapan karbondioksida. Strategi yang dapat dilakukan untuk menghadapi perubahan iklim adalah pengembangan dan perbaikan jaringan irigasi, manajemen pengelolaan bencana alam terpadu, membangun infrastruktur dan melindungi pantai dari potensi kerusakan akibat abrasi dan naiknya permukaan laut hingga kampanye publik.
Perubahan iklim ini memiliki tantangan terhadap pembangunan dalam aspek lingkungan sosial dan ekonomi secara berkelanjutan serta terhadap pencapaian tujuan pembangunan Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, kita perlu segera mengintegrasikan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim ke dalam sistem perencanaan pembangunan sosial.
Bagaimana Cara Mengatasi Perubahan Iklim
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi perubahan iklim, sebagai berikut :
1. Hemat Energi
Sebagian besar listrik dan panas ditenagai oleh batu bara, minyak, dan gas. Oleh karena itu, cara mengatasi perubahan iklim yang pertama adalah dengan menggunakan lebih sedikit energi dengan menurunkan pemanasan dan pendinginan.
Anda bisa beralih ke bola lampu LED dan peralatan listrik hemat energi, mencuci cucian dengan air dingin, atau menggantung barang-barang hingga kering daripada menggunakan pengering.
2.Jalan Kaki, Bersepeda, atau Gunakan Transportasi Umum
Kendaraan membanjiri jalanan dan membuat kemacetan.kebanyakan dari mereka membakar solar atau bensin. Berjalan atau mengendarai sepeda daripada mengemudi akan mengurangi emisi gas rumah kaca --- dan membantu kesehatan dan kebugaran Anda. Untuk jarak yang lebih jauh, pertimbangkan untuk naik kereta atau bus.
3.Beralih ke kendaraan listrik: Jika Anda berencana membeli mobil, pertimbangkan untuk membeli mobil listrik, dengan model yang lebih banyak dan lebih murah yang tersedia di pasaran. Bahkan jika mereka masih menggunakan listrik yang dihasilkan dari bahan bakar fosil, mobil listrik membantu mengurangi polusi udara dan menyebabkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih sedikit daripada kendaraan bertenaga gas atau diesel.
4.Perbanyak Makan Sayur dan Buang lebih sedikit makanan:
Memproduksi makanan nabati umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dan membutuhkan lebih sedikit energi, tanah, dan air.
Saat Anda membuang makanan, Anda juga membuang sumber daya dan energi yang digunakan untuk menanam, memproduksi, mengemas, dan mengangkutnya. Dan ketika makanan membusuk di tempat pembuangan sampah, itu menghasilkan metana, gas rumah kaca yang kuat. Jadi, gunakan apa yang Anda beli dan buat kompos dari sisa makanan.
5. Pilih produk yang ramah lingkungan: Segala sesuatu yang kita habiskan uang mempengaruhi planet ini. Anda memiliki kekuatan untuk memilih barang dan jasa yang Anda dukung. Untuk mengurangi dampak lingkungan Anda, belilah makanan lokal dan musiman, dan pilih produk dari perusahaan yang menggunakan sumber daya secara bertanggung jawab dan berkomitmen untuk mengurangi emisi dan limbah gas mereka.
6. Kurangi, gunakan kembali, perbaiki & daur ulang: Elektronik, pakaian, dan barang-barang lain yang kita beli menyebabkan emisi karbon di setiap titik produksi, mulai dari ekstraksi bahan mentah hingga pembuatan dan pengangkutan barang ke pasar. Untuk melindungi iklim kita, beli lebih sedikit barang, belanja barang bekas, perbaiki apa yang Anda bisa, dan daur ulang.
Dengan cara-cara seperti ini, kita dapat membantu untuk mengurangi dampak yang terjadi karena perubahan iklim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H