Mohon tunggu...
Najwa Nur Ramadani
Najwa Nur Ramadani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

pilar kehidupan harmonis dalam keberagaman

3 Januari 2025   12:45 Diperbarui: 3 Januari 2025   12:45 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toleransi antaragama adalah fondasi penting untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis di tengah keberagaman. Dengan sikap saling menghargai perbedaan keyakinan, kita dapat mencegah konflik, memperkuat persatuan, dan menciptakan lingkungan sosial yang damai.

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keberagaman budaya, suku, dan agama. Dengan enam agama resmi---Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu---keberagaman ini menjadi aset yang tak ternilai. Namun, di balik kekayaan tersebut, potensi konflik berbasis perbedaan keyakinan selalu ada. Dalam beberapa dekade terakhir, gesekan antaragama kerap terjadi, menciptakan ketegangan di masyarakat. Situasi ini menuntut perhatian dan upaya bersama untuk membangun toleransi.

Toleransi antaragama bukan sekadar konsep moral, melainkan kebutuhan mendesak untuk memastikan kehidupan bersama yang damai. Dalam masyarakat yang pluralistik, saling menghormati adalah kunci untuk mempertahankan harmoni. Artikel ini akan menjelaskan pentingnya toleransi antaragama, faktor-faktor yang mendorongnya, serta langkah konkret yang dapat diambil untuk mewujudkannya.

Pentingnya Toleransi Antaragama toleransi antaragama memiliki banyak manfaat bagi kehidupan bermasyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun