Peluang UMKM di Era Digital
Media sosial menjadi alat pemasaran efektif untuk UMKM, memungkinkan bisnis menjangkau lebih banyak audiens dengan cara interaktif. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook tidak hanya mempermudah komunikasi dengan pelanggan, tetapi juga membangun citra merek. Meski potensial, banyak UMKM belum sepenuhnya mengoptimalkan penggunaannya.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Chizzyid, UMKM di Bandung yang bergerak di bidang fashion dan aksesori. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan wawancara selama tiga minggu untuk memahami strategi pemasaran media sosial yang diterapkan.
Hasil Penelitian
Profil Chizzyid
Chizzyid, didirikan pada 2020 oleh Nelvi Trimasdelani, menawarkan produk handmade seperti vest dan aksesori berbahan manik-manik, dengan fokus pada kreativitas dan kualitas.
Strategi Media Sosial
Instagram menjadi platform utama Chizzyid. Strategi pemasaran mencakup konten visual menarik, seperti foto estetik dan video pendek tentang proses produksi.
Tantangan
Chizzyid menghadapi kesulitan menjaga konsistensi konten dan menghadapi perubahan algoritma media sosial yang memengaruhi jangkauan audiens.
Dampak Media Sosial
Penggunaan media sosial membantu Chizzyid meningkatkan penjualan dan menarik pelanggan baru. Dengan menonjolkan keunikan produk, Chizzyid mampu bersaing tanpa toko fisik.
Kesimpulan dan Saran
Media sosial menawarkan peluang besar untuk pemasaran UMKM dengan biaya rendah. Agar lebih optimal, Chizzyid disarankan:
 1.Diversifikasi platform seperti TikTok dan Facebook.
 2.Mengikuti tren media sosial agar tetap relevan.
 3.Inovasi produk dan konten untuk menjaga minat pelanggan.
Melalui strategi yang tepat, UMKM seperti Chizzyid dapat terus berkembang dan bersaing di pasar yang kompetitif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H