Mohon tunggu...
Mashieta Najwa
Mashieta Najwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 23107030077

manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menemukan Ketenangan di Tengah Cobaan: Hikmah dari Surah Ad-Dhuha dan Al-Insyirah

23 Juni 2024   22:21 Diperbarui: 23 Juni 2024   23:06 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar akun pinterest @catliker

Sering mengalami gelisah atau sedang mengalami masalah hidup yang berat membuat kita menjadi tidak tenang dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari yang mana hal itu sangat merusak performa produktivitas harian seseorang.

Dengan semakin kita mengenal Allah Subhanahu Wata'ala, semakin kita merasa dekat dengan-Nya, dan semakin mudah bagi kita menghadapi setiap cobaan dalam hidup. Ketika menghadapi masalah, keyakinan kita kepada Allah akan memberikan kita kekuatan dan keringanan. Memang, keinginan untuk bebas dari celaan itu mustahil. Oleh karena itu, kita seharusnya merasa bahagia ketika mendapatkan cobaan dalam hidup. Cobaan tersebut adalah tanda kasih sayang Allah kepada kita. Bahkan, Rasulullah yang mulia pun pernah dicela oleh orang-orang di sekitarnya.

Namun, bagaimana caranya agar kita bisa menghadapi segala tantangan dengan tenang? Bagaimana caranya agar kita tetap nyaman dalam hati meskipun di tengah cobaan dan kritik? Ketenangan adalah kunci penting dalam hidup kita. Terkadang, ketenangan lebih berharga daripada kekayaan yang melimpah. Ketenangan itu yang membawa kita kepada ketentraman hati.

Pada suatu fase dalam hidup Rasulullah, wahyu belum turun dan ada masa jeda di mana beberapa orang mulai mencela Rasulullah. Mereka berkata, "Lihatlah, Muhammad mulai ditinggalkan oleh Tuhannya." Mereka juga mengatakan, "Muhammad sudah ada beban di pundaknya. Jangankan umatnya, Rasulnya saja yang mengklaim  dirinya seorang Rasul punya masalah dan ditinggalkan Tuhannya, kok masih mau ikut Muhammad."

Di saat itulah, Allah menurunkan dua surah sekaligus, yaitu surah Ad-Dhuha dan Al-Insyirah. Hikmah diturunkannya kedua surah tersebut adalah untuk memberikan petunjuk bagaimana mengatasi persoalan yang sulit, namun tetap bisa dihadapi dengan tenang. Surah-surah ini membantu membangun kekuatan mental, sehingga dalam situasi apapun, kita tetap kuat dalam menghadapi persoalan kehidupan.

Surah Ad-Dhuha diawali oleh huruf "wawu", yang dalam bahasa Arab sering diartikan sebagai sumpah. Allah menggunakan sumpah ini untuk menekankan sesuatu yang sangat penting. Ketika Allah Subhanahu Wata'ala bersumpah, itu berarti ada sesuatu yang sangat penting yang perlu kita perhatikan. Sebagai hamba Allah, kita diminta untuk fokus menyimak apa yang akan disampaikan, karena itu adalah tanda kasih sayang Allah yang tinggi.

Waktu dhuha dimulai sejak matahari mulai naik, dan sinarnya mulai terasa lembut. Waktu dhuha sering diartikan sebagai waktu yang nyaman dan tenang. Dalam budaya Arab, waktu dhuha dianggap sebagai waktu yang enak dan nyaman. Ketika seseorang merasa nyaman, mereka sering mengibaratkannya dengan waktu dhuha.

Mengapa Allah menggunakan waktu dhuha sebagai sumpah? Ini karena waktu dhuha adalah waktu yang sangat spesial dan menggambarkan ketenangan serta kenyamanan. Allah ingin menunjukkan bahwa meskipun kita berada dalam masa sulit, selalu ada waktu tenang dan nyaman yang bisa kita rasakan jika kita yakin dan berserah diri kepada-Nya.

Surah Ad-Dhuha mengajarkan kita untuk selalu optimis dan tidak putus asa. Allah tidak pernah meninggalkan kita, dan selalu ada cahaya di balik kegelapan. Allah mengingatkan kita bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Hal ini memberikan kekuatan mental dan spiritual kepada kita untuk tetap kuat menghadapi segala cobaan.

Surah Al-Insyirah, di sisi lain, menekankan akan pentingnya ketahanan mental dan kesabaran. Allah mengingatkan kita bahwa dengan kesulitan akan datang kemudahan. Ayat-ayat dalam surah ini mengajarkan kita untuk bersabar dan tetap tegar dalam menghadapi cobaan. Allah juga memberikan kita harapan bahwa setelah kesulitan, akan ada kemudahan yang mengikuti.

Melalui kedua surah ini, kita belajar bahwa keyakinan kepada Allah adalah sumber ketenangan dan kekuatan. Ketika kita yakin bahwa Allah selalu bersama kita, tidak ada cobaan yang terlalu berat untuk dihadapi. Allah mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, bersabar, dan tetap optimis. Cobaan dalam hidup adalah ujian yang menguji konsistensi kebaikan kita. Apakah kita serius melakukannya atau tidak? Dengan keyakinan dan ketenangan, kita bisa menghadapi segala tantangan dalam hidup ini.

Ketenangan adalah hadiah yang sangat berharga dari Allah Subhanahu Wata'ala. Dengan ketenangan, kita bisa berpikir jernih, bertindak bijaksana, dan menghadapi segala masalah dengan kepala tegak. Dalam setiap cobaan, selalu ada hikmah yang bisa kita ambil. Allah selalu memberikan kita kekuatan dan ketenangan untuk menghadapi setiap cobaan yang kita hadapi. Dengan berserah diri kepada-Nya, kita akan selalu menemukan jalan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun