Mohon tunggu...
Mashieta Najwa
Mashieta Najwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 23107030077

manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kamu Sering Lelah dengan Overthingking? Stoikisme Cara Merubah Hidup Lebih Tenang

15 Juni 2024   22:42 Diperbarui: 15 Juni 2024   23:17 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar Radar Jogja

Menghadapi Kritik dengan Bijak

Menurut pandangan stoikisme, cara terbaik untuk menerima kritik adalah dengan memeriksa apakah kritik tersebut benar. Jika memang benar, maka kita sebaiknya menggunakan kritik itu untuk memperbaiki diri. Jika tidak, kita bisa mengabaikannya tanpa perlu merasa terganggu. Dengan cara ini, kita tidak mudah terbawa emosi negatif dan bisa terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

Prinsip Stoikisme dalam Investasi dan Finansial

Prinsip stoikisme juga berlaku dalam dunia investasi dan finansial. Dalam investasi, ada hal-hal yang bisa kita kendalikan, seperti riset dan keputusan investasi kita, dan ada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, seperti fluktuasi pasar. Penting untuk berinvestasi dengan kepala dingin, tanpa emosi, dan memahami profil risiko kita. Dengan demikian, kita bisa membuat keputusan yang lebih bijaksana dan tidak mudah panik ketika pasar tidak sesuai harapan.

Mengatasi Kecemasan dengan Filosofi Teras

Buku "Filosofi Teras" karya Henry Manampiring mendapatkan banyak respon positif karena membantu para pembacanya mengatasi kecemasan mereka. Banyak yang merasa lebih tenang dan bijaksana setelah memahami dan menerapkan prinsip-prinsip stoikisme dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman pribadi penulis, yang juga merasa lebih tenang setelah membaca buku tersebut dan merenungi kehidupannya, menunjukkan bagaimana stoikisme bisa membantu kita menata hidup dengan lebih baik.

Dengan memahami dan menerapkan stoikisme, kita bisa menghadapi hidup dengan lebih tenang dan bijaksana, mengurangi overthinking, dan lebih fokus pada apa yang benar-benar penting. Filosofi ini mengajarkan kita untuk mengendalikan apa yang bisa kita kendalikan dan menerima apa yang tidak bisa kita kendalikan, sehingga kita bisa mencapai kedamaian batin dan kebahagiaan yang sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun