Pernahkah Anda merasakan terpaan  angin laut, hangatnya pasir di bawah kaki, dan suara ombak yang menenangkan pikiran? Pergi ke pantai bukan hanya sekedar liburan, melainkan pelarian dari rutinitas yang melelahkan.Â
Pantai memberikan rasa  kebebasan, keindahan, dan ketenangan yang sulit didapatkan di tempat lain. Dari matahari terbit yang memukau hingga senja yang menenangkan, setiap momen di pantai adalah sebuah keindahan. tidak hanya sebuah experience yang membuat hati kita tenang dan damai tetapi kita juga bisa sambil menikmatinya dengan melihat secara langsung keberadaan penyu yang langka.Â
tepatnya di sekitar area parangtritis ada sebuah pantai bernama " Pantai Pelangi". Jarak antara Pantai Pelangi dengan Pantai Parangtritis berada cukup dekat satu sama lain di wilayah Bantul, Yogyakarta.Â
Jarak antara kedua pantai ini sekitar 2-3 kilometer. Dengan kondisi jalan yang normal dan menggunakan kendaraan bermotor dan bisa juga menggunakan mobil, perjalanan dari Pantai Parangtritis ke Pantai Pelangi biasanya memakan waktu sekitar 5-10 menit.
Durasi perjalanan dapat bervariasi tergantung pada kondisi lalu lintas dan kecepatan berkendara, selain itu di pantai ini juga sudah memiliki fasilitas area parkir walau areanya tidak terlalu luas namun cukup berhubung pengunjung di pantai ini juga tidak terlalu banyak. biasanya pantai ini juga dilalui oleh kendaraan jeep yang menurunkan penumpang di tepian jarak aman pantai.
Pantai ini memiliki banyak ayunan di setiap sisi areanya sehingga sangat cocok untuk dijadikan tempat rekreasi, selain itu bangku yang disediakan juga cukup mewadahi. jika kamu kelaparan jangan khawatir karena dipantai ini terdapat toko yang menyediakan makanan seperti mie goreng dan minuman- minuman yang disediakan seperti air kelapa dan lain- lainnya.Â
Area konservasi penyu pas terletak di samping toko yang dimiliki oleh pak sarwidi. zaman dahulu penyu biasanya dikonsumsi oleh masyarakat sekitar tetapi pak sarwidi memiliki pandangan dan pemikiran yang berbeda terkait keberadaan penyu itu sendiri, pada waktu itu penyu sendiri sudah mengalami fase yang cukup langka maka dari itu munculah pemikiran pak sarwidi terkait melestarikan dan merawat penyu yang kemudian berhasil dan terus dilakukan.
Pak Sarwidi dibantu oleh rekan- rekannya dengan sukarela menjaga keberadaan dari penyu agar generasi saat ini dan mendatang bisa melihat secara langsung keberadaan penyu. menurut keterangan dari daru selaku founder dari 4k.Yogyakarta, "dana untuk membangun dan menjaga konservasi dari aktivitas ekowisata atau penelitian atau hal-hal yang terkait keilmuan, selain itu bisa datang dari penghasilan toko yang dibangun pak sarwidi disamping tempat konservasi penyu."
manajemen dari pelestarian dan perawatan penyu menurut keterangan danu founder dari 4k.Yogyakarta mengatakan, " Untuk manajemen pelestarian penyu itu memindahkan telur penyu ke sarang semi alami, nanti diinkubasi selama sebulan, untuk pelepasan itu koordinasi nya lewat pak sarwidi, mengutamakan nya edukasi tidak terlalu menggembirakan ketika pelepasan tukik, kalau banyak langsung dilepaskan seperti tidak ada nilai, karena ada banyak perjuangan dibalik itu, makanya program penyelamatan penyu, pengelolaan pohon dan sampah itu ada perjuangannya, bahkan kita teman relawan ada reward pelepasan tukik itu terbatas dan mereka senang dan paham."
Di Jogja sendiri ada 8 titik konservasi penyu yang tersebar di beberapa wilayah di sekitar Yogyakarta seperti ada di samas dan pantai pelangi, kulonprogo, dan gunungkidul tapi yg paling dominan  berada di bantul.Â
Danu founder dari 4k.Yogyakarta menambahkan bahwasannya sebenarnya daerah ini juga memiliki potensi yang cukup besar dalam berkembang lebih lagi seperti di Bali, tingga masyarakat sekitar mau serius atau tidak terkait masalah pelestarian penyu ini.Â
Menurut keterangan beliau perlu adanya penumbuhan rasa, yang dimaksud rasa disini adalah Yaitu pembangunan empati dalam membangun konservasi ini, dengan adanya rasa tersebut, maka konservasi ini akan jalan , yang penting orang punya rasa untuk membangun ini dan merasa ini bagian dari dirinya karena termasuk bagian dari wilayah Jogja.
Danu dan rekan rekannya melalui komunitas 4k.Yogyakarta juga berusaha membangun melalui media sosial untuk memperkenalkan lebih luas terkait adanya konservasi penyu yang berada di Pantai Pelangi. Fokusnya pada penyu di pantai pelangi ingin menjadi konservasi yang nyata yang sustain secara kebijakan finansial dan kebijakan.
Walau sebenarnya ini menyalahi bioetik karena tidak boleh memelihara penyu karena penyu ini termasuk dalam hewan liar tetapi penyu yang dirawat di Pantai Pelangi ini untuk sampel edukasi, penyu itu bukan hewan budidaya karena mereka bereproduksi secara alami, sistemnya merawat supaya menjadi sempel edukasi. di musim penghujan keberadaan dari penyu ini sangat amatlah langka mereka hanya mudah ditemukan pada musim kemarau maka dari itu para relawan mencoba menyelamatkan keberadaan mereka supaya masih bisa dilihat dan dijaga. pakan dari penyu ini sendiri juga tidak murah yaitu udang.
Danu juga menjelaskan bahwasanya, "Lebih sering ketemu penyu yg mati terdampar saat melakukan mitigasi dengan langsung mengubur dan dicatat dulu sebelum dikubur."
Danu menambahkan, "Tahun kemaren ada 10 penyu yg mati Terdampar." hal ini menunjukkan lebih seringnya bertemu penyu yang mati terdampar di pinggir pantai ketimbang yang masih hidup. menurut pengamatan danu, "Penelitian tentang penyu itu masih terbatas sekali banyak yg belum menginvestigasinya. hal tersebut dipengaruhi oleh dua faktor yaitu waktunya yang cukup lama membutuhkan waktu 10 tahunan untuk mengeluarkan data yang baik dan dana nya yg besar karena ini projek jangka panjang."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H