Molluska (Moluska) merupakan salah satu filum dari overtebrata atau kelompok besar hewan kingdom animalia yang memiliki ciri -- ciri bertubuh lunak yang dilindungi atau tidak dilindungi oleh cangkang, tidak berkerangka dan kepala yang berkembang menjadi kaki, organ dalam (jantung, system pencernaan, system reproduksi). Kerang, siput / keong, gurita, dan cumi -- cumi merupakan contoh yang termasuk hewan molluska, Â Molluska dapat ditemukan di berbagai habitat seperti laut, air tawar, air payau ataupun daratan.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau saat ini yang dimiliki yaitu sebanyak 17.000 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, hal inilah yang menjadi dasar penelitian saya terhadap Moluska karena berdasarkan banyaknya pulau yang terbentang di Indonesia tentunya perairan disekitarnya lebih luas dibandingkan dengan daratan, sehingga Indonesia memiliki banyak laut, Pantai, Sungai dan danau dengan jenis air yang berbeda -- beda seperti air payau dan air tawar. Sehingga dapat diperkiraan berapa banyak dan beragamnya jenis -- jenis biota laut yang dimiliki Indonesia contohnya seperti Molluska yang sangat menarik untuk diteliti lebih jauh karena dapat memberikan wawasan kepada kita mengenai fungsi molluska bagi keanekaragaman biologi, ekosistem, ekonomi, ataupun konservasi. Â
Meskipun banyaknya jumlah pulau di Indonesia, namun sedikitnya perhatian terhadap keberlangsungan hidup molluska ataupun fosil purba dari molluska itu sendiri menyebabkan molluska semakin lama semakin tenggelam keberadannya sehingga saat ini banyak yang tidak mengetahui bahwa molluska memiliki berbagai macam bentuk dan jenis yang dapat kita manfaatkan atau pergunakan.
Lalu apa saja fosil molluska yang jarang kita ketahui?
- Fosil Keong
- Fosil Siput
- Fosil Kerang
- Fosil Bunga Karang
Fosil Bunga karang termasuk salah satu fosil molluska yang jarang diketahui, padahal bentuk nya yang cantik dapat membuat siapa saja tertarik untuk mengetahuinya. Fosil Bunga karang atau "Parahigginsia Sp." Â Merupakan sekumpulan Binatang laut yang hidup berkumpul menjadi satu yang terlihat seperti sebuah spons dengan bentuk seperti tangkai atau batang yang bersifat elastis jika terkena air atau dibahasahi karna bentuknya yang berongga -- rongga yang pada zaman dulu berfungsi untuk mengisap air. Bunga karang termasuk kedalam famili "Turritelliade" dengan class "Demospongia" dan filum "Porifera".Â
Fosil Bunga Karang "Parahigginsia Sp." Ditemukan di daerah Ciamis untuk pertama kali, fosil ini sering disebut sebagai "Spons purba / spons laut" karena bentuknya yang seperti spons hasil dari kumpulan Binatang laut yang hidup menjadi satu, pada zaman dahulu orang Eropa menggunakan bunga karang /spons purba sebagai alat penyaring air, alat pembersih dan pelindung kepala hal ini dibuktikan dengan bunga karang yang dapat mengembalikan Kembali kualitas air  karena zat -- zat yang ada di sekitar bunga karang yang memiliki pori -- pori besar sehingga dapat menyedot dari pori -- pori kemudian akan di saring.
Adanya komunikasi sosial memberikan pemahaman bagi kita mengenai bunga karang, seperti pertukaran informasi yang terjadi karenadapat memberitahu mengetahui bunga karang ini, meskipun komunikasi yang terjadi pada bunga karang berbeda dengan bagaimana kita berinterakasi antar sesama manusia ataupun hewan lainnya namun bentuk -- bentuk tersebut mencerminkan adaptasi dan interkasi yang terjadi menjadi kompleks dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Sehingga interaksi ini sangat penting untuk kelangsungan hidup ataupun kelestarian ekosistem bunga karang.
Nilai budaya bunga karang memiliki relevansi yang sangat besar dengan masa kini, berikut adalah beberapa aspek nilai budaya bunga karang yang relevan dengan nilai masa kini :
Â
- Konservasi & Keanekaragaman Hayati Â
Bunga karang sebagai pusat keanekaragaman hayati yang ada di laut, kurangnya perhatian saat ini tehadap bunga karang menjadikan nilai budaya bunga karang menekankan seberapa pentinya untuk melestarikan ekosistem laut agar dapat melindungi keanekaragaman hayati yang ada saat ini. - Bunga Karang Menjadi Destinasi MenarikÂ
Bunga karang menjadi salah satu destinasi wisata menarik bagi para wisatawan saat ini, ketika mendatangi laut para wisatawan akan mencoba diving ataupun snorkeling untuk melihat lebih dekat keindahan dari bunga karang hal ini dapat dijadikan sebagai pariwisata bawah laut saat ini namun seringkali dengan adanya wisatawan yang mengunjungi bunga karang dapat merusak ekosistem sehingga saat ini pariwisata bawah laut mengajak wisatawan untuk meningkatkan kesadaran serta tanggung jawabnya terhadap lingkungan terutama di dalam laut. - Bunga Karang Sebagai Sejarah & Arkeologi LautÂ
Bunga karang memiliki waktu hidup ynag cukup lama tidak hanya itu fosil bunga karang juga sudah ada dari ratusan hingga ribuan tahun yang lalu hal ini tentunya dapat di jadikan sebagai Sejarah ataupun objek bagi para peniliti untuk dijadikan bahan penilitian yang nantinya dapat memberikan informasi kepada kita bagaimana untuk menjaga bunga karang dan ekosistem laut lainnya dimasa yang akan datang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa molluska yang merupakan hewan yang hidup di laut, air tawar, air payau serta daratan dan memiliki ciri - ciri bertubuh lunak masih jarang diperhatikan keberlangsungan hidupnya sehingga jarang sekali yang mengetahui tentang bentu dan jenisnya. Fosil Molluska jarang sekali tersorot, khususnya fosil bunga karang yang jarang diketahui padahal zaman dahulu bunga karang memiliki peran penting sebagai spons purba, contohnya seperti yang ditemukan di Ciamis, meskipun bentuknya yang cantik dan unik pengetahuan tentangnya masih sangat terbatas. Fosil bunga karang dapat memberikan efek yang baik terhadap mahkluk hidup lainnya sehingga sangat penting untuk melestarikan bunga karang agar tidak terancam dalam keanekaragaman hayati di laut.
sumber :Â
ranggaku, 2023. [Materi Lengkap] Mollusca: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, sistem, & Peran. Yogyakarta:Maguwoharjo.
ADMIN, IGID. 2021. Laman Resmi Republik Indonesia.Portal Informasi Indonesia:Jakarta.
Ripaldi, Dikdik. 2022. Mengenal 10 Klasifikasi Koleksi Museum Sri Baduga Bandung - Regional Liputan6.com. Bandung.
Porifera - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H