Pertumbuhan merupakan perubahan fisiologis akibat proses pematangan fungsi fisik yang biasanya terjadi pada anak sehat pada waktu normal. Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai suatu proses transmisi konstitusi fisik yang diwariskan dalam bentuk proses aktif yang terus menerus. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang melibatkan peningkatan ukuran dan struktur biologis. (Mustaqim 2012) Setiap individu akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan non fisik yang mencakup berbagai aspek. Dalam kehidupan manusia ada dua proses psikologis yang terjadi yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Secara umum istilah pertumbuhan dan perkembangan digunakan secara bergantian. Padahal, kedua proses tersebut berlangsung saling bergantung, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses tersebut tidak dapat dipisahkan, namun dapat dibedakan untuk memperjelas kegunaannya.
Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai suatu proses transmisi konstitusi fisik yang bersifat herediter (kondisi tubuh atau kondisi fisik) dalam bentuk suatu proses aktif yang terus menerus.(Hapsari 2017) Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran tubuh anak secara kuantitatif, seperti berat badan, panjang badan, dan kekuatan. Demikian pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang semakin sempurna pada sistem jaringan saraf dan perubahan struktur fisik lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses perubahan dan pendewasaan fisik.
Perkembangan adalah perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kematangan atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan terus menerus. Perkembangan juga diartikan perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan (Yusuf, 2004). Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil proses kematangan fungsi fisik yang berlangsung dalam waktu tertentu, perubahan dalam arti pertumbuhan bersifat kuantitatif, nampak pada jumlah, besar dan luas bersifat konkrit menyangkut ukuran dan struktur biologis sedangkan perkembangan adalah perubahan kualitatif, mengacu pada kualitas fungsi pertanda kematangan biologis dan jaringan masing-masing syaraf telah mampu berfungsi secara mandiri.
Perkembangan psikomotor adalah proses akuisisi keterampilan progresif pada anak. Keterampilan ini mencakup struktur otak, otot dan saraf, serta kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka. Perkembangan ini ditandai dengan berbagai tahap keterampilan belajar yang akan mengikuti satu sama lain secara berantai dan yang sangat mungkin akan berbeda dari satu anak ke anak lainnya berdasarkan berbagai faktor. Penting untuk dicatat bahwa, meskipun tahapan yang dilalui perkembangan psikomotor sama pada semua anak, namun rasio kecepatan di mana keterampilan ini diperoleh tidak akan sama untuk semua orang dan akan bergantung pada berbagai faktor. Secara khusus, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikomotorik anak adalah: Faktor genetik, faktor lingkungan, dan penyakit atau masalah saat lahir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H