Mohon tunggu...
Najwa Ihfada
Najwa Ihfada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Newbie

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Self Diagnose

20 September 2022   19:03 Diperbarui: 20 September 2022   19:06 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Najwa Ihfada Nur Al-Khumaira

NIM    : 202210230311034

Bahaya Self Diagnose

Self  Diagnose atatu yang bisa di artikan sebagai menganalisa diri sendiri menggunakan spekulasi pemahaman yang kita punya. Terdengar asing di telinga para orang awam khususnya yang tidak memiliki ketertarikan berlebih kepada tingkah laku manusia atau yang biasa kita sebut ilmu psikologi.

Meski jarang terdengar di sekitar lingkungan kita, hal tentang Self Diagnose tidak dapat kita sepelekan. Tentang apa sih Self Diagnose itu? Apa pemicunya? Dan apa saja dampaknya bagi kehidupan kita?

Menganalisa diri sendiri dengan kemampuan mandiri yang kita punya juga dari informasi yang kita cari secara mandiri inilah yang disebut dengan Self Diagnose.  Asumsi diri yang menunjukkan seolah-olah diri sendiri paham dan bisa tahu apa yang tengah terjadi dengan kesehatan yanng sedang kita alami.

Banyak hal yang bisa jadi permisalan yanng tidak mendasar, karena gejala-gejala yang di alami ketika sedang terkena penyakit kesehatan mental cenderung memiliki banyak kemiripan, contohnya:

  • Memiliki gangguan kecemasan
  • Gangguan makan dan pencernaan
  • Emosi yang naik turun
  • Sakit yang tak kunjung sembuh

Dan dari beberapa hal tersebut, ada aspek yang memicu adanya Self Diagnose, antara lain:

Faktor Lingkungan biasanya terdapat pada lingkungan disekitar kita seperti lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Bisa di tangkap dari lingkungan pertemanan juga, atau bisa dikatakan bahwa lingkungan pertemanan adalah lingkungan yang paling berpengaruh karena terdapat banyak jenis teman, seperti teman yang toxic dan pergaulan bebas. Ada pula lingkungan pertemanan yang membuat diri kita sendiri menjadi tidak nyaman dan berdampak buruk bagi pikiran dan mental kita.

  • Faktor Biologis

Faktor biologis biasanya terjadi karen sel-sel pada tubuh kita yang mengalami kelainan, khususnya pada otak. Biasanya terjadi karena cidera pasca kecelakaan maupun bawaan dari lahir.

  • Faktor Psikologis

Tentu saja hal-hal seperti trauamatik dari masa kecil atau dari suatu kejadian yang membekas, dari kehilangan seseorang yang kita sayangi, perasaan insecure, rendah diri, merasa tidak pantas, dan lain sebagainya.

Self Diagnose membawa banyak sekali dampak buruk bagi kehidupan, yang paling menjol adalah dari segi keseharan mental itu sendiri. Manusia cenderung takut akan banyak hal, apalagi ketika mendapatkan fakta atau asumsi, jika kita mempercayai asumsi yang dibuat oleh diri sendiri, itu akan membuat pikiran kita jadi ter-trigger dan khawatir, hal itulah yang menjadi sebab awal stress itu datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun