Mohon tunggu...
Najwa Filzah Faiza
Najwa Filzah Faiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa rantau di Kota Pahlawan

Suka nulis, travelling, baca novel fiksi, juga tidak ketinggalan scrolling medsos

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim P2MW Udinus Kediri Ciptakan Inovasi Galoverta, Pemanfaatan Galon Bekas Untuk Budidaya Ikan Lele dan Vertikultur Tanaman

6 Agustus 2024   09:35 Diperbarui: 6 Agustus 2024   09:38 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pibadi

Siapa sangka limbah galon bekas yang menumpuk di tong sampah bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan? Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kediri yang tergabung dalam tim P2MW (Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha) memanfaatkan peluang bisnis dengan bahan baku galon bekas dengan optimal yang dikenal dengan sebutan Galoverta. 

Galoverta merupakan bisnis budidaya ikan lele dengan memanfaatkan galon bekas yang digabungkan dengan metode vertikultur untuk sayur kangkung. Konsep ini memanfaatkan ruang yang terbatas, namun tetap mengedepankan produktivitas hasil panen, berupa ikan lele dan sayur kangkung. Galoverta sendiri bertujuan untuk mengurangi dampak negatif limbah plastik, terutama galon bekas sekali pakai dengan memanfaatkannya untuk budidaya ikan lele dan tanaman kangkung secara vertikultur.

Inovasi Galoverta yang dibuat oleh tim P2MW Udinus Kediri ini didampingi oleh Ibu Erika Devi Udayanti, S. Kom., M. Cs., dan diketuai oleh Sanina Quamila Putri Wiratmaja dengan anggota Sinta Nor Fadila, Dika Yudhistira, serta Muhammad Iqbal Afla F. Dengan adanya rancangan Galoverta, budidaya ikan lele dan tanaman kangkung dapat dilakukan di ruangan yang sangat sempit dan terbatas, namun dengan hasil yang maksimal. Selain itu, pemanfaatan galon bekas sekali pakai dapat mengurangi sampah plastik yang kini menjadi permasalahan utama di tengah kehidupan masyarakat.

"Kami membuat inovasi Galoverta karena melihat keterbatasan lahan khususnya di daerah perkotaan dan kebutuhan akan ikan lele yang higienis. Karena masyarakat banyak yang ingin budidaya ikan lele tetapi tidak memiliki lahan atau pekarangan untuk dijadikan tempat membudidayakan ikan lele, oleh karena itu kita membuat Galoverta agar masyarakat bisa budidaya ikan lele meskipun di tempat yang terbatas," ungkap Sanina Quamila Putri Wiratmaja selaku tim P2MW Udinus Kediri.

Sumber: Dokumentasi Pibadi
Sumber: Dokumentasi Pibadi

Proyek budidaya ikan lele dan tanaman kangkung di dalam galon bekas ini telah dimulai sejak Januari tahun 2024. Pemilihan ikan lele dan tanaman kangkung dalam inovasi Galoverta tentu bukan tanpa alasan. Ikan lele dipilih karena dikenal memiliki toleransi tinggi terhadap kondisi lingkungan yang bervariasi dan mudah dipelihara. Dengan siklus hidup yang cepat dan permintaan pasar yang tinggi, ikan lele dapat menjadi pilihan terbaik yang ekonomis, praktis, dan tentunya sangat gampang dibudidayakan. Selain itu, ikan lele menawarkan nilai gizi yang tinggi berupa protein.

Galoverta memanfaatkan sistem aquaponik, yakni sistem yang memadukan budidaya ikan dan sayuran yang saling terhubung dan memberikan manfaat satu sama lain, dalam hal ini ikan lele dan tanaman kangkung. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Galoverta di antaranya galon bekas, pompa air, media tanam, bibit ikan lele, dan benih kangkung. Limbah dari ikan lele menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman kangkung. Sementara itu, tanaman kangkung membantu menjaga kualitas air bagi ikan lele. Dengan begitu, tercipta ekosistem tertutup yang efektif, efisien, dan berkelanjutan dalam rangka mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada dan mengurangi limbah plastik yang keberadaannya tak dapat dibendung lagi.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Galoverta dirancang untuk memudahkan proses pembudidayaan ikan lele dan tanaman kangkung di lahan yang sangat terbatas, namun tetap mendapatkan sumber pangan yang berkualitas. Hasil panen dari ide bisnis Galoverta ini dijual dengan harga Rp 23.000/kg untuk ikan lele dan Rp 5.000/ikat untuk kangkung yang siap dimasak. Paket budidaya ikan lele dan tanaman kangkung di dalam galon bekas sekali pakai ini juga dapat dibeli dengan harga Rp 33.000 dengan isi 1 kg ikan lele dan 0,5 kg tanaman kangkung. Dengan harga yang terjangkau, sudah mendapatkan lele dan kangkung yang mana di kemudian hari dapat dipanen dengan kualitas yang tidak diragukan lagi. Jika pembaca ingin mengenal lebih dekat tentang inovasi Galoverta yang dibuat oleh tim P2MW Udinus Kediri, bisa follow instagramnya, ya! Instagram: @galoverta

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

"Saya berharap inovasi Galoverta dapat memberikan dampak positif pada lingkungan dengan mengurangi limbah plastik melalui penggunaan galon bekas dan menciptakan ekosistem pertanian dan perikanan yang berkelanjutan," ungkap Sanina Quamila Putri Wiratmaja penuh harap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun