Mohon tunggu...
Najwa Filzah Faiza
Najwa Filzah Faiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa rantau di Kota Pahlawan

Suka nulis, travelling, baca novel fiksi, juga tidak ketinggalan scrolling medsos

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Mengungkap Secuil Mitos di Kota Kediri, Kota Kecil Penuh Misteri

20 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 20 Juni 2024   12:22 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sih yang ada di pikiran kita kalo denger kata “misteri” dan “mitos”? Nggak perlu diragukan lagi, pasti semua umat manusia di seluruh jagat raya ini bakal jawab: sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal horor, mistis, angker, mengerikan, dan kalo anak SD denger, auto lari kalang kabut sambil ngadu ke ayah dan ibunya. Eits, tapi tidak berlaku dengan mitos yang satu ini. Mitos yang bakal kita bahas, nggak hanya berhubungan dengan hal-hal gaib, tapi juga melibatkan jabatan. Tenang, nggak ada yang salah baca kok. Memang mitos yang satu ini berhubungan dengan jabatan, khususnya jabatan RI 1.

Kota Kediri dan Mitos di Dalamnya

Adakah yang pernah selewat dengar atau baca tentang mitos di Kota Kediri? Kalau pernah dengar, selamat Anda beruntung dan termasuk dalam golongan orang-orang yang perhatian dengan isu sosial—bukan golongan orang yang merugi kok, tenang saja!

Kota Kediri merupakan kota kecil di Jawa Timur yang sering kali menjadi hot news ketika ada desas-desus RI 1 atau Presiden yang berkunjung. Mengapa demikian? Tentu saja karena mitosnya, mitos yang semakin dimengerti, semakin ngeri dan bikin bulu kuduk berdiri. Mitos yang dimaksud adalah; jika ada seorang Presiden yang berani menyeberangi Sungai Brantas—dalam hal ini melewati jembatan penyeberangan di atas Sungai Brantas, nantinya akan lengser dari jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia, ASAP!—as soon as possible alias sesegera mungkin. Kok bisa? Hanya gara-gara lewat jembatan di atas Sungai Brantas bisa lengser jabatan?

Sebelum muncul pertanyaan tentang kebenaran mitos tersebut, mari kita lihat fakta yang ada di lapangan terlebih dahulu. Karena tulisan tanpa fakta hanyalah khayalan belaka. Bener apa betul?

Para Presiden yang Punya Keberanian di Atas Rata-Rata

Sejarah mencatat ada dua Presiden yang benar-benar bernyali mengunjungi Kota Kediri, yakni Presiden Ir. Soekarno dan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Loh, katanya bakal lengser dari jabatan, kok tetep ada yang berani berkunjung? Tunggu duluu. Masih ada lanjutannya, guys!

Dikutip dari detikNews, Presiden Ir. Soekarno mengunjungi Kota Kediri pada masa awal jabatannya, yakni sekitar tahun 1948-1950. Namun, mitos yang ditakutkan masyarakat tidak terjadi. Banyak orang mengatakan hal ini dikarenakan Presiden Ir. Soekarno pernah tinggal di Kota Kediri semasa kecil, sehingga mitos tersebut tidak berlaku. Didukung dengan banyaknya cerita yang beredar di kalangan masyarakat, bahwa  Ir. Soekarno punya kemampuan linuwih (kelebihan) dalam hal supranatural. Keren, ya?

Nah, Presiden kedua yang berani menginjakkan kaki di Kota Kediri adalah Gus Dur. Beliau berkunjung dalam rangka peresmian Aula Muktamar di komplek Pondok Pesantren Lirboyo sekitar tahun 1999-2001. Mengapa Gus Dur berani ke Kediri? Karena di kalangan kaum santri atau nahdhiyyin, Gus Dur dianggap setara dengan waliyyullah—orang yang dekat dengan Allah.

Adapun Presiden SBY yang disebut-sebut pernah berkunjung ke Kediri sebanyak 2 kali, yakni pada tahun 2007 dan 2014, tepatnya saat meletusnya Gunung Kelud. Kok Presiden SBY bisa berkunjung 2 kali tanpa lengser dari jabatan RI 1, berarti sakti mandraguna dong? Menurut masyarakat setempat, alasan utamanya adalah karena letak Gunung Kelud yang ada di tapal batas antara Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar, dan beliau ke Kediri melewati Blitar, pinggiran Kediri, tidak melewati pusat pemerintahan Kerajaan Kediri zaman dahulu kala yang berada di Jembatan Lama—sekarang digantikan jembatan di sebelahnya yang diberi nama Jembatan Brawijaya. Jadi, beliau tergolong aman dari mitos yang beredar di masyarakat tersebut.

Hingga sekarang, belum ada RI 1 yang berani menyeberangi jembatan di atas Sungai Brantas secara terang-terangan. Sejarah dari Kerajaan Kediri sedikit banyak memengaruhi mitos ini, seperti halnya diceritakan dalam Babad Kadhiri bahwa:

“Jika pasukan Kediri menyerang musuh di daerah lawan lebih dulu akan selalu memenangkan pertempuran, akan tetapi sebaliknya jika musuh langsung menyerang ke pusat Kerajaan Kediri lebih dulu maka musuh itu akan selalu berhasil memperoleh kemenangan yang gemilang.”

Hal tersebut menjadi dasar penafsiran banyak ahli sebagai alasan kenapa Presiden enggan mengunjungi Kota Kediri. Jika Presiden berkunjung ke Kota Kediri dan menyeberangi Sungai Brantas, maka akan berada di posisi yang membahayakan dan mudah diserang oleh lawan politiknya. Tentu saja jika diserang lawan politiknya, maka akan menjadi salah satu penyebab lengsernya jabatan.

Kebenaran Mitos Lengsernya Jabatan RI 1

Sebagai salah satu penduduk asli Kota Kediri, saya akui Kota Kediri memang kota kecil yang aman, nyaman, dan disebut-sebut dapat dijadikan salah satu alternatif tempat tinggal setelah pensiun untuk menikmati hari tua. Tak dapat dipungkiri bahwa mitos tersebut memang telah melekat erat pada Kota Kediri dan masyarakat setempat pun sudah menormalisasikan desas-desus yang beredar. Beberapa orang—terutama orang luar Kota Kediri, mungkin akan meragukan kebenaran mitos yang sering menjadi perbincangan di kalangan elit politik ini.

Sejatinya, tidak ada yang tahu akan kebenaran mitos-mitos yang ada di setiap daerah, tidak terkecuali mitos yang beredar di Kota Kediri. Apakah mitos tersebut benar-benar nyata adanya atau hanya sebuah kebetulan semata. Tidak ada salahnya untuk menghargai kepercayaan yang ada di setiap daerah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kita lahir sebagai warga Indonesia yang penuh dengan keberagaman. Saling menghormati dan menghargai adalah kunci untuk menghadapi perbedaan yang ada.

Kota Kediri memang dipenuhi peninggalan-peninggalan zaman Kerajaan Kediri yang masih terus dilestarikan dan dirawat hingga sekarang ini, termasuk   cerita-cerita mistis dengan berbagai mitos di dalamnya. Kalau punya teman dari Kota Kediri, jangan dijauhi gara-gara mitos yang jadi kepercayaan masyarakat daerahnya, ya! Eh, nggak hanya dari Kota Kediri saja, tapi dari semua daerah. Pada dasarnya, kita hanyalah makhluk Tuhan YME yang sama-sama punya kewajiban untuk saling menghargai. Setuju? Harus setuju dong!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun