Saat itu, sementara dunia barat mengalami Dark Age (masa-masa kegelapan) karena doktrin-doktrin gereja yang tidak mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, islam telah berada di masa kejayaannya.Â
Perkembangan ilmu pengetahuan di timur (islam) yang gemilang, berdampak pada tingginya peradaban. Karena selain ajaran islam memang sangat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, dimana ayat al-qur'an pertama yang diturunkan adalah iqra' yang merupakan perintah untuk membaca. Masih banyak ayat-ayat al-Qur'an lain yang berisi perintah untuk membaca, berpikir, berdiskusi, dan banyak hal lain yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah. Ayat al-Qur'an yang pertama kali turun saja sudah menunjukkan bahwa ajaran islam memberikan perhatian sangat besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
Sebelum muncul renaissance ,gereja mendoktrin masyarakat  bahwa ilmu pengetahuan adalah sihir. Pada masa itu, para ilmuwan dikekang, dibatasi, dianggap kafir, dan melawan ketetapan tuhan, banyak pusat kajian filsafat yang ditutup.  Hal ini dilakukan. Demi kepentingan para pimpinan gereja. Karena jika umat bodoh, tidak akan ada yang melakukan perlawanan dan menjatuhkan mereka.
 Kondisi yang bertolak belakang antara timur dan barat ini, menyebabkan banyak ilmuwan barat keluar dari negaranya dan pergi ke negara-negara islam saat itu untuk belajar dan mendalami berbagai disiplin ilmu yang berkembang pesat disana. Inilah yang menginspirasi dan menggerakkan para pelajar dan ilmuwan dari barat untuk melakukan 'dobrakan' yang merupakan cikal-bakal renaissance.Â
Berbagai upayapun dilakukan, seperti menerjemahkan berbagai buku dan literatur yang ada di timur kedalam bahasa mereka, dan mengirim lebih banyak pelajar/mahasiswa mereka ke pusat-pusat keilmuwan peradaban islam saat itu seperti Baghdad.Â
Dari mereka, muncul reaksi perlawanan dan penentangan terhadap gereja. Setelah paham bahwa apa yang didoktrinkan gereja selama ini sama sekali tidak rasional, dan hanya menguntungkan gereja saja.Â
Mereka sadar bahwa ketimpangan ekonomi dan masalah-masalah sosial yang selama ini mereka alami merupakan impas dari rendahnya pengetahuan akibat dogma gerejani yang hanya menguntungkan satu pihak. Para ilmuwan , bekerja sama dengan raja untuk menumbangkan kekuasaan gereja. Inilah yang kemudian disebut dengan renaissance.
Karya-karya imuwan muslim dalam berbagai disiplin ilmu telah menjadi referensi bagi para cendekiawan barat. Dari sini dapat disimpulkan, bahwa majunya peradaban dan keilmuan barat saat ini sangat dipengaruhi oleh islam, khususnya peradaban islam sebelum renaissance. Setelah mendapat pencerahan oleh peradaban Islam, mereka pun mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih canggih pada abad sesudahnya, terutama di bidan ilmu pengetahuan dan teknologi.
etahuan, dimana ayat al-qur'an pertama yang diturunkan adalah iqra' yang merupakan perintah untuk membaca. Masih banyak ayat-ayat al-Qur'an lain yang berisi perintah untuk membaca, berpikir, berdiskusi, dan banyak hal lain yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah. Ayat al-Qur'an yang pertama kali turun saja sudah menunjukkan bahwa ajaran islam memberikan perhatian sangat besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
Sebelum muncul renaissance ,gereja mendoktrin masyarakat  bahwa ilmu pengetahuan adalah sihir. Pada masa itu, para ilmuwan dikekang, dibatasi, dianggap kafir, dan melawan ketetapan tuhan, banyak pusat kajian filsafat yang ditutup.  Hal ini dilakukan. Demi kepentingan para pimpinan gereja. Karena jika umat bodoh, tidak akan ada yang melakukan perlawanan dan menjatuhkan mereka.
Kondisi yang bertolak belakang antara timur dan barat ini, menyebabkan banyak ilmuwan barat keluar dari negaranya dan pergi ke negara-negara islam saat itu untuk belajar dan mendalami berbagai disiplin ilmu yang berkembang pesat disana. Inilah yang menginspirasi dan menggerakkan para pelajar dan ilmuwan dari barat untuk melakukan 'dobrakan' yang merupakan cikal-bakal renaissance. Berbagai upayapun dilakukan, seperti menerjemahkan berbagai buku dan literatur yang ada di timur kedalam bahasa mereka, dan mengirim lebih banyak pelajar/mahasiswa mereka ke pusat-pusat keilmuwan peradaban islam saat itu seperti Baghdad. Dari mereka, muncul reaksi perlawanan dan penentangan terhadap gereja. Setelah paham bahwa apa yang didoktrinkan gereja selama ini sama sekali tidak rasional, dan hanya menguntungkan gereja saja. Mereka sadar bahwa ketimpangan ekonomi dan masalah-masalah sosial yang selama ini mereka alami merupakan impas dari rendahnya pengetahuan akibat dogma gerejani yang hanya menguntungkan satu pihak. Para ilmuwan , bekerja sama dengan raja untuk menumbangkan kekuasaan gereja. Inilah yang kemudian disebut dengan renaissance.