Mohon tunggu...
Najwa Azzahra Mecca
Najwa Azzahra Mecca Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pengamat sunyi yang menemukan suaranya melalui tulisan. Dari sudut ruang praktik veteriner hingga pojok kehidupan sehari-hari, saya membawa perspektif seorang calon dokter hewan yang gemar mengurai makna di balik setiap kisah. Mari bersama menjelajahi beragam sudut pandang tentang hubungan manusia, hewan, dan kehidupan di sekitar kita.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lompatan Siluman: Mengapa Virus dan Bakteri dari Hewan Menular ke Manusia dan Peran Kedokteran Hewan dalam Mencegah Pandemi Global

3 Januari 2025   20:00 Diperbarui: 3 Januari 2025   14:49 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lompatan Siluman: Mengapa Virus dan Bakteri dari Hewan Menular ke Manusia dan Peran Kedokteran Hewan dalam Mencegah Pandemi Global

 

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dipisahkan dari interaksi dengan hewan. Ketergantungan ini menciptakan hubungan yang kompleks, di mana hewan berfungsi sebagai sumber pangan, teman, dan bahkan sebagai bagian integral dari ekosistem yang mendukung kehidupan kita (WHO, 2024). Namun, di balik hubungan ini terdapat ancaman yang semakin nyata: zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Fenomena ini menjadi semakin relevan dalam konteks kedokteran hewan, terutama dengan meningkatnya frekuensi pandemi global yang disebabkan oleh patogen zoonotik (Jones et al., 2013). Menurut penelitian terbaru, interaksi manusia-hewan yang meningkat, dipicu oleh urbanisasi dan perdagangan satwa liar, berkontribusi pada lonjakan penularan virus dan bakteri dari hewan ke manusia (Gonzalez et al., 2022).

 

Definisi Zoonosis: Menggali Dunia Penyakit yang Melompat dari Hewan ke Manusia

Zoonosis merupakan istilah yang mencakup berbagai jenis penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia, termasuk infeksi bakteri, virus, dan parasit (Hernandez et al., 2021). Beberapa contoh terkenal dari zoonosis adalah Ebola, HIV, dan COVID-19. Penyakit-penyakit ini tidak hanya mengancam kesehatan individu tetapi juga memiliki dampak luas terhadap kesehatan global (Paltiel et al., 2020). Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 60% penyakit menular baru pada manusia berasal dari hewan (WHO, 2024). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman tentang zoonosis dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.

Proses Penularan Virus dan Bakteri dari Hewan ke Manusia: Lompatan Tak Terduga

Proses penularan penyakit zoonotik melibatkan interaksi biologis dan ekologis yang kompleks (Meyer et al., 2019). Faktor-faktor seperti perubahan iklim, urbanisasi yang cepat, dan perdagangan satwa liar berperan besar dalam meningkatkan kemungkinan penularan patogen (Gonzalez et al., 2022). "Lompatan siluman" dalam dunia mikroba mengacu pada kemampuan virus dan bakteri untuk menyusup ke dalam tubuh manusia melalui berbagai jalur, sering kali tanpa terdeteksi hingga gejala muncul (Hernandez et al., 2021). Dalam konteks ini, penting untuk memahami mekanisme di balik penularan ini agar dapat mengembangkan strategi pencegahan yang efektif.

Pentingnya Kedokteran Hewan dalam Menangkal Ancaman Pandemi

Kedokteran hewan memainkan peranan krusial dalam mengidentifikasi, mendiagnosis, dan mengobati penyakit zoonotik (Paltiel et al., 2020). Dengan teknologi terbaru seperti deteksi patogen secara dini melalui metode PCR dan vaksinasi hewan, kedokteran hewan berkontribusi signifikan terhadap pengendalian penyebaran penyakit (Meyer et al., 2019). Selain itu, vaksinasi hewan tidak hanya melindungi populasi hewan tetapi juga melindungi kesehatan masyarakat dengan mengurangi risiko penularan zoonosis (Gonzalez et al., 2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun