Mohon tunggu...
Najwa Aulia Sofwatunnisa
Najwa Aulia Sofwatunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyoal Krisis Pendidikan Pancasila di Sekolah Dasar: Refleksi untuk Masa Depan Bangsa

26 Desember 2024   19:14 Diperbarui: 26 Desember 2024   19:24 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis 1: Najwa Aulia Sofwatunnisa (2401829), Penulis 2: Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd, M.H.

Sejak pertama kali dirumuskan, Pancasila telah menjadi dasar negara dan panduan moral bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, di tengah pesatnya perkembangan zaman dan arus globalisasi, nilai-nilai luhur ini semakin sulit untuk diimplementasikan, terutama di tingkat pendidikan dasar. Pendidikan Pancasila sering kali hanya menjadi hafalan teoritis tanpa ada upaya mendalam untuk menanamkan makna praktis yang relevan bagi siswa. Dalam artikel ini, kita akan membahas krisis pendidikan Pancasila di sekolah dasar, faktor penyebabnya, dampaknya bagi karakter generasi muda, dan langkah-langkah solutif untuk menjawab tantangan ini.

Akar Masalah Pendidikan Pancasila di Sekolah Dasar

1. Metode Pengajaran yang Konvensional

Pendidikan Pancasila di sekolah dasar masih mengandalkan metode ceramah dan hafalan, yang membuat siswa cenderung bosan dan kurang memahami esensi nilai-nilainya.

Selain itu, rendahnya pemanfaatan teknologi dan media pembelajaran kreatif menyebabkan siswa sulit melihat relevansi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

2. Minimnya Pelatihan Guru

Banyak guru yang belum dibekali dengan pelatihan khusus untuk mengajarkan pendidikan karakter berbasis Pancasila.

Fokus utama sering kali hanya pada memenuhi tuntutan kurikulum, tanpa memperhatikan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam konteks kehidupan siswa.

3. Kurangnya Dukungan Lingkungan

Nilai-nilai Pancasila sering kali tidak tercermin dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Anak-anak kerap menyaksikan contoh buruk, seperti sikap intoleransi, ketidakjujuran, atau kurangnya kepedulian sosial, yang berlawanan dengan nilai Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun