Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang Apa Itu Golden Ratio Face dan bagaimana konsep ini memengaruhi persepsi tentang keindahan wajah.
Dalam dunia estetika dan seni rupa, konsep rasio emas sering dijadikan pedoman untuk menciptakan harmoni dan keindahan dalam komposisi.
Namun, tidak hanya dalam seni rupa, konsep rasio emas juga diterapkan untuk menilai keindahan wajah manusia.
Dikenal sebagai "Golden Ratio face", atau "Proporsi Emas Wajah," konsep ini menghubungkan penampilan wajah dengan prinsip matematika yang sama yang digunakan dalam seni dan arsitektur.
Apa Itu Golden Ratio Face?
Umumnnya, golden ratio face atau bisa juga di sebut dengan rasio emas wajah merupakan sebuah teknik yang bisa digunakan untuk melihat apakah kondisi wajah seseorang sudah ideal, simetris dan proposional atau belum.
Jika pengukuran (pengukuran) dahi, mata, tulang pipi, dll. Sejalan dengan rumus ini, pria atau wanita kemungkinan besar akan dianggap cantik.
Rasio emas telah digunakan sejak lama, terutama selama Renaisans Eropa. Seorang seniman dan arsitek pun banyak menggunakan berbagai golden ratio ini untuk membuat karya mereka menjadi proposional.
Berabad-abad kemudian, para ilmuwan menerapkan rumus matematika ini untuk menjelaskan mengapa sebagian orang dianggap cantik atau cantik, sementara yang lain tidak.
Elemen-elemen Golden Ratio Face
Berikut adalah beberapa elemen $ komposisi fotografi dan contohnya $ yang utama di nilai dalam kriteria Golden Ratio Face :
1. Perbandingan Panjang
Golden ratio face merupakan perbandingan panjang berbagai fitur wajah, seperti rasio lebar wajah dengan lebar mata, lebar hidung dengan lebar bibir, dll.
2. Perbandingan Arah Garis
Perbandingan garis vertikal dan horizontal pada wajah juga penting dalam menciptakan proporsi yang dianggap proposional. Misalnya, garis tengah mata harus mendekati perbandingan Golden Ratio dengan lebar wajah.
3. Perbandingan Bagian Wajah
3 segmen pada wajah, dari garis rambut dari dahi hingga sudut mata, sudut mata hingga pangkal hidung, dan dari pangkal hidung hingga dagu akan diperhatikan dalam Golden Ratio Face.
Penerapan Golden Ratio Face dalam Wajah
Penerapan golden ratio atau rasio emas dalam wajah menjadikan penilaian saat ini pun masih menjadi sasaran para penelitian dan perdebatan ilmiah.
Banyak penelitian telah mencoba untuk menentukan apakah proporsi wajah yang mendekati rasio emas secara konsisten dianggap lebih cantik oleh kelompok orang yang berbeda atau tidak.
Berikut adalah contoh penerapan Golden Ratio dalam keindahan wajah meliputi:
1. Rasio panjang telinga lalu kebagian mata
Rasio panjang telinga dengan mata yang dekat biasanya dianggap sebagai faktor yang membantu wajah menjadi lebih seimbang dan harmonis.
2. Proporsi panjang hidung dan bibir
Rasio panjang hidung yang mendekati kriteria golden ratio face ini, Â dengan panjang sebuah bibir juga dianggap sebagai faktor untuk menciptakan kesan cantik.
3. Perbandingan sisi atas dan bawah wajah
Perbandingan pada antara bagian atas dan bawah wajah (seperti antara mata dan mulut) juga diperhitungkan.
Jika hal itu terlihat seimbang maka memasuki kriteria golden ratio face.
Kekurangan Konsep Golden Ratio Face
Meski konsep golden ratio face atau wajah rasio emas telah menarik perhatian di bidang tata rias, namun terdapat kritik dan keberatan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa persepsi kecantikan wajah dapat sangat bervariasi antara individu dan budaya.
Konsep ini juga sering dianggap terlalu sederhana dan tidak sepenuhnya menangkap kompleksitas kecantikan wajah yang sesungguhnya.
Intinya adalah konsep estetika yang menghubungkan keindahan wajah dengan prinsip matematis Golden Ratio. Meskipun ada banyak kekurangan yang menjadikan nya sebagai kritikan dan perdebatan mengenai penerapannya dalam penilaian keindahan wajah, konsep ini tetap menarik bagi mereka yang tertarik pada estetika dan persepsi visual.
Penting untuk diingat bahwa kecantikan memiliki aspek yang kompleks dan subyektif, dan tidak semua orang setuju bahwa rasio emas adalah satu-satunya ukuran kecantikan wajah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H