Efek yang sama tidak hanya dialami oleh para pengusaha yang membutuhkan tanaman untuk mata pencahariannya, tetapi juga bagi para pembudidaya ikan. Jika ketersediaan air berkurang atau ketersediaan air bersih berkurang, maka ikan tidak dapat didistribusikan. Demikian pula manusia biasa tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari jika tidak ada tumbuhan, sama seperti tidak ada makanan untuk dimakan.
Kekurangan air karena musim kemarau tidak hanya mempengaruhi tanaman dan tanaman, tetapi juga hewan. Hewan, seperti makhluk lainnya, membutuhkan air untuk bertahan hidup. Hewan membutuhkan air untuk berenang, makan atau mandi. Jika ketersediaan air berkurang, hewan tidak dapat lagi memenuhi kebutuhannya, yang berujung pada kematian. Kematian karena tidak memiliki cukup pakan untuk memberi makan hewan. Selain itu, karena kurangnya air untuk diminum, hewan tersebut terkena kekeringan yang berujung pada kematian hewan tersebut.Â
Saat hewan mati, masyarakat merasakan dampaknya, sementara ketersediaan pakan menurun, peternak juga kehilangan pendapatan saat bencana tersebut terjadi. Seseorang dapat memberikan air kepada hewan-hewan ini, tetapi air yang diberikan tidak akan bersih dan berkualitas baik. Jika seekor hewan dipaksa untuk memberikan air dengan kualitas yang buruk, hewan tersebut kemungkinan akan terkena berbagai penyakit. Saat hewan itu sakit, orang yang memakan hewan itu untuk makanan juga merasakan efeknya.
Tidak hanya pada hewan, tumbuhan dan tumbuhan kekurangan air juga mempengaruhi kehidupan manusia. Pada umumnya masyarakat sangat bergantung pada air untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi bahkan mencuci. Ketersediaan air juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Ketika ketersediaan air berkurang dan orang harus menggunakan air yang kualitasnya tidak bersih, orang juga akan jatuh sakit. Karena semakin banyak orang menggunakan sungai atau air tanah untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, dikhawatirkan akan berdampak negatif bagi mereka.Â
Efek negatif dapat menyebabkan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi dan kekurangan gizi. Tidak jarang orang terkena penyakit, kualitas pola makan yang buruk atau terpaksa mengkonsumsi air berkualitas buruk karena kekurangan air.
Dapat diketahui bahwa kekurangan air memiliki banyak dampak yang merugikan, bukan hanya bagi lingkungan, tetapi bagi hewan juga dan manusia itu sendiri. Beberapa dampak juga dapat dialami secara langsung oleh semua makhluk hidup, dengan banyak dampak yang tidak menguntungkan dan yang merugikan untuk banyak kalangan. Mulai dari tanaman dan tumbuhan mati yang memiliki banyak efek berbahaya misalnya, polusi meningkat dan asupan makanan juga menurun. Hewan-hewan mati, berdampak pada berkurangnya persediaan pangan masyarakat, dan masyarakat yang memelihara ternak untuk mata pencahariannya juga merasakan dampaknya, dan dampaknya bagi manusia itu sendiri, karena ketersediaan air semakin berkurang, kebutuhan sehari-hari juga semakin sulit.Â
Manusia sendiri membutuhkan air untuk menjaga kesehatan tubuh juga, karena kualitas air dan ketersediaan air yang cukup memengaruhi kesehatan seseorang. Tak jarang manusia yang terserang banyak penyakit dan memiliki gizi yang buruk dikarenakan kualitas air yang buruk atau tidak mengkonsumsi air secara cukup yang telah dianjurkan. Jika ketersediaan air yang berkurang diakibatkan musim kemarau tersebut banyak memberikan efek yang buruk bagi lingkungan sekitar yang sudah mencakup tumbuhan atau tanaman, hewan, dan manusia itu sendiri.
Air merupakan unsur penting bagi kelestarian kehidupan bagi semua makhluk hidup dan ketersediaan air sangat diperlukan. Jadi mari kita bersama-sama mencegah penyebab fenomena kekurangan air dengan menjaga lingkungan dengan baik yang dapat dilakukan dengan cara  menggunakan air dengan bijak agar kehidupan dapat berlangsung dengan baik, kita juga harus menjaga lingkungan agar terhindari dari berbagai bencana salah satu contohnya adalah kekeringan, sebagaimana kita dapat menghindari efek yang tidak diinginkan dan mengurangi banyak pihak yang dirugikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H