Mohon tunggu...
Najwa Anastasia
Najwa Anastasia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Menulis dan berkegiatan sosial adalah kesukaan saya

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Drama - Sang Perwira (2019)

11 Januari 2024   01:25 Diperbarui: 11 Januari 2024   01:45 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reviewer : Najwa Anastasia

Judul & Tahun : Sang Perwira (2019)

Produser : Ponti Gea 

Pemeran :

  • Ipda Dimas Adit Sutono (Horas)
  • Ipda M. Adityo Andri Cahyo Prabowo (Lambok)
  • Ipda M. Fauzan Yonnadi (Gomgom)
  • Ipda Jaya Syahputra (Ayah Horas)
  • Kompol Rina SRY N. Tarigan (Ibu Horas)
  • Briptu Desrine Putri Niken Fania (Rumondang)
  • Anggika Bolsterli (Nauli)

Menceritakan kisah seorang anak desa yang berasal dari kampung di tepi Danau Toba. Horas namanya, ia bercita-cita ingin menjadi anggota Polri lulusan Akademi Kepolisian namun tidak disetujui oleh ayahnya. Pendapat ayahnya perihal persetujuan itu tidak dihiraukan oleh Horas, ia tetap nekat mendaftar. Akhirnya, Horas dan Lambok melarikan diri untuk mendaftar ke Poldasu. Pelarian diri hingga ke Poldasu ini memberikan kabar baik untuk Horas namun tidak untuk temannya. Horas dinyatakan lolos seleksi dan diberangkatkan ke Semarang untuk menjalani pendidikan. Ia berhasil tergabung dalam anggota kepolisian di Akademi Kepolisian Semarang sesuai dengan cita-citanya. Sedangkan Lambok teman Horas, ia gagal dan menjadi bandar narkoba.

Setelah pendidikan di Semarang, Horas pulang ke kampung halamannya. Saat tiba di kampung halamannya, berbagai kejadian menyedihkan menimpa Horas. Ibu Horas dirawat di rumah sakit dan Horas harus berjuang memberikan pengabdian kepada ibunya walau akhirnya harus berpisah. Kejadian menyedihkan yang kedua adalah Nauli wanita yang dicintai Horas ternyata sudah menikah dengan temannya sendiri, Gomgom. Kejadian ketiga yang membuat Horas terkejut adalah saat ia ditugaskan untuk menangkap bandar narkoba yang ternyata itu adalah teman seperjuangannya saat ia seleksi menjadi calon anggota Polri dulu yaitu Lambok.

Secara umum film ini memuat pesan moral kepada penontonnya tentang perjuangan seorang anak meraih mimpi dan cita-citanya walaupun dengan segala keterbatasan yang ada. Selain itu, film ini juga menggali kultur budaya masyarakat dan secara tidak langsung, film ini memperkenalkan dan mempromosikan wisata yang ada di Sumatera Utara sepeti Danau Toba, Berastagi, Taman Resort Simalem, dan Sibolga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun