Mohon tunggu...
Najwa Deswita
Najwa Deswita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

best part.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Psikologi dalam Penetapan Harga

12 Maret 2024   20:47 Diperbarui: 18 Maret 2024   20:41 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Apakah temen - temen sudah tahu, apa sih Harga Psikologi itu? Bagi yang belum tahu, simak sampai habis yaa!

Psychological Pricing atau harga psikologis merupakan konsep dalam ekonomi dan keuangan yang mengacu pada efek psikologis yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen atau investor saat menetapkan nilai atau harga suatu produk atau aset. Ini mencakup berbagai faktor emosional, persepsi nilai, dan bias kognitif yang dapat memengaruhi keputusan pembelian atau investasi.

Misalnya, konsumen cenderung menganggap produk yang lebih mahal sebagai lebih berkualitas atau lebih mewah, meskipun faktanya itu tidak selalu benar. Begitu juga dalam investasi, investor dapat terpengaruh oleh ketakutan, keserakahan, atau harapan yang dapat memengaruhi penilaian mereka terhadap harga aset.

Penetapan Harga Dengan Strategi Harga Psikologi

Penggunaan strategi harga psikologi harus memperhatikan segmentasi pasar, posisi merek, dan tujuan jangka panjang perusahaan. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan etika dan kepercayaan konsumen dalam menerapkan strategi harga ini.

Ada 3 strategi harga psikologis yang dapat digunakan dalam menerapkan atau menetapkan harga psikologis pada usaha kita, diantaranya :

1. Memperhatikan Harga Yang Tidak Berguna

Maksud dari harga yang tidak berguna yaitu, Konsumen akan memiliki pemikiran mengenai kerugian yang akan diterima dibandingkan keuntungan yang akan didapatkan.

Apabila seseorang mengalami kerugian maka dia akan terus mengingatnya sehingga dia akan menghindari kerugian. Hal ini membuat seseorang mencari keuntungan walau hanya sedikit dalam memberikan keputsan pembelian sesuatu.

Contohnya saja, ada suatu barang yang memiliki label harga Rp.  29.999,- maka seseorang akan berpikir bahwa acuan tersebut sebesar Rp.  30.000 jadi dia mendapatkan sebuah keuntungan sebesar Rp. 1,- dan profit tersebut sangat berati bagi para pembeli.

Ada pula yang disebut efek umpan yaitu harga yang berada di tengah termasuk harga yang tidak berguna karena tidak memberikan nilai apaun tetapi berguna dalam ilmu psikologi bisa disebut kognitif.

Misalnya, popcorn dibagi menjadi 3 ukuran yaitu kecil, sedang dan besar dengan harga yang berbeda di setiap ukurannya. Harga untuk popcorn kecil Rp. 15.000,- ukuran sedang Rp. 25.000,- dan yang besar harga Rp. 30.000,-

Kira  kira yang mana yang akan konnsumen beli? Pasti kebanyakan konsumen akan memilih ukuran sedang dengan harga Rp. 25.000,-

Karena konsumen akan berpikir bahwa dia tidak akan memakan banyak popcorn dengan ukuran besar.

Salah satu hal penting jika ingin menerapkan atau menetapkan efek umpan ini, yaitu dengan mengidentifikasi produk apa yang ingin kamu tingkatkan penjualannya.

2. Harga Psikologi Dengan Bundling Produk

Bundling produk adalah praktik pemasaran di mana dua atau lebih produk atau layanan yang terkait ataupun berbeda dijual bersama - sama sebagai satu paket dengan harga yang lebih murah daripada jika produk tersebut dibeli secara terpisah. Ini adalah strategi yang umum digunakan untuk meningkatkan penjualan, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan nilai bagi pelanggan.

Apakah benar produk bundling merupakan salah satu teknik yang dapat kita gunakan?

Ya, karena dengan teknik ini konsumen akan melakukan pembelian lebih murah akan tetapi sudah mendapatkan dua atau lebih produk.

Jika penerapan ini tidak benar berarti kamu yang salah dalam menerapkannya, konsumen bisa mendapatkan harga lebih murah kalau penggabungan dilakukan secara tidak tepat.

3. Memberikan Diskon Lain Pada Produk

Kita dapat menerapkan penggabungan harga psikologis dengan diskon lainnya. Karena dengan cara ini dapat membuat konsumen berpikir ia akan mendapat banyak keuntungan dengan membeli produk tersebut.

Contoh kamu dapat melakukan promo diskon 50% setiap pembelian produk tertentu atau bisa juga dengan buy 1 get 1. 

CONTOH HARGA PSIKOLOGIS

Ada beberapa contoh harga psikologis yang dapat diterapkan untuk bisnis, yaitu :

1. Buy 1 Get 1

Mungkin ini salah satu teknik lama yang sudah banyak diterapkan oleh pebisnis, dengan membeli 1 produk konsumen akan mendapatkan produk 1 lagi dengan gratis.

Tapi kini ada pengembangan dari konsep teknik buy 1 get 1 misalnya dengan membeli 1 dapat diskon 30% untuk pembelian produk berikutnya atau membeli 1 produk dappat voucher 50.000 untuk pembelian berikutnya.

2. Charm Pricing

Charm Pricing merupakan strategi penentuan harga psikologis yang melibatkan angka "9" atau "99" dalam menentukan harga produk. Dengan teknik ini tentu kamu dapat menurunkan harga sebesar Rp. 1,- sampai Rp. 3,- sehingga angka dibelakangnya mengandung unsur angka "999"

Contohnya harga produk sebesar Rp. 100.000,- lalu kamu menetapkan harga menjadi Rp. 99.999,- maka dialam bawah sadar konsumen berpikir bahwa harganya belum mencapai Rp. 100.000,-

Keuntungan dari penerapan strategi Charm Pricing ini adalah memudahkan dalam menarik pelanggan baru dan lama sehingga mereka akan memilih tokomu setelah mengetahui harga produk. Bahkan tidak menutup kemungkinan mereka membandingkan harga produk yang elbih murah daripada lainnya.

3. Harga Coret

Bagi pengguna teknik ini, dengan menghapus harga barang lama dengan mencoretnya lalu dibarengi dengan harga baru yang lebih murah sehingga dapat menarik perhatian konsumen.

Dengan efek perbedaan harga dapat memperkuat untuk mempengaruhi orang secara psikologis, maka dari itu kamu dapat menegaskan dengan visual misalnya dengan ukuran font, warna yang digunakan.

Kesimpulan dari strategi psikologi dalam penetapan harga adalah bahwa perilaku konsumen tidak selalu didasarkan pada pertimbangan rasional semata, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis. Oleh karena itu, dengan memahami dan memanfaatkan prinsip-prinsip psikologis, perusahaan dapat meningkatkan persepsi nilai produk atau layanan mereka dan mengoptimalkan strategi penetapan harga mereka. 

Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan strategi psikologi dalam penetapan harga haruslah etis dan transparan. Memanipulasi atau mengecoh konsumen dengan cara yang tidak jujur dapat merusak reputasi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, strategi harga psikologi harus digunakan dengan bijak, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan jangka panjang konsumen serta perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun