Mohon tunggu...
Najna Amut
Najna Amut Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Hukum dari Universitas Tidar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuliah Kerja Nyata, Demonstrasi Solusi Alternatif Pengelolaan Sampah di Dusun Nepen Desa Sutopati Kecamatan Kajoran

7 Agustus 2024   10:25 Diperbarui: 7 Agustus 2024   10:39 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MAGELANG – Permasalahan sampah di Indonesia memanglah tidak ada habisnya. Di setiap lingkungan pasti terdapat masyarakat yang masih saja membuang sampah di sembarang tempat, seperti di pinggir jalan, sungai, ladang, dan lain-lain. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang masalah lingkungan yang kompleks akibat dari munculnya sampah sangat penting untuk membangun kesadaran masyarakat. Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat global akan peduli menjaga lingkungan hidup demi kenyamanan bersama, melalui program KKN yang dilaksanakan di Dusun Nepen, Desa Sutopati, Kec. Kajoran, Kab. Magelang yaitu Demonstrasi dan Inovasi Pembakaran Sampah Minim Asap ada sebagai solusi untuk mengelola sampah dengan dampak lingkungan yang lebih rendah. 

Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis pengabdian masyarakat, Tim KKN Dusun Nepen mengadakan program tersebut sebagai bentuk komitmen keikutsertaannya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, dimana mayoritas masyarakat disana masih membuang sampah di sungai dan ladang. Untuk mengurangi hal tersebut Tim KKN Dusun Nepen melaksanakan Demonstrasi dan Inovasi Pembakaran Sampah Minim Asap menggunakan drim bekas yang di daur ulang dibentuk dengan modifikasi di bagian bawahnya untuk menciptakan ruang asap yang ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2024 yang dihadiri oleh seluruh warga Dusun Nepen, Desa Sutopati, Kec. Kajoran, Kab. Magelang.

Gambar 1.2/dokpri
Gambar 1.2/dokpri
Secara sederhana, alat ini memiliki fungsi yang hampir sama seperti Insinerator. Yang membedakan dari Insinerator pada umunya, alat sederhana ini hanya dapat membakar sampah-sampah kering seperti plastik ,kertas, kayu, daun kering, dll. Maka dari itu, dari demonstrasi yang diselenggarakan mengharapkan masyarakat mampu memilah sampah basah dan sampah kering. 

Mayoritas penduduk di Dusun Nepen merupakan petani, dimana banyak sekali masyarakat yang memproduksi sampah basah berupa sayuran yang sudah busuk. Hal tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat untuk dijadikan pupuk, sedangkan masyarakat dapat membakar sampah kering yang dihasilkan secara masal agar tidak menumpuk. 

Banyak sekali yang berpikiran bahwa hasil pembakaran sampah merupakan cara yang salah dalam mengurangi sampah di lingkungan sekitar. Akan tetapi, untuk mematahkan stigma tersebut dengan adanya alat pembakaran minim asap yang telah diciptakan Tim KKN Dusun Nepen, Desa Sutopati, Kec. Kajoran, Kab. Magelang diharapkan akan membantu masyarakat untuk mengurangi penumpukan sampah yang ada dengan tetap memilah sampah basah dan kering atau sampah organik dan an-organik.

Selama kegiatan berlangsung seluruh masyarakat Dusun Nepen terlihat antusias mengikuti demonstrasi tersebut.

“Kami senang dengan adanya demonstrasi pembakaran sampah minim asap yang diberikan oleh anak-anak KKN saat ini dengan alat yang diberikan Insyaallah akan diusahakan dan dikembangkan supaya dapat mengurangi tumpukan sampah yang ada di dusun dan berharap kegiatan akan terus berjalan dengan lancar.” Tanggapan Ibu Sri Rizki RT 4, Ibu Siti khalimah RT 3, dan Ibu Sartiyah RT 3.

Kegiatan Demonstrasi dan Inovasi Pembakaran Sampah Minim Asap ini berjalan dengan lancar dan diharapkan kedepannya kesadaran masyarakat akan lebih baik dari yang sebelumnya karena sebelumnya warga sekitar menyadari membuang sampah sembarangan.

Menurut informasi yang disampaikan oleh Ibu Walsiatun RT 4 dan Ibu Munawaroh RT 7 sebagai warga Dusun Nepen karena memang di dusun tidak terdapat tempat pembuangan sampah alhasil masyarakat sekitar membuang sampah sembarangan. Berdasarkan tahun lalu sudah pernah diberikan tempat sampah dari anak-anak KKN sebelumnya tetapi memang sudah rusak dan bahkan tempatnya ada yang hilang karena tempat pembuangan sampahnya berbentuk tong kecil

Dengan adanya program edukasi dan demonstrasi alat pembakaran sampah minim asap ini, diharapkan masyarakat Dusun Nepen, Desa Sutopati, dapat lebih bijak dalam mengelola sampah dengan pemanfaatan media drim pembakaran sampah minim asap dengan baik., sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih dan nyaman. Partisipasi aktif dari warga menunjukkan bahwa perubahan positif dapat dicapai melalui kerjasama dan kesadaran kolektif. Semoga langkah ini menjadi awal dari upaya berkelanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan di masa depan.

Penulis : Khofifah Apsari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun