Prinsip dasar teori kognitif yaitu cara berfikir yang mengacu pada aktivitas mental. Pengertian kognitif menurut Santrock adalah cara berpikir yang mengacu pada aktivitas mental tentang bagaimana informasi masuk ke dalam pikiran, disimpan dan diubah, serta diingat dan digunakan dalam aktivitas kompleks seperti berpikir. Teori kognitif dimana individu mampu mengembangkan kemampuan berpikir dan memahami (sensomotorik, praoperasional, operasional konkret, operasional formal). Teori Kognitif menurut Field Lewin Tingkah laku merupakan hasil interaksi antar kekuatan-kekuatan baik yang dari dalam diri individu (seperti tujuan, kebutuhan, tekanan kejiwaan) maupun dari luar diri individu seperti tantangan dan permasalahan. Lalu untuk penerapan teori lewin dalam pendidikan yaitu seperti seorang guru membuat suasana aktif, memberikan pengaitan pengalaman dan materi pembelajaran. Pembelajaran kognitif yaitu pembelajaran yang masih berpikir, belum bisa mendeskripsikan berdasarkan pengalaman. Jadi masih bertanya mengenai “apa” yang terjadi.
Implikasi Teori Belajar Kognitif dalam Pembelajaran dan Pengajaran yaitu:
1. Pembelajaran berpusat pada siswa dengan menekankan pentingnya untuk memperhatikan perbedaan individual dalam pembelajaran
2. Pengembangan keterampilan berpikir kritis dengan mendorong kerampilan berpikir kritis dan analitis pada siswa, guru harus merancang aktivitas pembelajaran yang mendorong siswa untuk mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi
3. Penggunaan teknologi dan media sebagai alat bantu untuk memfasilitasi proses belajar. Misalnya penggunaan simulasi computer, video pembelajaran dan permainan edukatif untuk memperbanyak pengalaman belajar siswa.
Pendekatan Konstruktivisme adalah sebuah teori pembelajaran yang menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh individu berdasarkan interaksi mereka dengan lingkungan dan pengalaman mereka sendiri. Pendekatan konstruktivisme berdasarkan pengalaman suatu individu. Metakognisi adalah kesadaran seseorang tentang cara ia belajar, termasuk kemampuannya menilai kesulitan, memahami tingkat pemahaman, dan mengevaluasi kemajuan belajarnya. Pendekatan konstruktivisme yaitu pembelajaran yang sudah dimulai dengan adanya aksi atau tindakan yang nyata, sudah mulai bergerak dari masalah penyelesaian yang ada. Pendekatan metakognitif dimana pembelajaran sudah mulai mempertanyakan bagaimana atau cara solusi dari penyelesaian masalah tersebut (problem solving). Konstruktivisme individual dan sosial menurut Vigotsky adalah dua varian utama dari teori konstruktivise yang menyoroti bagaimana pengetahuan dibangun oleh individu melalui interaksi sosial. Konstruktivisme individual menurut Vigotsky adalah lebih fokus pada proses mental suatu individu dalam membangun pengetahuan. Konstruktivisme Sosial menurut Vigotsky adalah menekankan pengetahuan yang dibangun terutama melalui interaksi sosial dan budaya.
Perkembangan Kognitif dan Metakognitif merupakan bagaimana suatu individu mengembangkan kemampuan berpikir serta memahami melalui empat tahapan menutu Piaget seperti sensomotorik, pra operasional, operasional konkret, dan operasional formal. Perkembangan metakognitif melibatkan kesadaran dan pengaturan terhadap proses berpikir sendiri dan penting dalam dunia pendidikan karena membantu siswa menjadi pembelajar mandiri, lebi efektif dalam memecahkan permasalahan. Adapun faktor yang mepengaruhi perkembangan kognitif yaitu:
1. Faktor Hereditas, faktor ini dipengaruhi oleh gen atau struktur kromosom yang diwariskan kepada anak dari kedua orang tuanya.
2. Faktor Lingkungan, faktor ini mempengaruhi perkembangan kognitif anak berkaitan dengan teori empirisme yang dipopulerkan oleh John Locke.
3. Faktor Kematangan, faktor ini berkaita erat dengan perkembangan fisik anak.