Intan Nadyma Arista salah satu mahasiswa Sekolah Vokasi Institut Bogor (IPB) Program Studi Manajemen Agribisnis. Intan adalah salah satu anggota dari Future Light peraih juara pertama dalam Olimpiade Vokasi Indonesia (OLIVIA) 2023 di Universitas Sebelas Maret, Surakarta pada 24-25 November 2023.Â
Dalam olimpiade ini Intan dan kawan-kawan meraih juara pada perlombaan bidang Digital Creative Economy : local foodpreneur. Tokoh yang menginspirasi Intan dalam perjalanan di bidang ekonomi kreatif itu salah satunya adalah Kak Ivan Taufik Nugraha. Salah satu mahasiswa berprestasi utama nasional angkatan 22 dan CEO dari PT Sutan Vet Medika.Â
Perjalanan Mengembangkan produk DocangÂ
Intan mendapatkan ide menciptakan donat cangkang telur ini saat sedang membeli sebuah martabak "saya pikir limbah dari cangkang telur ini pasti banyak, apa bisa limbah cangkang telur menjadi nilai ekonomis"- Intan Nadyma.Â
Tim Future Light melakukan riset untuk cangkang telur ini, bisa diolah atau tidak bisa di olah cangkang telur ini untuk dikonsumsi. Setelah melakukan riset dan mengembangkan resep karena donat ini berbeda dengan donat-donat di pasar sehingga harus ada pengembangan resep. Selanjutnya tim Future Light  melakukan pengujian uji gizi lalu pengujian konsumen, pengujian gizi yang dilakukan untuk melihat kandungan yang ada.
Setelah keluar hasil kandungan lalu tim Future Light melakukan uji coba kepada konsumen apakah dari segi rasa tekstur maupun penampilan dapat diterima atau tidak. Selanjutnya produksi massal, produksi massah yang dimaksud adalah melakukan open pre order periode pertama atau batch 1 lalu setelah itu tim Future Light memasarkan docang tersebut. Tim Future Light tidak hanya melakukan open pre order tapi melakukan dengan cara door to door.
Selanjutnya ada umpan balik tim Future Light mengharapkan bisa  menjalin hubungan baik dengan konsumen, mereka melakukan pendekatan kepada konsumen untuk mengetahui apakah produk ini dapat diterima atau tidak. Setelah melakukan semuanya terlihat hasil dari umpan balik, karena ada beberapa saran dari konsumen. Dari masukan itulah mereka mengulang lagi dari mulai pengembangan resep hingga uji coba.Â
Pada akhirnya setelah mengulang saran dari konsumen produk Docang bisa dipasarkan kembali dan bisa diterima oleh konsumen baik dari segi rasa, tekstur, maupun penampilan. Dalam proses pengelolaan produk ini Tim Future Light membagi tugas. Pembagian terdiri dari CEO Syahla Soraya, Product Officer Intan dan Nadia, Finance Officer Sindi, dan Marketing Officer Kiss Ke.
Tantangan dalam mengembangkan produkÂ
Tantangan dalam mengembangkan bisnis donat cangkang telur berada di brand awareness, karena bagaimana produk ini dapat dilihat oleh konsumen dan juga memastikan kualitas produk tetap konsisten. Dari tantangan tersebut mereka selalu melakukan branding dan selalu menjaga kualitas agar tetap konsisten. Mungkin menciptakan produk seperti apa yang diharapkan terlihat sepele tetapi Tim Future Light membuat ide seperti ini cukup panjang.Â
Perbedaan produk donat cangkang telur ini dengan produk di pasaran tentu inovasi dari Tim Future Light. Kualitas bahan yang digunakan, mereka juga menawarkan nilai tambah dari segi kesehatan dan nutrisi dan juga kami melakukan penyajian dan penampilan yang menarik.Â
Docang memiliki keunikan dengan penampilannya seperti bentuk ayam yang dihias semenarik mungkin produknya agar dapat diminati oleh anak-anak karena seperti tujuan awal untuk mencegah stunting. Maka Tim Future Light fokus pada pasarnya kepada anak-anak jadi anak-anak bisa tertarik pada Docang ini.
Produk ini diharapkan dapat mencegah stunting pada anak maka dari itu membuat produk ini cukup rumit. Tim Future Light mencoba untuk menikmati proses itu tetapi ketika mereka  mampu untuk membuat produk seperti apa yang diharapkan di situ ada kenikmatan dan kesenangannya tersendiri dan itu juga menjadi semangat mereka untuk mengelola bisnis produk kreatif ini.Â
Untuk menikmati proses menciptakan dan mengelola bisnis produk kreatif sendiri prosesnya panjang luar biasa pasti banyaknya benturan tapi Intan selalu mengingat dengan kalimat "terbentur terbentur dan terbentuk".
Saran dan Motivasi
Intan termotivasi untuk terus belajar dan mencoba, motivasi Intan memilih ekonomi kreatif sebagai olimpiade vokasi Indonesia karena minat. Lalu bagi Intan ekonomi kreatif adalah satu bidang yang memiliki tantangan yang cukup besar karena baginya ekonomi kreatif adalah bagaimana kita yang berdampak pada keterbaruan. Maka dari itu kenapa Intan dan tim membuat suatu produk makanan donat dari cangkang telur ayam ras.Â
Karena Intan dan tim meriset bahwasannya angka stunting di Indonesia cukup tinggi khususnya di Kota Sukabumi. Karena teman-teman Tim Future Light adalah teman-teman yang berasal dari sekolah Vokasi Sukabumi sehingga saat adanya kasus stunting di Kota Sukabumi yang meningkat mereka berpikiran bahwa mereka harus menemukan solusi untuk penurunan angka stunting ini maka tim Future Light mencari tahu apa yang dibutuhkan.Â
Sehingga terciptalah donat cangkang telur ayam yang memiliki kandungan kalsium cukup untuk harian anak sehingga yang tim Future Light berharap dengan adanya donat cangkang telur ayam atau bisa disebut Docang ini mampu mengurangi angka stunting yang ada. Ini lah yang dimaksud Intan menemukan solutif yang berdampak dengan keterbaruan.
Pesan yang ingin Intan bagikan kepada generasi muda yang tertarik terjun di dunia ekonomi kreatif adalah untuk terus mengejar hasrat kreatif. Berani untuk eksplorasi jangan takut untuk terlibat dalam suatu kolaborasi dan belajarlah dari setiap tantangan di dalam ekonomi kreatif. Generasi muda dituntut untuk terus berinovasi dan kreatif, karena  merupakan kunci dari kesuksesan. Jadilah sebuah agen perubahan dan percayalah bahwa setiap langkah kecil menuju ekspresi kreatif memiliki potensi besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H