Di era modern ini, permasalahan lingkungan hidup telah menjadi salah satu permasalahan yang paling mendesak dan kompleks di seluruh dunia. Permasalahan lingkungan hidup merupakan berbagai tantangan yang dihadapi  ekosistem akibat aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan. Masalah-masalah ini termasuk polusi udara, air dan tanah, penggundulan hutan, perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Permasalahan lingkungan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari aktivitas industri yang menghasilkan limbah berbahaya, penggunaan bahan bakar fosil yang meningkatkan emisi gas rumah kaca, hingga perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya alam Contoh yang terjadi di Indonesia adalah pencemaran sungai akibat limbah industri, domestik, dan pertanian, serta penggundulan hutan yang berdampak pada ketidakstabilan ekosistem.
Sungai merupakan  sumber air yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Air  sungai biasanya dikumpulkan dari curah hujan seperti hujan, embun, mata air, dan saluran air bawah tanah. Sungai tidak hanya berfungsi sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, tetapi juga sebagai sumber air pertanian, bahan baku air minum, dan sumber daya pariwisata.Â
Namun sungai juga menghadapi permasalahan serius seperti sampah, terutama sisa makanan. Limbah makanan yang tidak dibuang dengan benar dapat berakhir di sungai dan menyebabkan pencemaran air. Bahan organik seperti sisa makanan  dapat terurai dan menghasilkan gas metana yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, partikel kecil sisa makanan juga dapat mengendap di dasar sungai sehingga merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati di sepanjang sungai.Â
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengolahan dan pemanfaatan limbah makanan secara tepat serta meningkatkan infrastruktur pengolahan limbah untuk mengurangi dampak negatif terhadap sungai dan lingkungan sekitar.
Dalam hal melindungi lingkungan, ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan untuk memberikan dampak positif. Pertama, mempertimbangkan aliran energi dan memanfaatkan energi terbarukan seperti energi surya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, kurangi polusi dengan menggunakan transportasi umum dan menghindari pembakaran sampah yang dapat menghasilkan gas berbahaya.Â
Pepohonan dapat menyerap CO2 dan meningkatkan kualitas udara, maka tanamlah pohon dan lindungi hutan. Menghemat energi juga sangat penting. Matikan peralatan listrik bila tidak digunakan dan pilih produk yang hemat energi. Juga mengelola sampah dengan memisahkan dan mendaur ulang  sampah organik dan anorganik untuk mengurangi sampah. Dengan cara ini dapat  menjaga keseimbangan alam dan meningkatkan kualitas hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H