Tipe Deluxe Twin dari Cordela Hotel Kartika Dewi, Jogjakarta (Sumber: www. hotels.com)
Kalau ditanya sudah pernah naik kereta? Jawabnya tentu, sudah.
Kalau ditanya sudah tau ada kereta baru untuk tujuan ke Jogjakarta? Jawabnya, juga sudah. Sudah pernah nyoba? Kalau ini jawabanya, belum pernah.
Sebagai warga di kabupaten Grobogan - Jawa tengah sangat antusias sekali terhadap kehadiran Kereta Api Sancaka Utara relasi (Pasar Turi Surabaya-Kutoharjo PP). Begitu pula masyarakat di sekitar Bojonegoro, Blora, Cepu. Kini mereka dapat bepergian ke Jogyakarta menggunakan moda transportasi kereta api. Tak perlu lagi, ke Surabaya dulu untuk bisa berkunjung ke Kota Pelajar. Sekarang sudah bisa langsung. Tinggal bablas wae.
Jika dilihat daerah ini memang berada di daop IV Semarang yang posisinya berada di jalur tengah. Sebenarnya untuk jalur Bojonegoro-Grobogan via Stasiun Gundih sudah ada sejak zaman Belanda. Namun jalur tersebut baru di reaktifasi pada tahun 2019.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor KP 1781 Tahun 2019 tentang Penetapan Grafik Perjalanan KA (Gapeka) Tahun 2019 PT KAI (Persero), mulai 1 Desember 2019 sejumlah perjalanan KA akan mengalami perubahan jadwal keberangkatan. Penetapan Gapeka 2019 merupakan pengganti gapeka 2017 yang lazim digunakan oleh PT. KAI. "Kebijakan tersebut diambil untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan pelanggan akan layanan kereta api yang dapat diandalkan," tandas Edi Sukmoro selaku Direktur Utama PT. KAI (Persero).
Penetapan Gapeka 2019 ini tentunya akan mempengaruhi jadwal perjalanan KA, waktu tempuh perjalanan, perpanjangan relasi KA, dan hadirnya KA-KA Baru. Salah satunya hadirnya KA Sancaka Utara.
Hasrat untuk mencoba Sancaka Utara
Kehadiran Sancaka Utara membuat banyak orang untuk mencobanya. Tak terkecuali si penulis. Walaupun sama saja seperti pada umumnya saat naik kereta, sepertinya ada keinginan tersendiri dan misi yang hendak dituntaskan. Jika diizinkan keinginan penulis adalah 'One Day Trip: Naik Sancaka, L Malemnya Nginep di Cordela Hotel Kartika Dewi Jogjakarta'.
Mungkin 'One Day Trip' hadir sebagai jawabannya. Mengingat hal ini dipilih karena memang padatnya pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan. Akan tetapi, kita dapat liburan ditengah-tengah kesibukan yang menerpa keseharian. Tentunya, agar pekerjaan berjalan lancar, kondisi pikiran butuh penyegaran.
Mencoba menaiki kereta api 'Sancaka Utara' sangatlah mudah. Asalkan tiket sudah berada di genggaman. Kemudahan untuk mendapatkannya pun tak kurang dari 5 menit. Tapi saat ini, saya belum ingin mendapatkannya. Hanya melihat-lihat jadwal melalui aplikasi saja. Siapa tau dikemudian hari cocok.
Perjalanan kereta api 'Sancaka Utara' dengan keberangkatan Stasiun Gundih pukul 11:07 wib. Â Jika dari Stasiun Gundih hendak ke Stasiun Tugu, Jogjakarta, kita akan tiba pukul 12:56 wib. Kurang lebih 3 jam waktu yang ditempuh. Lumayan cepat, karena kereta tersebut tidak berhenti di stasiun-stasiun terdekat.
Jogjakarta, tak bisa ke lain hati
Kota ini tak pernah menjual BC 'Bored Condition'. Bahkan menawarkan promo 'roso jelehi (rasa bosan)' terhadap semua orang. Yang ada hanyalah kode promo 'roso ngangeni (rasa kangen), balik rene (kembali kesini)' karena nuansa dan keramahannya. Tak salah banyak orang melabelinya sebagai 'Jogja Istimewa'. Termasuk saya sendiri. Bisa dibilang sudah 'kebacut tresno utowo kadung sayang (terlanjur sayang)'. Sehingga Jogjakarta itu membuat saya tak bisa ke lain hati.
Misi yang akan saya lakukan tak jauh-jauh dari pusat kota. Saya fokuskan untuk jalan-jalan menikmati hiruk pikuknya kota Jogjakarta. Sesampainya keluar dari stasiun, sejenak beristirahat sambil mengisi perut di pelataran Malioboro dengan kulineneran yang dijajakan para kaki lima sekitar.
Lalu lalang orang, membuat kaki terasa untuk segera mengangkatnya dan menapakan kaki menuju Benteng Vredeburg. Sembari memulihkan stamina, langkah kaki pun bergerak menuju benteng. Situs bangunan yang menjadi sejarah ini, menyimpan nilai-nilai edukasi yang dapat direfleksikan untuk bangsa sebagai bukti sejarah di masa lalu. Selain itu juga dapat digunakan sebagai sumber belajar untuk menanamkan nilai-nilai kebudayaan, karakter, dan mengedukasi untuk melestarikan bangunan yang termasuk dalam cagar budaya.
Setelah puas mengeksplor area benteng, tak lupa saya menyempatkan untuk mengunjungi keraton. Sama halnya dengan bangunan bersejarah lainnya, bangunan tersebut mengingatkan kita untuk tidak pernah lupa akan sejarah dan perjuangan-perjuangan pahlawan dalam mempertahankan wilayah maupun kedaulatan dari tangan bangsa lain. Sepertinya waktu sore akan habis dengan sendirinya di area keraton.
Malemnya Lanjut di Cordela Hotel Kartika Dewi
Jika setelah seharian sudah akrab dengan keramahan yang disuguhkan oleh kota gudeg ini. Sepertinya malam hari adalah waktu yang tepat untuk memilih Cordela Hotel Kartika Dewi sebagai tempat singgah selama menjalankan misi 'one day trip' kali ini. Lokasi hotel yang tidak jauh dari pusat kota seperti Malioboro akan menjadi pilihan yang dapat mengakomodir liburan, kerja, maupun kegiatan meeting.
Kalau alasan saya, hotel dibawah manajemen Omega ini mudah di jangkau dan sangat strategis. Dekat pusat kota, perbelanjaan, tempat wisata. Apalagi akses transportasinya juga sangat mudah. Kalau dari stasiun Tugu hanya membutuhkan waktu 4 menitan. Karena jarak tempuhnya sekitar 1,3 km. Cordela Hotel Kartika Dewi ini persisnya terletak di Jl. Bhayangkara No.35, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk reservasinya juga sangat mudah dan cepat. Apalagi sekarang Cordela Hotel juga tersedia di berbagai aplikasi pemesanan hotel. Atau juga bisa langsung kunjungi website nya di http://omegahotelmanagement.com/.
Langkah reservasi melalui websiteÂ
Ketik link http://omegahotelmanagement.com/. Pastikan alamat yang diketik sesuai dengan penulisan.
Setelah itu muncul menu utama. Lengkapi term seperti lokasi hotel yang ingin dikunjungi, tanggal cek in, cek out. Masukan kode promo jika ada. Kemudian klik 'Book Now' yang berwarna merah di akhir perintah.
Pada tampilan selanjutnya akan muncul tipe room hotel yang ditawarkan. Mau Deluxe Double atau Deluxe Twin. Tipe room yang ditampilkan dicantumkan harga dan juga fasilitas-fasilitas yang akan didapatkan saat nginep di Cordela.
Perbedaan saat reservasi menggunakan aplikasi hotel dan website terletak pada pembayarannya dan juga harganya. Masing-masing aplikasi terdapat harga yang berbeda-beda. Jika hendak reservasi menggunkan aplikasi, kita dapat melakukan transaksi secara online. Sementara jika menggunakan website, transaksi yang dibayarkan pada saat datang ke hotel sesuai yang sudah di booking jauh-jauh hari. Mungkin hal tersebut adalah salah satu alasan kenapa terdapat perbedaan harga. Mungkin ini bisa menjadi rekomendasi hotel yang dapat digunakan saat bepergian di Jogjakarta.
Menebar kebaikan melalui cerita
Misi 'one day trip' sebenarnya masih belum berhenti di sini. Karena masih ada cerita saat bermalam di Cordela Hotel Kartika Dewi, Keesokan hari berkeliling Taman Sari, membeli batik di Pasar Beringharjo. Hingga ditutup dengan perjalanan bersama Joglosemarkerto.
Semestinya cerita ini hanyalah sebuah angan-angan, yang sebelumnya memang belum pernah menginap di Cordela Hotel Kartika Dewi. Jika diizinkan dan dikabulkan. Cerita tersebut akan saya dokumentasikan dan saya bagikan agar sampai ke telinga kompasiner, lebih-lebih kepada siapa saja yang telah membaca tulisan ini. Karena saya ingin menebar kebaikan kepada lebih banyak orang dari apa yang telah saya dapatkan.
Referensi :
Omega Hotel Management
PT. KAI (Persero)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H